Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 12 No. 2 Tahun 1997 >  ANUGERAH UMUM: PERSPEKTIF TEOLOGI REFORMED (LANJUTAN BAGIAN PERTAMA) - SOTERIOLOGI HIPOTETIS DARI W.G.T. SHEDD > 
II. ANUGERAH UMUM 

Menurut para revisionis, predestinasi ganda tidak konsisten dengan universalitas kasih Allah. Karena jika hanya sebagian orang yang ditentukan selamat, berarti kasih Allah tidak universal. Maka predestinasi ganda mau direvisi menjadi predestinasi tunggal atau bahkan tidak ada predestinasi sama sekali meskipun kedaulatan Allah tetap diakui.

Menurut Shedd, ajaran tentang predestinasi ganda konsisten dengan universalitas kasih Allah. Pertama, Kalvinisme dari WS mengikuti Alkitab yang mengajarkan kedua hal tersebut. Menurut Shedd, konsistensi kedua hal itu memang tidak dapat diselami namun itu harus diterima, sebab firman Allah sudah menyatakannya.

Since both classes of passages come from God, he must perceive that they are consistent with each other whether man can or not. Both, then, must be accepted as eternal truth by an act of faith, -by every one who believes in the inspiration of the Bible. They must be presumed to be self-consitent, whether it can be shown or not. (ha143

Kedua, terdapat derajat kasih Allah dalam anugerah umum dan anugerah khusus. Walau keduanya merupakan wujud kasih Allah, yang pertama lebih rendah dari yang kedua. Jika Allah tidak memberikan kasih tertinggi-Nya kepada orang berdosa, itu bukan berarti Ia tidak mengasihinya. Allah mengasihi semua orang dan buktinya Ta sudah memberikan anugerah umum kepada mereka. Namun ketika anugerah umum itu ditolak karena kehendak manusia yang cenderung kepada dosa, Allah tidak lagi wajib untuk memberikan anugerah khusus dan ini tidak berarti Ia tidak mengasihi (hal 44-48).

Konsep anugerah umum Shedd dapat dijabarkan dalam tiga kategori yakni anugerah umum dan Allah, anugerah umum dan manusia berdosa, serta anugerah umum dan keselamatan.

A. Anugerah Umum dan Allah

Hubungan Allah dan manusia dimotivasi oleh kasih. Allah mengasihi semua manusia tanpa kecuali.1252 Kasih menjadi dasar untuk berbuat baik kepada pihak lain dan mendasari keinginan Allah untuk menyelamatkan semua manusia.1253 Kasih dan keinginan untuk melihat kebaikan manusia ini terwujud secara negatif dan positif. Secara negatif, Allah tidak langsung menghukum manusia. Ia sabar terhadap setiap orang berdosa. Secara positif, Allah memberikan kepada mereka berkat-berkat pemeliharaan, firman tertulis maupun tidak tertulis, dan karya Roh Kudus secara umum. Firman tertulis adalah istilah Shedd untuk Alkitab, sedangkan firman tidak tertulis adalah hukum Allah yang ditaruh-Nya dalam diri manusia.

Roh Kudus memakai firman untuk menginsyafkan manusia berdosa supaya bertobat. Ia mendorong orang yang diinjili untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Yesus telah menjadi kurban yang memadai bagi pengampunan dosa setiap orang. Ini semua merupakan rahmat kepada manusia secara universal supaya manusia bertobat dari dosa-dosanya (bdk. Rom 2:4f). Allah betul-betul menginginkan supaya orang berdosa mendengar panggilanNya. Ia ingin anugerah umum berhasil dan diterima manusia. Dengan kata lain, Ia ingin menyelamatkan semua orang berdosa.

B. Anugerah Umum dan Orang Berdosa

Dilihat dari statusnya, manusia adalah orang berdosa dan sebenarnya tidak layak menerima kasih Allah. Hak satu-satunya adalah hukuman kekal yakni kematian. Tapi nyatanya, Allah mengasihi manusia berdosa. Ia memberikan anugerah umum kepada mereka. "Common grace ... is great dan undeserved mercy to a sinner" (hal 47).

Dilihat dari kondisinya, kehendak manusia terbelenggu oleh dosa (hal 21). Kehendaknya selalu terarah kepada dosa, bukan kepada Allah. Dalam bahasa Shedd, "love of sin dan obstinate-will in sin" (hal 46). Jadi, secara positif manusia cenderung kepada dosa, dan secara negatif menolak Allah. Akibatnya, manusia diinjili atau tidak, akan menolak dan menyia-nyiakan anugerah umum. Ia tidak mau dan tidak mampu percaya.

C. Anugerah Umum dan Keselamatan

Menurut Shedd, keselamatan melalui anugerah umum bersyarat (soterik kondisional). "Common grace ... would save him if he did not resist and frustrate it" (hal 46). Pemeliharaan Allah, firman tertulis maupun tidak tertulis, dan karya Roh Kudus secara umum merupakan rahmat Allah bagi semua manusia secara umum. Semua itu dimaksudkan supaya manusia bertobat dan selamat. Kepada mereka yang mendengarkan Injil, firman tertulis dan karya Roh Kudus menginsafkan mereka akan dosa dan perlunya bertobat, seperti yang dilakukan kan firman tidak tertulis dan karya Roh Kudus atas mereka yang tidak mendengar Injil. Jadi, anugerah umum juga menuntun kepada keselamatan namun bersyarat.1254

Ketiga kategori ini intinya adalah inisiatif Allah, sasarannya adalah keselamatan semua orang, namun respon manusia ternyata menolak anugerah umum. Tuntutan kepada pihak manusia untuk bekerjasama dengan anugerah Allah nyatanya tidak terpenuhi, sehingga keselamatan dalam anugerah umum bersifat hipotetis. Lain dengan keselamatan dalam anugerah khusus yang bersifat kategoris. Dalam anugerah khusus, inisiatif tetap pada Allah namun sasarannya adalah keselamatan dari kaum pilihan, dan responnya percaya dan bertobat. Dalam anugerah umum manusia hanya didorong untuk percaya dan bertobat, sedangkan dalam anugerah khusus Roh Kudus menjadikan manusia mau, mampu percaya, dan bertobat. Dalam anugerah umum dorongan Roh Kudus tidak disertai karya lahir baru, sedangkan dalam anugerah khusus dorongan itu menghasilkan kelahiran baru. Dalam anugerah umum keputusan manusia diambil dalam kondisi yang berdosa sehingga ia bersikap negatif terhadap tawaran keselamatan, sedangkan dalam anugerah khusus meski manusia berdosa yang membuat keputusan, Roh Kudus telah melahirbarukan dan mendorong yang bersangkutan sehingga ia bersikap positif terhadap tawaran keselamatan.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA