Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 117 ayat untuk bijaksana [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.38) (Mat 23:16) (jerusalem: yang berkata) Soalnya macam-macam nazar. Para rabi sudah menemukan berbagai dalih untuk membebaskan orang dari apa yang dinazarkan dengan kurang bijaksana.
(0.31) (Est 5:13) (jerusalem: para orang arif bijaksana) Harafiah: orang-orang arif bijaksananya. Dalam terjemahan Yunani terbaca: sahabat-sahabatnya
(0.31) (Yer 18:18) (jerusalem: sebab imam....) Maksud keterangan lawan-lawan Yeremia ini ialah: tugas dan pekerjaan biasa ketiga macam pemimpin rohani, yaitu imam, nabi dan orang bijaksana, tidak berhenti oleh karena seorang pengacau seperti Yeremia tampil ke depan.
(0.31) (Mi 6:9) (jerusalem: -- adalah bijaksana..... namaNya --) Maksud naskah Ibrani tidak jelas sama sekali. banyak ahli menghilangkan bagian ini sebagai sisipan
(0.31) (Mat 23:34) (jerusalem: nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli taurat) Istilah-istilah ini aslinya Yahudi, tetapi di sini diterapkan pada perutusan Kristus, bdk Mat 10:41; Mat 13:52.
(0.31) (Est 1:13) (full: MENGETAHUI KEBIASAAN ZAMAN. )

Nas : Est 1:13

Kadang-kadang orang-orang bijaksana yang duniawi lebih memahami keadaan zaman daripada mereka yang dianggap pemimpin bijaksana di antara orang percaya. Untuk pembahasan mengenai pemahaman keadaan zaman

lihat cat. --> 1Taw 12:32.

[atau ref. 1Taw 12:32]

(0.31) (Ams 21:20) (full: ORANG YANG BEBAL MEMBOROSKANNYA. )

Nas : Ams 21:20

Orang berhikmat dan bijaksana akan memperoleh semua kebutuhan hidup, sedangkan orang bebal memboroskan segala milik mereka untuk hal-hal yang mereka tidak perlu hanya demi kesenangan (ayat Ams 21:17). Dewasa ini banyak orang memanfaatkan kredit yang didapat dengan mudah, suatu tindakan yang sering menjadi kehancuran mereka. Allah berkenan kepada orang yang dengan bijaksana menerima tingkat kehidupan yang lebih rendah daripada berutang dan hidup melampaui kemampuannya.

(0.31) (Dan 12:3) (full: ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN BERCAHAYA. )

Nas : Dan 12:3

Orang bijaksana, sebagaimana diuraikan dalam PL, adalah orang saleh. Mereka menunjukkan hikmat mereka bukan hanya dengan cara hidup mereka, tetapi dengan efek kehidupan dan kesaksian mereka, karena mereka menuntun banyak orang kepada hidup yang benar. Cahaya mereka berarti bahwa mereka akan diubah, dan kemuliaan Allah akan terpancar di dalam dan melalui mereka.

(0.27) (Ams 22:17) (sh: Bagaimana hidup bijaksana? (Kamis, 26 Oktober 2000))
Bagaimana hidup bijaksana?

Setiap orang mendambakan hidup bijaksana, tetapi apakah setiap orang tahu bagaimana caranya? Amsal-amsal orang bijak atau hikmat lebih dari pengetahuan apa pun bagi setiap orang yang mau hidup bijaksana. Mereka tidak akan meremehkan hikmat, tetapi memasang telinga untuk mendengarkan dan memberi perhatian, kemudian menyimpannya dalam hati. Inilah yang menyenangkan hatinya. Bukan karena telah tersedia timbunan harta di rumahnya atau tingginya kedudukan di pundaknya, namun karena ia telah memperoleh yang terpenting dan terutama dalam hidupnya yakni hikmat.

Hikmat menuntun seseorang hidup percaya dan mempercayakan dirinya kepada Tuhan. Ia tidak lagi meletakkan pengharapannya kepada materi, benda-benda tertentu yang memiliki kekuatan, ataupun seseorang yang dianggapnya mampu memberikan perlindungan. Hanya kepada Tuhanlah ia menaruh kepercayaannya. Hikmat akan mengajarkan makna hidup sesungguhnya, walaupun segala sesuatu akan hilang dan musnah, namun kebergantungan kepada Tuhan tidak pernah akan mengecewakan. Penulis Amsal sangat menekankan pentingnya hikmat, maka ia mengulang beberapa kali kata 'aku telah menuliskannya' dan 'aku mengajarkan'. Betapa seriusnya penulis Amsal mengatakan bahwa hikmat mengajar seseorang untuk mengetahui yang benar dan sungguh, sehingga ia tidak pernah gentar dan gelisah untuk memberikan jawaban yang tepat kepada setiap orang yang menyuruhnya.

Hidup bijaksana tidak semata berkaitan dengan diri sendiri, tetapi juga dengan sesama. Kita tidak seharusnya bersikap sewenang-wenang terhadap orang-orang yang lemah dan berkesusahan. Seringkali manusia tidak lagi memandang ke bawah ketika sudah berada di tangga pimpinan atau menjadi seorang jutawan. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimilikinya, ia 'membeli' orang-orang lemah dan tak berdaya untuk memuaskan hasratnya, menganggap mereka hanyalah 'sapi perahan' yang pasrah. Penulis mengingatkan bahwa Tuhan yang akan membela mereka dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka.

