Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 13 No. 2 Tahun 1998 >  POLITIK DITINJAU DARI SUDUT PERJANJIAN BARU DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA > 
PENDAHULUAN 

Dewasa ini, perkembangan politik di Indonesia menjadi sebuah pokok bahasan yang hangat dan menarik perhatian semua lapisan masyarakat Indonesia. Terlebih lagi dengan maraknya pendirian partai-partai politik sekarang ini, istilah "politik" itu sendiri harus dirumuskan dengan jelas agar dimengerti oleh semua warga negara Indonesia. Harus diakui bahwa topik tersebut bukanlah suatu pokok bahasan yang mudah, karena dalam kata politik terkandung usaha terselubung, rekayasa, kolusi, strategi, taktik dan gerakan menghalalkan cara untuk mencapai suatu tujuan, meskipun seharusnya tidak demikian.

Namun dinamika dari perjuangan politik akan memberikan inspirasi baru bagi siapapun untuk turut berpartisipasi membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini juga memberikan tantangan dan kesempatan kepada seluruh masyarakat Kristen sebagai warga negara Indonesia untuk memenuhi tugas dan panggilan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dilihat dari sudut pembangunan bangsa, maka perjuangan demokrasi politik merupakan suatu kebutuhan prioritas. Perjuangan politik yang sehat harus didukung oleh sistem demokrasi. Sistem demokrasi harus dirumuskan dengan jelas dan didiskusikan serta diperjuangkan oleh semua golongan.

Sekarang Indonesia sedang berada dalam masa transisi. Masa transisi seperti ini sering diwarnai dengan tindakan-tindakan emosional. Berbagai kerusuhan, pemberontakan, unjuk rasa, tindakan brutal, penjarahan, pertentangan antarkelompok akan terjadi secara bergantian. Sedangkan yang menjadi titik permasalahan adalah ketidakadilan, ketidakpuasan dan balas dendam. Orang Kristen harus berusaha berpartisipasi mengatasi permasalahan tersebut berdasarkan paradigma baru, melalui proses transformasi dan reformasi hukum berdasarkan iman kepada Yesus Kristus. Partisipasi Kristen ini berdasarkan pada asumsi bahwa iman dan politik bersifat integral, tidak berdiri sendiri-sendiri secara terpisah. Keduanya saling membutuhkan dan melengkapi. Interaksi positif antara iman dan politik akan mendorong dan mempercepat terjadinya proses pembangunan bangsa.

Berkaitan dengan Sidang Istimewa MPR yang diselenggarakan pada bulan November 1998 dan Pemilu yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 1999, setiap orang Kristen sebagai warga negara yang bertanggung jawab dituntut untuk berpikir kritis, kreatif, positif dan realistis. Mereka harus mampu menggunakan hak politiknya untuk memilih saluran politik yang memberi kemungkinan berlanjutnya proses pembangunan bangsa Indonesia.

Hak politik seseorang merupakan salah satu dari hak asasi manusia yang paling hakiki. Hak tersebut harus dipergunakan menurut hati nurani dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etis yang berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara. Untuk memenuhi panggilan suci ini, gereja sebagai agen Kerajaan Allah juga harus berani menyuarakan kebenaran, keadilan, kekudusan dan kejujuran. Pokok bahasan ini akan didekati dari tiga sub topik di bawah ini.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA