Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Maka setelah salinan surat raja Artahsasta dibacakan kepada Rehum, dan Simsai, panitera, serta rekan-rekan mereka, berangkatlah mereka dengan segera ke Yerusalem mendapatkan orang-orang Yahudi, dan dengan kekerasan mereka memaksa orang-orang itu menghentikan pekerjaan itu.

Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka,

Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring: "Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!"

(44-7) Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangkupun tidak memberi aku kemenangan,

Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang;

Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Ia menempatkan seluruh rakyat, masing-masing dengan lembing di tangannya, di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja.

Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Tetapi raja Israel menjawab, katanya: "Katakanlah! Orang yang baru menyandangkan pedang janganlah memegahkan diri seperti orang yang sudah menanggalkannya."

Mereka datang dari negeri yang jauh, ya dari ujung langit, yaitu TUHAN serta yang melaksanakan amarah-Nya untuk merusakkan seluruh bumi.

mereka tidak berdesak-desakan, mereka berjalan terus masing-masing di jalannya; mereka menerobos pertahanan dengan tombak, mereka tidak membiarkan barisannya terputus.

Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.

(39-26) Di atas dia tabung panah gemerencing, tombak dan lembing gemerlapan;

tetapi pedang mereka akan menikam dada mereka sendiri, dan busur mereka akan dipatahkan.

(45-4) Ikatlah pedangmu pada pinggang, hai pahlawan, dalam keagunganmu dan semarakmu!

Tabung panahnya seperti kubur yang ternganga, mereka semuanya adalah pahlawan-pahlawan.

Di antara perlengkapanmu haruslah ada padamu sekop kecil dan apabila engkau jongkok kada hajat, haruslah engkau menggali lobang dengan itu dan menimbuni kotoranmu.

Ketika orang memilih allah baru, maka terjadilah perang di pintu gerbang. Sesungguhnya, perisai ataupun tombak tidak terlihat di antara empat puluh ribu orang di Israel.

Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya, dan melukainya dengan parah.

(9-4) Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.