Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya

(4-3) Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan? Sela

(8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

Mengapa orang fasik menista Allah, sambil berkata dalam hatinya: "Engkau tidak menuntut?"

Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (21-2) TUHAN, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa besar kegirangannya karena kemenangan yang dari pada-Mu!

(30-10) "Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu?

(36-8) Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.

(44-24) Terjagalah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangunlah! Janganlah membuang kami terus-menerus!

Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,

(56-5) kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

(56-12) kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Katakanlah kepada Allah: "Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu.

Nyanyian pengajaran Asaf. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu?

Tanda-tanda kami tidak kami lihat, tidak ada lagi nabi, dan tidak ada di antara kami yang mengetahui berapa lama lagi.

Berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau murka terus-menerus, dan cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?

Mengapa bangsa-bangsa lain boleh berkata: "Di mana Allah mereka?" Biarlah di hadapan kami bangsa-bangsa lain mengetahui pembalasan atas darah yang tertumpah dari hamba-hamba-Mu.

Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah. (84-2) Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!

(89-47) Berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau bersembunyi terus-menerus, berkobar-kobar murka-Mu laksana api?

Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.

Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.