Renungkan: Tak seorang pun layak menganggap dirinya lebih layak, lebih kaya, lebih terhormat, lebih berkuasa daripada orang lain, karena ini berarti kita melawan Tuhan Pembela orang lemah. Bersikaplah bijaksana baik terhadap diri sendiri maupun sesama!

(0.25) (Pkh 4:13) (full: ORANG YANG DATANG KEMUDIAN TIDAK MENYUKAI DIA. )

Nas : Pengkh 4:13-16

Perbandingan di antara seorang pemuda yang bijaksana dengan raja tua bebal yang menolak nasihat ini menunjukkan betapa menyedihkan apabila seorang pemimpin menjadi sombong dan lupa menjadi seorang hamba-pemimpin dari umatnya (ayat Pengkh 4:13).

(0.25) (Pkh 10:8) (full: BARANGSIAPA MENGGALI LOBANG. )

Nas : Pengkh 10:8-10

Hikmat memperhitungkan risiko dan kesulitan hidup dan tugas-tugas umumnya. Orang bijaksana terpelihara dari kerugian karena dia mengetahui apa yang dapat terjadi dan dengan hati-hati menjauhi perangkap yang ada.

(0.25) (Kis 5:29) (full: LEBIH TAAT KEPADA ALLAH DARIPADA KEPADA MANUSIA. )

Nas : Kis 5:29

Pertanyaan yang harus senantiasa ditanyakan oleh orang percaya ialah, "Apa yang berkenan di hadapan Allah?" dan bukan, "Apakah hal itu bijaksana, aman, menyenangkan dan disukai orang lain?" (bd. Gal 1:10).

(0.25) (Est 1:14) (jerusalem: yang boleh memandang wajah raja) Artinya: yang termasuk dewan penasehat pribadi raja, bdk 2Ra 25:19. Dalam kitab Dan 2:2 dst; Est 5:7-12 juga diceriterakan bagaimana seorang raja meminta nasehat dan keterangan dari pihak orang "arif bijaksana".
(0.25) (1Kor 1:21) (jerusalem: dalam hikmat Allah) Ialah dalam karya Allah yang menyatakan hikmatNya, bdk Wis 13:1-9; Rom 1:19-20. Tafsir lain: oleh karena kebijaksanaan hikmat Allah, atau: pada zaman hikmat Allah, ialah tata penyelamatan lama yang nampaknya teratur dengan bijaksana; tata penyelamatan itu diperlawankan dengan tata penyelamatan baru di mana Allah menyatakan diri dengan cara yang nampaknya kebodohan belaka.
(0.22) (Pkh 9:15) (full: TAK ADA ORANG YANG MENGINGAT ORANG YANG MISKIN ITU. )

Nas : Pengkh 9:15

Dalam perumpamaan ini, sebuah kota kecil yang dikepung oleh bala tentara besar tampaknya tidak ada harapan lagi (ayat Pengkh 9:14). Tetapi seorang miskin yang bijaksana membuat rencana dan kota itu pun selamat. Akan tetapi, rupanya seorang lain memperoleh kehormatan karena menyelamatkan kota itu, dan orang bijaksana itu, mungkin karena miskin, dilupakan. Orang percaya harus menyadari bahwa selama mereka masih di bumi, keadilan dan kejujuran tidak akan sempurna, tetapi dalam hidup setelah kematian, Allah akan meluruskan semua kesalahan dan memberi pahala atas semua perbuatan benar.

(0.22) (Mzm 119:98) (full: PERINTAH-MU MEMBUAT AKU LEBIH BIJAKSANA. )

Nas : Mazm 119:98

Melalui pengabdian kita kepada Firman Allah kita belajar melihat hidup ini sebagaimana Allah melihatnya, menghargai apa yang dihargai-Nya dan mengasihi apa yang dikasihi oleh-Nya. Kita menyesuaikan diri kita dengan pikiran Allah

(lihat cat. --> 1Kor 2:16).

[atau ref. 1Kor 2:16]

(0.22) (Ams 11:30) (full: SIAPA BIJAK, MENGAMBIL HATI ORANG )

Nas : Ams 11:30

(versi Inggris NIV -- yang memenangkan jiwa adalah bijak). Mempengaruhi orang kepada kebenaran adalah bijaksana. PB menekankan bahwa orang percaya harus menuntun orang lain kepada Kristus, keselamatan, dan hidup yang benar (lih. Yoh 14:6; 1Kor 9:20-22; 10:33; 1Pet 3:1-2; Yak 5:19-20).

(0.22) (Pkh 2:12) (full: HIKMAT ... DAN KEBEBALAN. )

Nas : Pengkh 2:12-17

Salomo menemukan keuntungan sementara dengan hidup bijaksana di bumi ini karena kesukaran orang berhikmat tidak sebanyak orang bebal. Tetapi semua keuntungan itu menjadi sirna pada saat kematian. Jadi, hikmat duniawi tidak mempunyai nilai yang kekal.

(0.22) (Pkh 10:1) (full: LALAT YANG MATI MENYEBABKAN URAPAN ... BERBAU BUSUK. )

Nas : Pengkh 10:1

Sama seperti lalat mati yang membusuk akan merusak sejumlah minyak wangi, demikian pula sedikit kebodohan dapat meniadakan dampak-dampak hikmat yang besar. Rencana yang bijaksana dapat dibuat, tetapi seorang yang membuat kesalahan bodoh dapat merusak seluruhnya (lih. 2Raj 20:12-19).



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA