Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 16 No. 1 Tahun 2001 >  MISI GEREJA: SUMBER KONFLIK > 
CATATAN PENUTUP 

Dari catatan-catatan kecil yang telah saya sebut di atas, kiranya menjadi jelas bahwa misi gereja seharusnya tidak menjadi sumber konflik. Sebaliknya misi gereja adalah panggilan untuk mengusahakan hidup yang harmonis, damai, berkeadilan, dan penuh persaudaraan. Dengan demikian kita dapat mengatakan konflik yang terjadi antar pemeluk agama di beberapa tempat, bukan pertama-tama karena misi agama itu menyumbang konflik, melainkan karena agama dimanfaatkan demi kepentingan politik.

Namun ini tidak berarti bahwa isu kristenisasi (atau islamisasi) itu tidak menyumbang apa pun pada konflik yang kita (sebagai bangsa) alami saat ini. Bila misi gereja masih dipahami (entah oleh kalangan Kristen atau non Kristen tertentu) sebagai usaha penarikan orang lain menjadi penganut agama Kristen, maka konflik pasti akan segera muncul. Dan ini memang telah kita lihat dalam beberapa kasus. Pembakaran sejumlah gedung gereja atau sekolah teologi, sebagian disebabkan oleh isu kristenisasi ini. Entah karena kehadiran gereja atau sekolah teologi tersebut memang bertujuan untuk melakukan kristenisasi melalui berbagai kegiatannya, atau entah hanya karena kecurigaan yang tidak berdasar dari kalangan non Kristen tersebut.

Tapi, apapun alasannya, konflik yang muncul karena isu kristenisasi (atau islamisasi) tetap keliru. Karena itu kedua belah pihak perlu mengoreksi diri. Kalangan Kristen tertentu perlu mengkaji ulang pemahamannya tentang Amanat Agung, dan perlu memusatkan perhatiannya bukan pada upaya menjawab pertanyaan: "Apakah yang akan terjadi pada orang bukan Kristen sesudah kematian?", melainkan menjawab pertanyaan: "Apa akhir yang memberikan makna kepada riwayat orang ini sebagai bagian dari keseluruhan cerita Allah?" Pada sisi lain, pihak non Kristen perlu melihat sejarah Pekabaran Injil dan motif keterlibatan orang-orang Kristen masa kini dalam masalah-masalah sosial secara lebih objektif dan komprehensif. Hanya dengan kesediaan mengubah paradigma masing-masing itulah, misi gereja (dan agama lain juga) dapat menjadi berkat bagi dunia. Dan dengan demikian isu kristenisasi (atau islamisasi) segera menjadi "fosil", dan tidak lagi menjadi sumber konflik.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA