Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

(88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

Apabila aku keluar ke padang, di sana ada orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang! Apabila aku masuk ke dalam kota, di sana ada orang-orang sakit kelaparan! Bahkan, baik nabi maupun imam menjelajah negeri yang tidak dikenalnya."

Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada kaum Israel: Kamu berkata begini: Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung atas kami dan karena itu kami hancur; bagaimanakah kami dapat tetap hidup?

maka TUHAN akan menimpakan pukulan-pukulan yang ajaib kepadamu, dan kepada keturunanmu, yakni pukulan-pukulan yang keras lagi lama dan penyakit-penyakit yang jahat lagi lama.

Mataku menjadi kabur karena pedih hati, segala anggota tubuhku seperti bayang-bayang.

Bencana mengidamkan dia, kebinasaan bersiap-siap menantikan dia jatuh.

susutlah dagingnya, sehingga tidak kelihatan lagi, tulang-tulangnya, yang mula-mula tidak tampak, menonjol ke luar,

untuk mengenyangkan gurun dan belantara, dan menumbuhkan pucuk-pucuk rumput muda?

(55-5) Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku.

Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti nenek moyangnya.

"Sebab itu permuliakanlah TUHAN di negeri-negeri timur, nama TUHAN, Allah Israel, di tanah-tanah pesisir laut!"

Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota.

kepalamu pakai destar dan kakimu pakai kasut; dan kamu tidak akan meratap atau menangis. Tetapi kamu akan hancur lebur dalam hukumanmu, dan kamu akan mengeluh seorang kepada yang lain.

Rehu masih hidup dua ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Serug, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Sementara dalam pertumbuhan, sebelum waktunya disabit, layulah ia lebih dahulu dari pada rumput lain.

Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;

(102-4) Sebab hari-hariku habis seperti asap, tulang-tulangku membara seperti perapian.

Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu.

Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Maka Akupun mulai memukul engkau, menanduskan engkau oleh karena dosamu.