Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.

Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.

Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.

"Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya."

Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.

Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu.

rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.

Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil.

Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu dan kayu manis.

Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat.

Suap yang telah kaumakan, kau akan muntahkan, dan kata-katamu yang manis kausia-siakan.

Orang yang menjilat sesamanya membentangkan jerat di depan kakinya.

Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci.

Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya, karena tujuh kekejian ada dalam hatinya.

Siapa menegur orang akan kemudian lebih disayangi dari pada orang yang menjilat.

Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.

Perempuan yang baik hati beroleh hormat; sedangkan seorang penindas beroleh kekayaan.

Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.

Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,