Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 14 No. 1 Tahun 1999 > 
EDITORIAL 

Menjelang milenium ke-3 satu isu penting bahwa pascamodernisme telah menjadi suatu tantangan yang paling utama bagi Kekristenan, seperti yang diungkapkan oleh penulis Pascamodernisme dan Keyakinan Injili, akan mengawali edisi Jurnal Pelita Zaman kali ini. Sebagai tanggapan terhadap era pascamodern penulis artikel kedua, mengenai strategi pengembangan kepemimpinan, melihat pentingnya pemimpin-pemimpin Kristen mengembangkan strategi kepemimpinannya supaya mereka siap dan handal memimpin umat Tuhan di era pascamodern ini. Masih membahas pascamodern, redaksi memuat tinjauan bukunya Henry Knight III, A Future for Truth: Evangelical Theology in A Postmodern World.

Selanjutnya, dua artikel yang mengangkat isu-isu yang sangat relevan yang terjadi di negara ini, yakni masalah ekonomi kerakyatan, yang akan dibahas menurut kitab Amsal, dan masalah kekerasan yang dilakukan oleh negara. Selain itu, satu artikel hasil studi eksegetis mengenai proklamasi Kristus kepada evvn qulak pneuvvaqiu. Yang terakhir adalah artikel mengenai pemilihan penerjemahan Alkitab yang disukai sehingga orang Kristen semakin memahami firman Tuhan dengan benar.

Seperti yang telah diberitahukan dalam bentuk leaflet pada edisi yang lalu bahwa redaksi akan memberikan suatu ruang konsultasi teologi dalam Jurnal Pelita Zaman, maka untuk edisi ini kami memilih satu pertanyaan dari seorang pelanggan, mengenai metode kritik sejarah dan sikap kaum Injili. Redaksi menunggu lebih banyak pertanyaan lagi dari para pembaca jurnal ini. Ruang Konsultasi Teologi ini diasuh oleh Pdt. Hetuy Efferin, Ph.D.

Redaksi berharap bahwa keenam artikel tersebut ditambah dengan ruang konsultasi teologi dan tinjauan buku dapat memberikan manfaat kepada Kekristenan di Indonesia secara khusus. Kiranya kemuliaan hanya bagi Allah dan kemajuan atas pelayanan gereja-Nya.



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA