Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 15 No. 1 Tahun 2000 > 
KEILAHIAN KRISTUS: KOLOSE 1:15-18 
Penulis: Yohannis Trisfant
 PENDAHULUAN

Kitab Kolose merupakan suatu dokumen yang mengandung arti yang dalam sekali dan tidak ternilai harganya. Uraian ajaran ini bernada pembelaan karena Paulus bermaksud memerangi ajaran-ajaran mistik dan asketik yang bercorak Yahudi dengan pengertian yang salah tentang alam, penyembahan kepada malaikat-malaikat. Tema pokok Kolose ini adalah kepenuhan dan keutamaan Kristus dan kesempurnaan orang Kristen dalam Dia dibandingkan mistik dan siksaan diri yang diajarkan oleh ilmu filsafat dan hikmat manusia.1462 Ajaran sesat yang mencampurkan teosofi, agama Yahudi dan asketisisme itu nampak bersifat rohani, tetapi pada hakekatnya menjauhkan Kristus dari jabatan-Nya sebagai Tuhan.

Beberapa hal yang dibentangkan dalam Kol 1:15-20 ini yang melukiskan Kristus sejati sebagai Allah adalah: pertama, Dia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Kedua, sulung dari segala yang diciptakan. Ketiga, di dalam Dialah diciptakan segala sesuatu. Keempat, Dia adalah terlebih dahulu dari segala sesuatu. Kelima, segala sesuatu ada di dalam Dia. Keenam, seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia.

Dalam artikel ini, penulis akan mengemukakan beberapa pandangan teolog tentang Kol 1:15-20 ini yang melukiskan Kristus sejati sebagai Allah. Setelah itu, pada bagian akhir dari tulisan ini, penulis akan mengambil suatu kesimpulan tentang pernyataan-pernyataan Paulus dalam Kol 1:15-20 ini sesuai dengan penafsiran dan teolog-teolog tersebut.

 KEUNGGULAN KRISTUS DALAM PENCIPTAAN

Keunggulan Kristus dalam penciptaan dapat dilihat dalam dua gagasan kunci ("gambar" dan "yang sulung") dan dalam suatu pernyataan yang luas mengenai peranan Kristus dalam penciptaan itu sendiri.

Dalam Kol 1:15 istilah "gambar" selain mempunyai arti kesamaan, juga mempunyai arti penjelmaan.1463 Kesamaan yang dimaksud di sini bukan hanya sebuah tiruan atau gambaran, melainkan benar-benar merupakan kesamaan esensi seorang anak yang yang merupakan gambaran dari bapanya atau dengan kata lain Yesus adalah sama seperti Bapa.1464 Hampir sama dengan yang dikatakan oleh Millard J. Ericson. Edwar Scheweizer menjelaskan bahwa "gambar" bukanlah sesuatu yang benar-benar identik di dalam penampakan dari obyek yang di copy, tetapi yang sangat berbeda dari obyek itu seperti sebuah foto sebagai pengganti dari orang yang hidup. Yesus sebagai "gambar" Allah yang tidak kelihatan berarti Dia adalah penyataan Allah atau penjelmaan dari Allah.1465 Kristus secara penuh adalah cermin dari kehendak dan hati Bapa.1466 Semua pekerjaan Allah dalam dunia ini yaitu penciptaan, pemeliharaan, penghakiman dan penebusan adalah melalui Kristus. Dia adalah Allah. Siapa yang telah melihat Dia, telah melihat Allah. Gagasan "gambar Allah" yang tidak kelihatan nampaknya merupakan pemikiran yang mengherankan bila digunakan untuk Kristus, karena di dalam kata "gambar" (eikon) terkandung pengertian "tidak persis sama". Meskipun demikian, Paulus dengan jelas sedang menegaskan bahwa Kristus adalah penyataan Allah yang sempurna. Allah yang tidak kelihatan dapat dikenal melalui rupaNya yang sempurna di dalam Kristus.1467 Dan karena Kristus adalah penyataan Allah yang sempurna, maka juga menunjukkan pra eksistensi dari Kristus Yesus.1468

Kata "yang sulung" dari bagian selanjutnya dalam Kol 1:15 ini sepertinya bertentangan dengan istilah "gambar" (yang artinya Yesus adalah Allah), karena pernyataan itu dapat menimbulkan kesan bahwa Kristus adalah anggota pertama dari ciptaan sehingga orang bisa beranggapan bahwa Kristus bukanlah Allah. Sebenarnya kata "yang sulung" ini tidaklah bertentangan dengan istilah "gambar" asalkan kata ini dimengerti dalam arti sebuah perbandingan "lebih dahulu daripada" atau "di depan dari semua".1469 Ini berarti penekanan keberadaan Kristus yang sudah ada sebelum segala sesuatu ada, suatu hal yang menekankan keberadaan Kristus yang sudah ada sebelum segala sesuatunya ada, suatu hal yang sesuai dengan pekerjaan-Nya sebagai pencipta.1470 Dan ini juga merupakan bukti kekekalan Kristus. Di sini, kekekalan maupun pekerjaan-Nya sebagai pencipta dinyatakan. Dalam itu terdapat dua pernyataan yang menyatakan bahwa Kristus sudah ada sebelum segala sesuatu diciptakan, dan juga bahwa segala sesuatu yang diciptakan itu berasal dari Dia. Jikalau Kristus sudah ada sebelum segala sesuatu diciptakan, maka sudah jelas bahwa Ia sendiri tidaklah berasal dari penciptaan itu.1471 Ajaran tentang kekekalan Kristus ini merupakan doktrin yang sangat penting dalam kristologi. Sebab apabila Kristus tidak kekal, maka Dia adalah suatu ciptaan yang berada dalam waktu dan tidak mempunyai kwalitas. kekekalan serta keabadian yang merupakan ciri-ciri Allah sendiri. Sebaliknya apabila Kristus itu kekal, maka dapat dikatakan bahwa Ia tidak bergantung kepada pihak lain bagi keberadaan-Nya, melainkan ada dengan sendirinya.1472 Istilah "yang sulung" juga dapat dimengerti dalam arti "lebih tinggi" dari segala yang diciptakan (band. Kol 2:17-18). Gagasan kedua ini sangat sesuai dengan arah utama dari Kol 1:15-20 secara keseluruhan, yaitu keberadaan Kristus yang terlebih dahulu ada sebelum segala sesuatu ada. Sehingga dalam hal ini dapat kita katakan bahwa Kristus adalah pencipta dari segala sesuatu yang ada itu. Hal ini juga sesuai dengan kalimat selanjutnya dalam Kol 1:16 yang menyatakan bahwa segala sesuatu telah diciptakan "di dalam Dia" (en auto), "oleh Dia" (di auton) dan "untuk Dia" (eis auton). Sangat jelas bahwa di sini Paulus menempatkan Kristus sebagai pusat dari penciptaan dan Paulus sedang menegaskan keunggulan dari Kristus.1473 Paulus tidak mungkin berkontradiksi dengan dirinya sendiri dalam satu kalimat, karena dalam ay. 16b Paulus menyatakan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Dia; jadi tidak mungkin kalau Paulus bermaksud menyatakan bahwa Yesus adalah bagian dan ciptaan itu.

Kata "yang sulung" mengandung dua arti, yaitu prioritas di dalam waktu dan keunggulan di dalam tempat atau posisi. Kristus berada sebelum ciptaan, Dia memegang secara bersamaan suatu tingkat kedudukan "yang sulung" yaitu suatu tingkat yang berarti keutamaan dan kuasa. Jadi Kristus dinyatakan sebagai yang berkuasa atas alam semesta.1474 Menurut Ladd kata "yang sulung" ini berarti posisi yang berdaulat. Status anak sulung berarti Kristus adalah kepala alas ciptaan atau agen dari ciptaan. AktifitasNya bukan hanya termasuk dunia fisik, tetapi semua hal-hal yang nampak juga.1475

Istilah yang sulung dalam Perjanjian Baru ini dipakai sebanyak tujuh kali untuk Kristus (baca: Mat 1:25; Luk 2:7; Rm 8:29, Kol 1:15, 18; Ibr 1:6; Why 1:5). Sebagai nama yang menjelaskan tentang Kristus istilah "yang sulung" ini muncul dalam tiga arti yang berlainan: Pertama, sebagai yang sulung di antara banyak saudara (Rm 8:29). sebagai yang sulung dari segala yang diciptakan (Kol 1:15). Nama ini jelas dipakai untuk menyatakan keberadaan kekal dari Kristus dan membantu menguatkan doktrin peranakan yang kekal.

Kedua, sebagai anak yang sulung dari Maria (Mat 1:25; Luk 2:7). Gelar ini diberikan kepada Kristus sebagai putra pertama Maria. Ini dengan jelas dipakai untuk menunjukkan pribadi-Nya yang berinkarnasi. Sebagai anak sulung Mana. Kristus tidak hanya pertama dalam waktu-Nya, tetapi juga dalam tingkat dan kedudukan. Menurut hukum, yang sulung menerima warisan dua kali lipat dan dianggap sebagai keturunan utama dari ayahnya.1476

Ketiga, penggunaan ketiga terdapat dalam uraian tentang Kristus sebagai "yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati" (Kol 1:18) dan "yang pertama bangkit dari antara orang mati" (Why 1:18). Di sini artinya ialah bahwa Kristus adalah yang pertama dibangkitkan dari antara orang mati dalam kebangkitan. Memang ada beberapa "kebangkitan dari antara orang mati" seperti dalam kasus Lazarus, tetapi tak seorangpun sebelumnya menerima hidup kebangkitan dan tubuh kebangkitan yang kekal (tidak mati lagi). Kristuslah yang pertama menerima ini. Sehingga dalam hal ini juga membuktikan akan keilahian Yesus dan lebih menguatkan tafsiran "yang sulung" dalam Kol 1:15. Dan dalam hubungan dengan Kol 1:15, Alford menulis: "Oleh karena itu metode yang aman untuk menafsirkan ini ialah, memperhitungkan dua gagasan yang terkandung dalam kata (yang sulung), dan di sini dibedakan antara prioritas dan martabat, juga memperhatikan segi teknis dari kata ini (prototokos) yang dipergunakan dalam hubungan dengan kedua gagasan itu, daripada penyusunan ketat dimana istilah itu berdiri.1477 Maka "yang sulung dari segala yang diciptakan" akan berarti bahwa Kristus tidak hanya yang sulung dari ibu-Nya di dunia, tetapi juga yang sulung dari Bapa-Nya, sebelum dunia ada dan bila dibandingkan dengan setiap barang ciptaan, Dia mempunyai kedudukan yang sulung di dalam kemuliaan.1478 Konsep mengenai keutamaan dalam hal waktu juga dipergunakan oleh Alford untuk menguatkan gagasan bahwa Maria juga melahirkan anak-anak lain sesudah Kristus.1479 Mengenai istilah "yang sulung lebih utama dari segala yang diciptakan" pandangan Arian dan Socinian mengatakan bahwa hal ini berarti Kristus adalah makhluk yang pertama diciptakan dari semua ciptaan, jadi tidak kekal. Dalam bukunya, Hodge menolak pandangan ini dan menyatakan bahwa Kristus ada sebelum penciptaan atau Kristus berasal dari kekekalan.1480 Aspek kedudukan ini, yang diambil dari ide bahwa yang sulung mendapat tempat lebih penting daripada anak-anak lainnya, menghasilkan ide tentang kedaulatan Kristus atau otoritas dan kecenderungan mendukung keilahian Kristus.1481

 KRISTUS SEBAGAI PENCIPTA

Ajaran tentang penciptaan ex nihilo sebagai tindakan Allah menurut kehendak-Nya sendiri pada umumnya telah diterima sebagai ajaran dalam sejarah gereja Kristen. Doktrin ini menentang teori-teori kuno tentang kekekalan zat dan teori yang mengatakan bahwa unsur-unsur dari zat-zat memancar keluar dari Allah dan karena itu merupakan zat Allah juga. Doktrin ini juga menentang teori-teori modern tentang evolusi sebagai proses penciptaan. Jikalau filsafat tidak dapat memberi jawab dalam analisis akhir, maka tidak bisa memecahkan masalah mengenai benar atau salahnya doktrin penciptaan ini. Ini adalah sebuah ajaran yang hanya dapat dikenal melalui penyataan penciptaan sendiri. Mengenai penciptaan, Kitab Suci memberikan kesaksian secukupnya bagi semua orang yang bersedia menerimanya. Dari Kejadian sampai Wahyu, alam semesta ini dikatakan sebagai yang diciptakan oleh Allah.

Penciptaan biasanya dianggap sebagai pekerjaan Bapa, dan bukan Anak dan Roh Kudus. Bagaimanapun juga. Alkitab menunjukkan bahwa pekerjaan penciptaan adalah karya dari ketiga pribadi dalam Tritunggal. Penggunaan kata Elohim dari Jehovah bagi Allah Tritunggal memberikan pernyataan yang terang dalam hal ini. Bahkan dalam Perjanjian Lama pun, Elohim adalah yang menciptakan (Kej 1), dan dalam Kej 1:2 Roh Allah berbuat secara aktif. Roh Kudus disebut beberapa kali dalam Perjanjian Lama sebagai pencipta (Ay 26:13; 33:4; Mzm 104:30; Yes 40:12-13). Bapa juga disebut secara khusus dalam Perjanjian Baru (1 Kor 8:6). Maka dapat diharapkan bahwa suatu pernyataan yang sama akan diberikan mengenai Anak Allah (Yesus Kristus).

Anak Allah dinyatakan sebagai Firman Allah yang kekal, tentang Dia dikatakan "segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan" (Yoh 1:3). Dalam 1 Kor 8:6 pernyataan yang sama juga diberikan. "Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja. yaitu Bapa, yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup." Pernyataan yang lengkap bahwa Anak Allah sebagai pencipta terdapat dalam Kol 1:15-17 yang sedang dibahas dalam artikel ini "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Banyak usaha dilakukan untuk menguraikan ayat ini menjadi ajaran yang menolak bahwa Anak Allah adalah pencipta. Di sini kita dapat melihat dengan jelas bahwa tak ada satu nama orang ataupun malaikat yang dapat dipakai untuk menggantikan kata "Dia". Kata "Dia" ini hanya pantas diberikan kepada Tuhan Yesus Kristus. Pekerjaan yang dinyatakan di sini adalah pekerjaan Allah. Tidak ada alasan untuk membenarkan tafsiran kaum Unitarian yang menjadikan Kristus semata-mata suatu perwujudan Allah.1482 Ayat-ayat dalam Kolose ini membedakan Anak Allah dari pribadi-pribadi lainnya dan Tritunggal dan sekaligus menghubungkan bahwa terdapat suatu perbedaan di dalam bentuk pekerjaan mereka: "All things are at once out of the Father, Through the Son and in the Holy Spirit.; In general it may be said that being is out of the Father, thought or the idea out of the Son, and life out of the Holy Spirit".1483

Pentingnya karya penciptaan bagi Kristus adalah bahwa hal itu menyatakan kekekalan, kuasa, hikmat, dan kemahahadiranNya. Sebagai pencipta, Dia terutama ada sebelum segala sesuatu ada (Kol 1:17), dan karena itu Dia adalah kekal.1484

 PEKERJAAN KRISTUS YANG TERUS MENERUS DALAM PENCIPTAAN

Pokok pikiran selanjutnya (Kol 1:17-18a) masih penciptaan, tetapi suatu pemikiran baru diperkenalkan yakni bahwa segala sesuatu ada di dalam Dia (sunesteken), yaitu Kristus. Alam semesta bukan hanya diciptakan di dalam Anak sebagai lingkungan, oleh Dia sebagai agen ilahi, dan untuk Dia sebagai tujuan; tetapi juga bahwa alam semesta dibuat secara tetap "di dalam Dia" sendiri. Ini adalah sebagai penegasan yang kedua, "di dalam Dia segala sesuatu dipelihara bersama-sama". Dia memelihara keserasian, kehidupan, dan ketertibannya.1485 Dia juga memeliharanya dari kehancuran.1486 Dia adalah penopang dari alam semesta dan menyatakan prinsip-prinsip kehidupan dari alam ini. Bila terpisah dari aktifitasNya sebagai penopang, maka semua akan hancur.1487 Alam semesta tidak akan berfungsi, jika tidak berada di dalam Dia.1488 Gagasan mengenai Kristus yang mempertalikan segala sesuatu dalam alam semesta memang menonjol, dan hal ini terdapat juga dalam Ibr 1:3, yang berkata bahwa segala sesuatu ditopang oleh kuasa-Nya. Adanya pernyataan ini, mengakibatkan semua pikiran mengenai Kristus sebagai pencipta yang tidak hadir atau yang tidak menaruh perhatian pada ciptaan-Nya. harus dibuang! Lagi pula pernyataan ini sama sekali bertentangan dengan pendapat bahwa kuasa roh-roh jahat menguasai dunia, yang mungkin diajarkan oleh guru-guru palsu di Kolose. Jadi jelaslah bahwa Paulus berani menegaskan bahwa keilahian Kristus alas penciptaan. yang diperlihatkan tidak hanya pada karya-karya masa lampau yang telah selesai. tetapi juga dalam pekerjaan-Nya sekarang sebagai pemegang kedaulatan.1489 Anak Allah memang secara aktif dan istimewa mengambil bagian dalam pemeliharaan ciptaan Allah. Pembahasan dalam Kolose ini sejalan dengan Perjanjian Lama yang menggambarkan Kristus sebagai pemelihara ciptaan-Nya. Hal ini dapat dilihat dalam pekerjaan Malaikat Jehovah yang merupakan bukti penting bahwa Anak Allah memelihara dan memimpin umat Israel, penunjukkan kepada Jehovah sebagai Gembala Israel dapat diambil sebagai penunjuk khusus kepada Kristus (band. Kej 49:24; Mzm 23:1; 80:1 Yes 40:1; Yer 31:10; Yeh 34:11-12, 23; 37:24). Walau secara konteks ayat-ayat ini dapat menunjuk kepada Allah sebagai Tritunggal namun fakta bahwa Kristus secara istimewa adalah Gembala yang baik, dalam Yoh. 10 dapat membenarkan hal ini.1490 Sebagai Gembala yang baik, Dia mati bagi domba-domba-Nya sebagaimana dinubuatkan dalam Mzm 22: sebagai Gembala agung (Ibr 13:20). Dia menggenapkan Mzm 23: sebagai Gembala besar (1 Pet 5:4). Dia akan kembali untuk memerintah sebagai Raja kemuliaan (Mzm 24). Kemudian dalam Yes 53 juga menunjukkan pekerjaan pengambilan tindakan Allah dan pemeliharaan-Nya dalam Perjanjian Lama. Pembahasan dalam Kolose ini yang menyatakan Kristus sebagai pemelihara juga diperkuat dalam Ibr 1:3. "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan". Dengan kata lain bahwa alam semesta ini ditopang oleh firman kuasa Anak Allah.1491

Kristus adalah pencipta, pemelihara, tetapi juga menjadi sasaran dari penciptaan, yaitu segala sesuatu diciptakan untuk DiriNya.1492

 KRISTUS SEBAGAI KEPENUHAN ALLAH

Dalam bagian terakhir dari perikop ini, pernyataan Paulus mencapai puncaknya dalam pernyataannya mengenai Kristus: "Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia". Petunjuk utama mengenai anti dan "kepenuhan" (pleroma) terdapat dalam Kol 2:9 yang di dalam Allah ada di dalam Kristus. Pernyataan ini melebihi pernyataan yang luar biasa yang ada dalam Kol 1:15, karena pernyataan "seluruh kepenuhan Allah" mencakup lebih banyak hal daripada pernyataan "gambar Allah". Dengan adanya pernyataan ini, maka seluruh pandangan yang menyangkal keilahian Kristus harus dibuang. Perkataan pleroma yang dipakai oleh Paulus bukanlah sebagai hasil pemikiran, tetapi sebagai hasil pengalaman sendiri mengenai Yesus Kristus.1493 Teologia Paulus ini paling banyak dipengaruhi oleh pengalamannya pada jalan ke Damsyik dan oleh iman dalam Kristus yang bangkit, dimana teologia ini terus bertumbuh melalui pengalamannya. Paulus sendiri membicarakan pengalamannya sebagai wahyu Anak Allah kepadanya (Gal 1:16). Di dalam wahyu itu, Paulus melihat Yesus Tuhan (1 Kor 9:1; 15:8; 2 Kor 4:6; Kis 9:5).1494 Ayat 19 ini ditafsirkan oleh Peter T. O'Brien bahwa Yesus adalah "tempat" dimana dalam Dia, Allah dan seluruh kepenuhan-Nya berkenan untuk mengambil tempat kediaman-Nya.1495 Semua atribut dan aktifitas Allah yaitu Roh. firman, hikmat, dan kemuliaan-Nya secara sempurna diperlihatkan di dalam Kristus.

Eduard Schwezer mengatakan bahwa ide itu adalah benar-benar merupakan pengagungan Kristus yang telah bangkit dari kematian sebagai peristiwa di dalam kepenuhan dari kuasa Allah yang berdiam di dalam YesusNya.1496

Menurut Charles R. Erdman. kata "kepenuhan" menunjukkan jumlah total dari kuasa dan atribut Allah. Sedang kata "berdiam" bukan menunjukkan jangka waktu yang sementara, tetapi menunjukkan berdiam dengan tetap. Di dalam Kristus ditaruh selama-lamanya semua kemuliaan, kasih, hikmat, dan kekekalan Allah."

 KESIMPULAN

Setelah mengetengahkan beberapa pandangan dari beberapa teolog mengenai Kol 1:15-20, khususnya ayat-ayat yang menunjukkan keilahian Kristus, kita dapat melihat bahwa Yesus merupakan penyataan Allah yang sempurna dan Dia sudah ada sebelum segala sesuatu ada: Paulus juga menyamakan pekerjaan Kristus dalam penciptaan dengan pekerjaan Allah. Kristus bukan hanya pencipta, tetapi juga pemelihara. Dan titik puncak pernyataan, Paulus adalah segala sesuatu yang ada dalam Allah yaitu kekuasaan-Nya, hikmat-Nya, kasih-Nya, kekekalanNya, kemuliaanNya, dan semua atribut-atribut Allah, ada di dalam Yesus Kristus.

Dari wahyu yang diberikan kepada Paulus dan penjelasan oleh para teolog di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Yesus adalah Allah sejati.



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA