Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 15 No. 1 Tahun 2000 >  KEILAHIAN KRISTUS: KOLOSE 1:15-18 > 
KRISTUS SEBAGAI PENCIPTA 

Ajaran tentang penciptaan ex nihilo sebagai tindakan Allah menurut kehendak-Nya sendiri pada umumnya telah diterima sebagai ajaran dalam sejarah gereja Kristen. Doktrin ini menentang teori-teori kuno tentang kekekalan zat dan teori yang mengatakan bahwa unsur-unsur dari zat-zat memancar keluar dari Allah dan karena itu merupakan zat Allah juga. Doktrin ini juga menentang teori-teori modern tentang evolusi sebagai proses penciptaan. Jikalau filsafat tidak dapat memberi jawab dalam analisis akhir, maka tidak bisa memecahkan masalah mengenai benar atau salahnya doktrin penciptaan ini. Ini adalah sebuah ajaran yang hanya dapat dikenal melalui penyataan penciptaan sendiri. Mengenai penciptaan, Kitab Suci memberikan kesaksian secukupnya bagi semua orang yang bersedia menerimanya. Dari Kejadian sampai Wahyu, alam semesta ini dikatakan sebagai yang diciptakan oleh Allah.

Penciptaan biasanya dianggap sebagai pekerjaan Bapa, dan bukan Anak dan Roh Kudus. Bagaimanapun juga. Alkitab menunjukkan bahwa pekerjaan penciptaan adalah karya dari ketiga pribadi dalam Tritunggal. Penggunaan kata Elohim dari Jehovah bagi Allah Tritunggal memberikan pernyataan yang terang dalam hal ini. Bahkan dalam Perjanjian Lama pun, Elohim adalah yang menciptakan (Kej 1), dan dalam Kej 1:2 Roh Allah berbuat secara aktif. Roh Kudus disebut beberapa kali dalam Perjanjian Lama sebagai pencipta (Ay 26:13; 33:4; Mzm 104:30; Yes 40:12-13). Bapa juga disebut secara khusus dalam Perjanjian Baru (1 Kor 8:6). Maka dapat diharapkan bahwa suatu pernyataan yang sama akan diberikan mengenai Anak Allah (Yesus Kristus).

Anak Allah dinyatakan sebagai Firman Allah yang kekal, tentang Dia dikatakan "segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan" (Yoh 1:3). Dalam 1 Kor 8:6 pernyataan yang sama juga diberikan. "Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja. yaitu Bapa, yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup." Pernyataan yang lengkap bahwa Anak Allah sebagai pencipta terdapat dalam Kol 1:15-17 yang sedang dibahas dalam artikel ini "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Banyak usaha dilakukan untuk menguraikan ayat ini menjadi ajaran yang menolak bahwa Anak Allah adalah pencipta. Di sini kita dapat melihat dengan jelas bahwa tak ada satu nama orang ataupun malaikat yang dapat dipakai untuk menggantikan kata "Dia". Kata "Dia" ini hanya pantas diberikan kepada Tuhan Yesus Kristus. Pekerjaan yang dinyatakan di sini adalah pekerjaan Allah. Tidak ada alasan untuk membenarkan tafsiran kaum Unitarian yang menjadikan Kristus semata-mata suatu perwujudan Allah.1482 Ayat-ayat dalam Kolose ini membedakan Anak Allah dari pribadi-pribadi lainnya dan Tritunggal dan sekaligus menghubungkan bahwa terdapat suatu perbedaan di dalam bentuk pekerjaan mereka: "All things are at once out of the Father, Through the Son and in the Holy Spirit.; In general it may be said that being is out of the Father, thought or the idea out of the Son, and life out of the Holy Spirit".1483

Pentingnya karya penciptaan bagi Kristus adalah bahwa hal itu menyatakan kekekalan, kuasa, hikmat, dan kemahahadiranNya. Sebagai pencipta, Dia terutama ada sebelum segala sesuatu ada (Kol 1:17), dan karena itu Dia adalah kekal.1484



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA