Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 132 ayat untuk Ratapan (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yak 5:1) (ende)

Ratapan ini bukanlah ratapan sesal atas dosa, tetapi ratapan putusasa dan takut akan hukuman abadi.

(0.72) (Yer 48:36) (ende)

Ajat2 ini menggambarkan ratapan dan perkabungan Moab.

(0.72) (2Sam 1:17) (jerusalem) Pastilah sudah ratapan ini adalah karangan Daud sendiri.
(0.65) (Why 18:9) (jerusalem) Ratapan yang tercantum di sini rangkap tiga: Ratapan para raja bumi, Wah 18:9-10; ratapan para pedagang Wah 18:11-16; ratapan para pelaut, Wah 18:17-19. Ratapan ini terpengaruh oleh Yer 50:1-51:64 dan terutama oleh Yeh 26-28.
(0.56) (Rat 3:1) (jerusalem) Ratapan ketiga ini agak berbeda dengan yang pertama dan yang kedua. Yerusalem baru disebut pada Rat 3:48. Ratapan ini mirip dengan beberapa mazmur yang berupa ratapan: Lagu mulai dengan ratapan perorangan (di sini Rat 3:1-39), lalu diperluas menjadi ratapan umat (di sini Rat 3:40-47). Pikiran-pikiran cukup umum yang terungkap dalam Rat 3:22-39 serupa dengan pikiran-pikiran yang biasa dalam sastra kebijaksanaan.
(0.51) (Yeh 2:10) (full: NYANYIAN-NYANYIAN RATAPAN. )

Nas : Yeh 2:10

Berita mula-mula Yehezkiel ialah tentang penghukuman, yang akan menghasilkan ratapan dalam umat yang mendengarnya.

(0.51) (Yeh 27:1) (jerusalem) Bab ini (berupa ratapan) membandingkan kota Tirus dengan sebuah kapak yang karam. Dipakai banyak istilah yang artinya tidak diketahui.
(0.50) (Yeh 19:1) (full: SUATU RATAPAN. )

Nas : Yeh 19:1-14

Ratapan ini menyamakan raja terakhir Yehuda dengan seekor singa dalam kurungan dan bangsa itu dengan pohon anggur yang rusak.

(0.50) (2Taw 35:25) (jerusalem: syair-syair ratapan) Ini bukan kitab Ratapan yang tercantum dalam Alkitab. Yer 22:10 memang menyinggung kematian Yosia, tetapi dalam kitab Ratapan yang dikatakan karangan nabi Yeremia tidak ada sesuatu yang khusus mengenai raja Yosia. Karangan yang disebut 2Ta 35:25 ini tidak tersedia lagi.
(0.44) (Am 5:1) (full: RATAPAN. )

Nas : Am 5:1-27

Di dalam ratapan ini, Amos menyampaikan kesedihan Tuhan karena dosa-dosa Israel. Nyanyian ini mengatakan bahwa malapetaka mereka itu sudah pasti, seakan-akan sudah terjadi; namun Amos masih mengimbau umat itu untuk berbalik kepada Allah supaya sekurang-kurangnya "sisa-sisa keturunan" dapat diselamatkan (ayat Am 5:15).

(0.43) (Yer 14:1) (jerusalem) Nubuat ini agaknya dibawakan di masa pemerintahan raja Yoyakim. Dalam menyusun sajak ini nabi Yeremia terpengaruh oleh ibadat ratapan (bdk Yoe 1-2; Maz 74 dan Maz 79). Susunannya sbb: Dahulu bencana digambarkan, Yer 14:2-6, disusul ratapan umat, Yer 14:7-9, yang ditanggapi Tuhan, Yer 14:10-12. Lalu Yeremia mengajukan pembelaan, Yer 14:13-16; kembali bencana dilukiskan, Yer 14:17-18, disusul ratapan umat, Yer 14:19-22, yang sekali lagi ditanggapi Tuhan, Yer 15:1-4. Tetapi baik ratapan dan pengakuan umat maupun pembelaan oleh Yeremia ditolak Tuhan. Sebaliknya. Ia mengancamkan bencana tambahan, yaitu penyerbuan oleh musuh.
(0.43) (Yeh 26:17) (jerusalem: ratapan) Mengenai "ratapan" (Ibraninya: qina) bdk Yeh 19:2+
(0.41) (Rat 5:21) (full: BAWALAH KAMI KEMBALI KEPADA-MU. )

Nas : Rat 5:21-22

Kitab Ratapan diakhiri dengan doa yang mengungkapkan harapan akan kemurahan Allah. Ratapan mengajar kita untuk berseru kepada Allah di dalam situasi yang paling buruk, bahkan ketika berada di bawah hukuman-Nya.

(0.41) (Yeh 32:2) (full: RATAPAN MENGENAI FIRAUN. )

Nas : Yeh 32:2

Ratapan ini mengejek Firaun yang menganggap dirinya sekuat singa atau makhluk laut yang besar; akan tetapi, ia harus memberikan pertanggungjawaban kepada Tuhan yang Mahatinggi, seperti yang harus dilakukan oleh semua pemimpin dunia akhirnya.

(0.38) (Rat 1:1) (full: )

Penulis : Yeremia

Tema : Kesusahan yang Sekarang dan Harapan Masa Depan

Tanggal Penulisan: 586 - 585 SM

Latar Belakang

Judul kitab ini diambil dari judul tambahannya dalam naskah PL terjemahan Yunani dan Latin -- "Ratapan Yeremia." PL Ibrani memasukkan kitab ini sebagai salah satu di antara lima kitab gulungan (bersama Rut, Ester, Pengkhotbah dan Kidung Agung) dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu bagian _Hagiographa_ ("Tulisan-tulisan Kudus"); masing-masing dari kelima kitab ini secara tradisional dibacakan pada saat tertentu dalam tahun liturgi Yahudi. Ratapan ini ditetapkan untuk dibaca pada hari kesembilan dari bulan Ab (sekitar pertengahan Juli), bilamana orang Yahudi memperingati penghancuran kota Yerusalem. Versi Septuaginta menempatkan Ratapan langsung setelah kitab Yeremia, tempatnya dalam kebanyakan Alkitab masa kini.

Sudah lama para pakar Yahudi dan Kristen menyetujui bahwa Yeremia adalah penulis kitab ini. Di antara berbagai bukti yang mendukung kesimpulan ini terdapat yang berikut:

  1. (1) Dari 2Taw 35:25 kita mengetahui bahwa Yeremia biasa menggubah syair ratapan; apalagi, kitab nubuat Yeremia sering kali menyebut bagaimana ia meratapi kebinasaan Yerusalem yang akan datang. (lih. Yer 7:29; Yer 8:21; Yer 9:1,10,20).
  2. (2) Gambaran yang hidup dalam kitab Ratapan tentang peristiwa malapetaka itu memberikan kesan bahwa ini dikisahkan oleh seorang saksi mata; Yeremia adalah satu-satunya penulis kitab PL yang diketahui telah menyaksikan langsung musibah Yerusalem pada tahun 586 SM.
  3. (3) Terdapat beberapa persamaan tema dan gaya bahasa di antara kitab Yeremia dengan kitab ini. Misalnya, kedua kitab ini menghubungkan penderitaan Yehuda dan kebinasaan Yerusalem karena dosa dan pemberontakan yang terus-menerus terhadap Allah. Dalam kedua kitab ini Yeremia menyebut umat Allah sebagai "anak dara" -Nya (Yer 14:17; Yer 18:13; Rat 1:15; Rat 2:13). Fakta-fakta ini, bersama dengan kesamaan di antara kedua kitab ini dalam gaya penulisan syairnya, menunjuk kepada penulis yang sama.

Ketandusan Yerusalem digambarkan demikian jelas dan hidup dalam Ratapan sehingga menunjukkan bahwa peristiwa itu baru saja dialami penulisnya. Yeremia sendiri berusia 50-an ketika kota itu jatuh; dia mengalami sepenuhnya traumanya dan dipaksa ke Mesir pada tahun 585 SM (lih Yer 41:1--44:30), di mana dia wafat (mungkin sebagai orang syahid) dalam dasawarsa kemudian. Jadi, kitab ini mungkin sekali ditulis segera setelah pembinasaan Yerusalem (586-585 SM).

Tujuan

Yeremia menulis serangkaian lima ratapan untuk mengungkapkan kesedihan yang sangat dan penderitaan emosionalnya atas kerusakan Yerusalem yang tragis, termasuk

  1. (1) keruntuhan yang memalukan dari kerajaan dan keturunan Daud,
  2. (2) pembinasaan sama sekali dari tembok-tembok kota, Bait Suci, istana raja dan kota pada umumnya, dan
  3. (3) pembuangan yang menyedihkan ke Babel dari kebanyakan orang yang tidak dibunuh. "Yeremia duduk sambil menangis dan meratap dengan ratapan ini

atas Yerusalem," bunyi sebuah super skripsi pada kitab ini dalam versi Septuaginta dan Vulgata Latin. Dalam kitab ini, kesedihan sang nabi menyembur keluar bagaikan kesedihan seorang peratap pada saat penguburan kerabat dekat yang mati secara tragis. Semua ratapan ini mengakui bahwa tragedi tersebut merupakan hukuman Allah atas Yehuda karena pemberontakan berabad-abad para pemimpin dan penduduknya terhadap Dia; kini hari perhitungan telah tiba dan hari itu amat dahsyat. Dalam Ratapan, Yeremia bukan hanya mengakui bahwa Allah benar dan adil dalam segala jalan-Nya, tetapi juga bahwa Dia itu murah hati dan berbelas kasihan kepada mereka yang berharap kepada-Nya (Rat 3:22-23,32). Jadi, Kitab Ratapan memungkinkan umat itu memiliki pengharapan di tengah-tengah keputusasaan mereka dan memandang lebih jauh dari hukuman pada saat itu, kepada saat Allah akan memulihkan umat-Nya kelak.

Survai

Kitab ini merupakan serangkaian lima ratapan, tiap ratapan itu dalam sendirinya lengkap. Ratapan pertama (pasal 1; Rat 1:1-22) menggambarkan kerusakan Yerusalem dan ratapan sang nabi atas kota itu ketika ia berseru kepada Allah dalam penderitaan jiwanya; kadang-kadang ratapannya melambangkan ratapan Yerusalem (Rat 1:12-22). Dalam ratapan kedua (pasal 2; Rat 2:1-22), Yeremia melukiskan penyebab kerusakan ini sebagai murka Allah atas umat pemberontak yang menolak untuk bertobat. Musuh Yehuda menjadi sarana penghukuman Allah. Syair berikutnya (pasal 3; Rat 3:1-66) mendesak bangsa itu untuk ingat kembali bahwa Allah sungguh-sungguh pemurah dan setia, dan bahwa Dia itu baik kepada mereka yang mengandalkan diri-Nya. Yang keempat (pasal 4; Rat 4:1-22) mengulang kembali tema ketiga syair sebelumnya. Di dalam syair yang terakhir (pasal 5; Rat 5:1-22), setelah pengakuan dosa dan kebutuhan Yehuda untuk pengampunan, Yeremia berdoa kepada Allah untuk mengembalikan umat itu kepada perkenan-Nya lagi.

Kelima ratapan di dalam kitab ini, yang sama dengan jumlah pasalnya, masing-masing terdiri atas 22 ayat (kecuali pasal 3; Rat 3:1-66 yang memiliki 22 kali 3, yaitu 66 ayat); nomor 22 adalah jumlah huruf dalam abjad bahasa Ibrani. Empat syair pertama merupakan akrostik abjad, yaitu setiap ayat (atau dalam pasal 3; Rat 3:1-66 setiap perangkat dari tiga ayat) dimulai dengan huruf Ibrani yang berbeda dari _Alef_ hingga _Taw_. Susunan menurut abjad ini, di samping mempermudah penghafalan, juga melaksanakan mencapai dua hal.

  1. (1) Susunan ini menyampaikan gagasan bahwa ratapan-ratapan ini lengkap, meliputi segala sesuatu dari A hingga Z (Ibr- _Alef_ hingga _Taw_).
  2. (2) Dengan menyusun semua ratapan sedemikian, sang nabi dibatasi untuk terus-menerus meratap dan menangis; semua ratapan ada akhirnya, sebagaimana halnya suatu saat pembuangan akan berakhir dan Yerusalem akan dibangun kembali.

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai kitab Ratapan.

  1. (1) Sekalipun di dalam Mazmur dan kitab para nabi ada ratapan pribadi dan ratapan umum, hanya kitab ini di Alkitab yang semata-mata terdiri atas syair-syair duka.
  2. (2) Susunan kesusastraan kitab ini sama sekali syair; dengan empat dari kelima syair itu bersifat akrostik (lihat alinea terakhir bagian "Survai"). Sesuai dengan susunan syair kitab ini, syair kelima juga terdiri atas 22 ayat.
  3. (3) Sedangkan 2Raj 25:1-30 dan Yer 52:1-34 melukiskan peristiwa sejarah pembinasaan Yerusalem, hanya kitab ini yang dengan hidup menggambarkan emosi dan perasaan orang-orang yang benar-benar mengalami musibah tersebut.
  4. (4) Pada inti kitab ini terdapat salah satu pernyataan paling kuat tentang kesetiaan dan keselamatan dari Allah di dalam Alkitab (Rat 3:21-26). Walaupun kitab Ratapan dimulai dengan sebuah ratapan (Rat 1:1-2), secara tepat kitab itu berakhir dengan nada pertobatan dan harapan untuk pemulihan (Rat 5:16-22).
  5. (5) Tidak ada kutipan dari kitab ini dalam PB selain beberapa ibarat (bd. Rat 1:15 dengan Wahy 14:19; Rat 2:1 dengan Mat 5:35; Rat 3:30 dengan Mat 5:39; Rat 3:45 dengan 1Kor 4:13).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sekalipun Ratapan tidak dikutip sama sekali dalam PB, kitab ini memiliki relevansi langsung bagi mereka yang percaya pada Kristus. Seperti halnya Rom 1:18--3:20, kelima pasal ini meminta orang percaya untuk merenungkan kehebatan dosa dan kepastian hukuman ilahi. Pada saat yang sama, kitab itu mengingatkan bahwa oleh karena belas kasihan dan kemurahan Tuhan, keselamatan tersedia bagi orang-orang yang bertobat dari dosa mereka dan berbalik kepada-Nya. Selanjutnya, air mata sang nabi mengingatkan kita tentang air mata Yesus Kristus, yang menangisi dosa-dosa Yerusalem karena mengetahui kebinasaannya yang akan datang oleh tentara Romawi (Mat 23:37-38; Luk 13:34-35; Luk 19:41-44).

(0.36) (Mzm 13:1) (jerusalem: Doa kepercayaan) Mazmur kecil ini berupa ratapan di mana seseorang yang dianiaya, Maz 13:2-3, dengan penuh kepercayaan, Maz 13:6, memohon perlindungan Tuhan terhadap lawan-lawannya, Maz 13:4-5.
(0.36) (Mzm 79:11) (jerusalem: sampai ke hadapanMu) Ratapan l.k. diperorangkan sebagai pembicara baik yang menghadap Tuhan, bdk Maz 88:3; 102:2,21; Rat 3:44; Ayu 16:18+.
(0.36) (Rat 5:1) (jerusalem) Ratapan kelima ini berupa sebuah doa yang dipanjatkan kepada Tuhan (Dalam terjemahan Latin memang diberi judul Doa Yeremia). Pendoa meminta belas kasih Tuhan serta pengampunan dosa. Terungkap pula pengharapan bahwa Tuhan akan menolong.
(0.36) (Nah 3:18) (jerusalem) Bagian penutup kitab ini berupa ratapan atas raja Asyur.
(0.36) (Yer 10:17) (full: ANGKUTLAH BARANG-BARANGMU. )

Nas : Yer 10:17-22

Penyerbuan pasukan Babel sudah demikian dekat dan malapetaka yang akan menyertainya demikian nyata bagi Yeremia sehingga dia mengucapkan kata-kata ratapan yang akan menjadi ratapan bangsa itu dalam pembuangan (ayat Yer 10:19-20).



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA