Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 24 ayat untuk Tutup (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 29:3) (ende)

Dengan demikian sudah tjukup orang mengangkat tutup perigi jang amat berat itu satu kali sehari.

(1.00) (Kel 28:40) (ende)

Putera-putera Harum mungkin sekali memakai tutup kepada berbentuk kerutjut.

(0.88) (Kel 25:17) (ende: Tutup Perdamaian)

= tutup Peti Perdjandjian, jang kelak-kemudiannja sekali setiap tahunnja oleh Imam Agung dipertjiki darah binatang jang dikorbankan, untuk denda pelunasan umum dosa-dosa (lihat Lv 16)(Ima 16).

(0.87) (Hak 17:5) (bis: efod)

efod: Dalam bahasa Ibrani efod menunjukkan sepotong kain tutup dada pada baju dinas Imam Agung. Lihat kamus.

(0.84) (Kel 25:17) (full: TUTUP PENDAMAIAN. )

Nas : Kel 25:17

Tutup pendamaian adalah tutup tabut perjanjian. Di atas tutup ini imam besar memercikkan darah korban yang dipersembahkan untuk mengadakan pendamaian karena dosa. Tindakan ini melambangkan kemurahan Allah yang memberi pengampunan (Im 16:14-15; 17:11;

lihat cat. --> Rom 3:25).

[atau ref. Rom 3:25]

Jadi, tutup pendamaian dan darah melambangkan pengampunan yang tersedia untuk umat berdosa melalui korban pendamaian Kristus (Rom 3:21-25; Ibr 4:14-16; 7:26).

(0.70) (Kel 25:17) (jerusalem: tutup pendamaian) Ini menterjemahkan kata Ibrani kapporet yang berasal dari kata dasar kapar, artinya: menutup, tetapi juga: mengadakan perdamaian, dan: menghapus. Di sini dan dalam Kel 35:12 kapporet itu digambarkan seolah-olah terlepas dari tabut itu. Dalam upacara Hari Raya Pendamaian yang baru muncul sesudah masa pembuangan, kapporet itu berperan sedangkan tabut tidak ada lagi. Ima 16:15 dan 1Ta 28:11 berkata tentang bagian Yang Mahakuasa dalam bait Allah sebagai "ruangan untuk tutup pendamaian". Tutup pendamaian dengan kerub-kerub di atas dalam bait Allah sesudah pembuangan mengganti tabut perjanjian serta kerub-kerub yang di atasnya, yang ada dalam bait Allah bangunan Salomo. Tradisi Para Imam dalam menggambarkan kemah Suci menggabungkan tabut itu dengan tutup pendamaian, Kel 25:21. Di atas tutup pendamaian itu Allah menyatakan diri dan berfirman kepada Musa, Kel 25:22; Ima 16:2; Bil 7:89.
(0.65) (Ibr 9:5) (full: TUTUP PENDAMAIAN. )

Nas : Ibr 9:5

Pada Hari Pendamaian, baik darah lembu jantan yang mengadakan pendamaian bagi imam besar dan keluarganya maupun darah kambing yang berfungsi sebagai kurban karena dosa-dosa bangsa Israel dipercikkan di atas tutup pendamaian ini di hadapan Allah (Im 16:2,14;

lihat art. HARI PENDAMAIAN).

Tutup pendamaian yang di bumi ini melambangkan takhta kasih karunia sorgawi yang dapat dihampiri oleh orang-orang percaya karena darah Kristus untuk menerima kasih karunia dan pertolongan (Ibr 4:16).

(0.62) (Kel 28:4) (full: TUTUP DADA. )

Nas : Kel 28:4

Tutup dada adalah selembar kain segi empat yang diberi dua belas batu permata kecil dalam empat baris mendatar, masing-masing tiga batu sebarisnya; di atas setiap batu ini terukir nama kedua belas putra Israel (ayat Kel 28:15-21,29-30).

(0.50) (Kel 28:15) (sh: Tutup dada pernyataan keputusan. (Rabu, 20 Agustus 1997))
Tutup dada pernyataan keputusan.

