Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

mereka itulah orang-orang bebal yang tak dikenal, yang didepak dari negeri.

Tetapi, jikalau mereka tidak mendengar, maka mereka akan mati oleh lembing, dan binasa dalam kebebalan.

Tetapi engkau sudah mendapat hukuman orang fasik sepenuhnya, engkau dicengkeram hukuman dan keadilan;

Dengan nyaman ia ditutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah di lembah; setiap orang mengikuti dia, dan yang mendahului dia tidak terbilang banyaknya.

maka Ia akan mengasihaninya dengan berfirman: Lepaskan dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur; uang tebusan telah Kuperoleh.

(39-19) Ia memperlakukan anak-anaknya dengan keras seolah-olah bukan anaknya sendiri; ia tidak peduli, kalau jerih payahnya sia-sia,

Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya, dan aku akan bebas dari Hakimku untuk selama-lamanya.

Lembu jantan mereka memacek dan tidak gagal, lembu betina mereka beranak dan tidak keguguran.

Kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba, anak-anak mereka melompat-lompat.

Alangkah hampanya penghiburanmu bagiku! Semua jawabanmu hanyalah tipu daya belaka!"

Karena ia telah berkata: Tidak berguna bagi manusia, kalau ia dikenan Allah.

karena sungguh-sungguh, bukan dusta perkataanku, seorang yang sempurna pengetahuannya menghadapi engkau.

Janganlah merindukan malam hari, waktu bangsa-bangsa pergi dari tempatnya.

yakni apa yang diberitakan oleh orang yang mempunyai hikmat, yang nenek moyang mereka tidak sembunyikan,

Apakah karena takutmu akan Allah, maka engkau dihukum-Nya, dan dibawa-Nya ke pengadilan?

di antara dua petak kebun mereka membuat minyak, mereka menginjak-injak tempat pengirikan sambil kehausan.

Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur, dan aku sudah menyerupai debu dan abu.

Akupun mempunyai pengertian, sama seperti kamu, aku tidak kalah dengan kamu; siapa tidak tahu hal-hal serupa itu?

siapa yang luput dari padanya, akan turun ke kubur karena wabah, dengan tidak ditangisi oleh janda mereka.

Kalau aku bersalah, celakalah aku! dan kalau aku benar, aku takkan berani mengangkat kepalaku, karena kenyang dengan penghinaan, dan karena melihat sengsaraku.