Tutup dada itu harus dihiasi dengan 12 permata yang di dalamnya diukir nama tiap-tiap suku Israel. Pada saat Harun masuk ke dalam Tempat Kudus, tutup dada tersebut harus dipakai. Setiap kali Harun menghadap Allah menjalankan tugasnya, dia membawa suku-suku Israel itu ke hadapan Allah. Suku-suku itu terukir di dekat jantung Harun sendiri. Itulah memang tugas utama seorang Imam Besar. Kita tahu bahwa Tuhan Yesuslah yang sungguh memenuhi tugas sebagai wakil umat pilihan Allah, sebab di dalam Dia Allah telah mempersekutukan kita semua, terukir dalam hati-Nya.

Perkenan Tuhan. Kesan selintas kita sampai pada bagian ini, Allah seolah rewel mengatur berbagai seluk beluk ibadah, dan ibadah seolah sesuatu yang rumit dan ruwet. Namun yang perlu kita tanggap melihatnya ialah Allah ingin mengajar tentang prinsip terdalam ibadah yaitu bahwa kesucian merupakan suatu keharusan dan bahwa kesucian yang sesuai standar Allah itu harus Allah yang mengatur dan menyediakannya.

Renungkan: Tatkala Anda merasa tidak layak menghadap Allah, tataplah Yesus sumber kelayakan Anda.

Doa: Ingatkanku bahwa aku terukir dalam hati-Mu, Tuhan Yesus.

(0.44) (Kel 28:6) (ende: Efod)

jang dipakai Imam Agung ialah tutup dada jang terhias (lihat Kel 28:5 dan Ima 8:7)). Djuga para Parao di Mesir memakai hiasan sematjam itu. "Efod" menandakan, bahwa imam mendjadi wakil seluruh Israel (aj. 9,12 (Kel 28:9,12)) dan Kel 29).

Uraian tentang pakaian-pakaian dalam beberapa perintjiannja melukiskan pakaian Imam Agung sesudah masa pembuangan.

Dalam teks-teks historis jang lebih kuno terdapat "efod", jang lebih menjerupai pakaian lenan jang pendek (1Sa 2:18; 2Sa 6:14). Rupa-rupanja inilah bentuknja jang asli, sedangkan tutup dada itu merupakan penjederhanaan. Selandjutnja istilah "efod" digunakan djuga untuk benda sutji, jang mungkin dipakai dalam mengutjap ramalan-ramalan (Hak 8:27; 17:5 dll.). Mungkin ada djuga hubungannja dengan pakaian imam, tetapi kemudian tersendiri mendjadi benda sutji.

(0.44) (Ibr 9:4) (full: TABUT PERJANJIAN. )

Nas : Ibr 9:4

Tabut perjanjian merupakan sebuah peti kudus yang berisi sebuah buli-buli manna (suatu peringatan akan pemeliharaan Allah), tongkat Harun (suatu peringatan akan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib) dan kedua loh batu yang bertuliskan Sepuluh Firman (suatu peringatan akan pentingnya hukum-hukum Allah sebagai patokan kekudusan bagi umat-Nya). Tutup tabut ini adalah sebuah lempengan emas yang disebut tutup pendamaian atau takhta kasih karunia yang menyatakan kemurahan Allah yang menebus melalui darah yang tertumpah

(lihat cat. --> Ibr 9:5 berikut).

[atau ref. Ibr 9:5]

(0.44) (Rm 3:25) (jerusalem: telah ditentukan) Terjemahan lain: dipertunjukkan
(0.43) (Kel 25:10) (full: TABUT. )

Nas : Kel 25:10

Peti ini adalah tabut yang berisi Kesepuluh Hukum (bd. ayat Kel 25:16,22), sebuah buli-buli berisi manna (Kel 16:33-34), dan tongkat Harun (Bil 17:10; Ibr 9:4). Tabut ini ditutup dengan sebuah penutup yang diberi nama "tutup pendamaian" (ayat Kel 25:17). Pada kedua ujung tutup tersebut terpasang ukiran dua kerub bersayap

(lihat cat. --> Kel 25:18).

[atau ref. Kel 25:18]

Tabut ini diletakkan di tempat Mahakudus dalam Kemah Suci (Kel 26:34) dan melambangkan takhta Allah. Di hadapan tabut ini imam besar berdiri setahun sekali pada Hari Pendamaian untuk memercikkan darah atas tutup pendamaian untuk mengadakan pendamaian karena dosa-dosa yang tidak disengaja selama setahun sebelumnya

(lihat art. HARI PENDAMAIAN).

(0.43) (1Raj 8:1) (full: TABUT PERJANJIAN TUHAN. )

Nas : 1Raj 8:1

Tabut perjanjian menjadi satu-satunya perabot di Tempat Yang Mahakudus. Tabut itu merupakan sebuah kotak sepanjang 1 m 14 cm, lebar 68.5 cm dan setinggi 68.5 cm, terbuat dari kayu penaga dan dilapisi dalam dan luar dengan emas murni. Tabut itu mula-mula berisi tiga benda pengingat bahwa Allah adalah raja atas Israel:

  1. (1) loh-loh batu yang berukir Kesepuluh Hukum (bd. Kel 25:16,21; Kel 40:20;

    lihat cat. --> Kel 25:10);

    [atau ref. Kel 25:10]

  2. (2) sebuah buli-buli emas penuh dengan manna, yaitu makanan yang disediakan Allah setiap hari untuk Israel selama mereka mengembara di padang gurun; dan
  3. (3) tongkat Harun yang bertunas secara adikodrati. Akan tetapi, pada zaman Salomo tabut perjanjian hanya berisi dua loh batu (2Taw 5:10). Tabut itu ditutup dengan "tutup pendamaian," tempat darah dipercikkan setiap tahun sekali oleh imam besar pada Hari Raya Pendamaian. Dua kerub emas diukir seiras, ditempatkan dengan muka saling menghadap dengan sayap terbentang ke depan, sambil menudungi tutup tabut dalam bentuk lingkungan. Pada tengah tutup pendamaian, kehadiran Allah dilambangkan oleh terang adikodrati yang sangat cemerlang disebut shekinah

    (lihat art. KEMULIAAN ALLAH).

(0.31) (Yeh 1:5) (full: EMPAT MAKHLUK HIDUP. )

Nas : Yeh 1:5

Makhluk-makhluk ini kemudian diidentifikasikan sebagai kerub (Yeh 10:20). Kerub merupakan malaikat yang memanifestasikan kekudusan dan kemuliaan Allah kepada umat manusia (bd. 1Taw 28:18; Mazm 18:11;

lihat art. PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN).

Mereka dapat mendampingi Allah pada saat-saat penghukuman atau pemberkatan; mereka menjaga Taman Eden setelah kejatuhan manusia (Kej 3:22-24), dan kerub terdapat pada tutup pendamaian dari tabut perjanjian (Kel 25:18-22). Dalam penglihatan Yehezkiel para kerub sedang menyatakan kemuliaan dan kekudusan Allah kepada para buangan.

(0.31) (Za 5:5) (full: SEBUAH GANTANG. )

Nas : Za 5:5-11

Gantang melambangkan dosa dan kebejatan umat itu.

  1. 1) Si wanita melambangkan penyembahan berhala dan segala bentuk kejahatan; dia terkurung di dalam gantang oleh sebuah tutup timah yang berat dan kemudian dibawa ke Babel, yang melambangkan sistem dunia fasik yang dikuasai Iblis

    (lihat cat. --> Wahy 17:1).

    [atau ref. Wahy 17:1]

    Orang fasik di antara umat Allah bukan hanya harus dihukum tetapi juga disingkirkan dari negeri itu.
  2. 2) Dosa dan kefasikan harus disingkirkan dari gereja-gereja kita, jika tidak Allah akan menarik Roh-Nya dari kita (lih. pasal Wahy 2:1-3:22). Pada akhir zaman Allah akan menghapus semua dosa dari seluruh bumi, dan Yesus Kristus akan memerintah dalam kemuliaan bersama umat-Nya (pasal Wahy 19:1-22:21).
(0.31) (Mat 28:11) (sh: Memanipulasi kebenaran demi uang dan kesombongan (Senin, 16 April 2001))
Memanipulasi kebenaran demi uang dan kesombongan

Kekuatiran para imam terhadap kebenaran ucapan Yesus tentang kebangkitan-Nya kini terbukti. Mereka tidak menjadi percaya malah merekayasa kebenaran tersebut dengan dusta. Para penjaga yang mengabarkan berita itu mereka sogok dengan uang untuk tutup mulut terhadap kebenaran dan memerintahkan mereka untuk memberitakan cerita hasil rekayasa. Dan untuk membuat para penjaga tetap tutup mulut, mereka juga merekayasa cerita yang sebenarnya merugikan para penjaga, yaitu dengan mengatakan bahwa ketika tubuh Yesus dicuri, mereka sedang tertidur. Sesuai dengan ketentuan hukum ketentaraan Roma yang berlaku, jika seorang tentara tertidur ketika tugas maka konsekuensi dari keteledoran itu adalah hukuman mati. Namun, demi memperjuangkan keinginan untuk mewujudkan kejahatan, para imam tidak segan merancang kebohongan lain yang akan disampaikan kepada pemerintah Roma. Mereka telah berhasil mengubah fakta kebenaran menjadi sebuah cerita dusta, cerita "dongeng".

Akibatnya sungguh luar biasa, banyak orang yang begitu mudahnya mempercayai cerita isapan jempol itu. Sungguh celaka mereka! Karena mereka menyangkal kemenangan Yesus Kristus atas kuasa maut. Lebih celaka lagi mereka menutup kesempatan bagi diri mereka sendiri untuk menjadi bagian dari peristiwa agung kebangkitan Kristus. Manusia bebal, seperti para imam, akan terus berusaha melakukan apa saja untuk mempertahankan pemahamannya dengan kesombongan sekalipun mereka tahu bahwa kebenaran yang sebenarnya telah terbukti. Celakanya, mereka pun berusaha melibatkan masyarakat agar mempercayai mereka.

Begitu pula dengan para penjaga kubur, yang tidak berani mempertahankan kebenaran peristiwa yang disaksikannya karena uang. Ternyata peran ganda uang sebagai alat pembayaran benda dan sebagai alat pembayaran (upah) untuk menutup dan mengubah kebenaran menjadi kebohongan, kejujuran menjadi ketidakjujuran, masih terus berlaku hingga kini. Dan hal itu berlaku hampir di seluruh aspek hidup; mulai dari masyarakat sampai kepada para petinggi pemerintah; mulai dari umat sampai kepada pemimpin umat.

Renungkan: Dusta dan kesombongan tidak akan mampu menutupi realita kebangkitan Kristus. Camkanlah itu!

(0.25) (Ul 10:5) (ende)

Peti itu disini melulu mendjadi tempat untuk menjimpan loh-loh Hukum. Peti itu kudus karena Hukum Allah itu dan dengan demikian mendjadi pendorong pula agar supaja orang memegang teguh Hukum itu.

Semula perhatian orang terpusat pada kehadiran Allah sendiri pada Peti itu. Peti itu merupakan tempat sutji jang dapat dipindah-pindahkan, singgasana Jahwe jang setjara tak menampak bersemajam diatas Kerub-kerub, jang ditaruh pada tutup Peti (1Sa 4:4; 2Sa 6:2; 2Ra 19:15; Yer 3:16-17). Pada waktu bangsa Israel bergerak menudju kenegeri jang didjandjikan dan melantjarkan peperangan-peperangan kudus, Peti itu dibawa sebagai tanda bahwa Jahwe sendirilah memimpin umat (Yos 3:7-17; 6:1-14; Bil 10:33-36). Kelak Peti akan ditaruh didalam kenisah di Jerusalem, dan kehadiran jang penuh kemuliaan dari Allah jang menampakkan diriNja dalam bentuk gumpalan awan diatas Peti pun akan memenuhi kenisah itu (1Ra 8:10-11).

(0.25) (Kel 25:18) (jerusalem: kerub) Kata (Ibrani) kerub ini bersesuaian dengan kata karibu dalam bahasa Babel. Karibu itu ialah makhluk gaib, setengah manusia dan setengah binatang, yang menjaga kuil-kuil dan istana-istana. Menurut apa yang dikatakan Alkitab tentang kerub itu dan sesuai dengan gambarnya yang masih tersedia, maka kerub itu berupa "sfinks" bersayap. Dalam bait Allah di Yerusalem kerub-kerub melingkupi tabut perjanjian, 1Ra 6:23-28. Dalam ibadah kepada Tuhan kerub-kerub itu (dengan pasti) baru mulai berperan semenjak tabut perjanjian itu ada di Silo. Sebab tentang Silo dikatakan bahwa di sana "Tuhan bersemayam di atas para kerub", 1Sa 4:4; 2Sa 6:2; bdk 2Ra 19:15; Maz 80:2; 99:1 atau "mengendarai kerub", 2Sa 22:11; bdk Maz 18:11. Menurut Yeh 1 dan Yeh 10 kerub-kerub menarik kereta Allah. Selama Israel di gurun kerub-kerub belum berperan dalam ibadatnya. Kerub-kerub yang ada dalam bait Allah bangunan Salomo, hilang lenyap bersama-sama dengan tabut perjanjian. Dalam bait Allah yang didirikan sesudah pembuangan ada dua kerub kecil pada tutup pendamaian, bdk catatan Kel 25:7
(0.22) (Im 16:1) (sh: “Kambing hitam kesalahan manusia.” (Selasa, 17 September 2002))
“Kambing hitam kesalahan manusia.”

Hari Raya pendamaian sebagaimana dijabarkan pada pasal ini merupakan hari yang paling suci dalam kalender Israel. Pada hari ini Imam besar harus melakukan kegiatan ritual dalam perayaan tersebut, antara lain: membasu tubuh dengan air, mempersembahkan lembu jantan sebagai korban penghapus dosa bagi diri dan keluarganya, memercikan darah domba jantan pada tutup tabut pendamaian, membuang undi bagi dua ekor kambing jantan, yang seekor menjadi korban penghapus dosa Israel, dan seekor lainnya dijadikan “kambing hitam kesalahan Israel” (ayat 4,6,11,12-14,15,18,21-22).

Hal yang paling menaik dari semua ritual ini adalah ritual pelepasan “kambing hitam kesalahan Israel.” Ritual ini tidaklah dilakukan pada ibadah sehari-hari Israel. Kristen melihat ritual ini sebagai perlambang Kristus yang menanggung dosa dan kesalahan umat manusia (Ibr. 9:6-28; 13;11-13). Kristus yang diserahkan ketangan bangsa yang bukan Yahudi untuk disalibkan diluar gerbang Yerusalem mengindikasikan bagaimana Ia dilepaskan keluar dari perkemahan seperti “kambing hitam kesalahan Israel” ini. Perlambangan Imamat 16 ini menegaskan kepada kita, bahwa dihadapan Allah yang kudus, dosa dan kesalahan tidaklah dapat dilupakan begitu saja. Pengampunan tidak diberikan dengan cara yang murah. BagiNya dosa tidak dapat dinisbikan begitu saja tanpa adanya pertanggungjawaban. Kita telah gagal dan tidak mampu mempertanggungjawabkan kesucian hidup yang

Dipercayakan-Nya kepada kita. Dosa dan kesalahan telah menjadi suatu hutang yang tidak terbayarkan, namun Kristus telah melunaskan hutang tersebut.

Renungkan: Jikalau saat ini Anda telah menikmati pengampunan dosa melalui Kristus, dan hidup dimasa anugerah, ingatlah bahwa hal itu telah dibayar dengan kerelaan Anak Allah Yang kudus untuk menjadi “kambing hitam kesalahan manusia yang berdosa.” Hanya hidup Yang komit penuh dan taat lengkap kepada Allah yang menunjukan penghormatan terhadap kurban Kristus.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.24 detik
dipersembahkan oleh YLSA