Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 12 No. 2 Tahun 1997 >  ANUGERAH UMUM: PERSPEKTIF TEOLOGI REFORMED (LANJUTAN BAGIAN PERTAMA) - SOTERIOLOGI HIPOTETIS DARI W.G.T. SHEDD > 
I. PROBLEM 

Shedd mengaitkan anugerah umum dengan predestinasi ganda. Di satu pihak ia menekankan universalitas kasih Allah, namun di lain pihak ia menolak asumsi Arminian dari para revisionis yang menyatakan bahwa anugerah umum, asal manusia bekerjasama, dapat menuntun kepada keselamatan.1242 Kaum revisionis menolak doktrin predestinasi ganda karena dipandang tidak sesuai dengan Alkitab dan prinsip keadilan. Bukankah Allah mengasihi semua orang tanpa kecuali? Lalu apakah hanya berdasarkan dosa asal bayi dan orang yang belum pernah mendengar Injil juga akan binasa?1243 Dengan berdasarkan Alkitab, WS, dan kerangka pemikiran Kalvinis, Shedd menjawab bahwa universalitas kasih Allah dan predestinasi ganda tidak bertentangan (hal 23-28). Menurut Shedd, Alkitab mengajarkan keduanya dan (hal 43).

A. Universalitas Kasih Allah

Menurut Shedd, Westminster Standards mengajarkan kasih Allah kepada semua orang.

There is but one only living and true God, who is most loving, gracious, merciful, longsuffering, abundant in goodness and truth, forgiving iniquity, transgression and sin, the rewarder of them that diligently seek him. (WCF ii. 1)

Repentance unto life is an evangelical grace, the doctrine whereof is to be preached in season and out of season by every minister of the gospel, as well as that of faith in Christ. (WCF xv. 1)

It is every man's duty to endeavor to repent of his particular sins particularly. Every man is bound to make private confession of his sins to God, praying for the pardon thereof upon which, and the forsaking of them, he shall find mercy. (WCF xv. 5,6)

It is required of those that hear the words preached, that they attend upon it with diligence, preparation and prayer; receive the truth in faith, love, meekness, and readiness of mind, as the word of God, hide it in their hearts, and bring forth the fruit of it in their lives. (LC 160)

The moral law is of use to all men, to inform them of the holy nature and will of God, to convince them of their disability to keep it, and of the sinful pollution of their nature, to humble them in the sense of sin and misery, and thereby help them to a clearer sight of their need they have in Christ, and of the perfection of his obedience. (LC 95)

Prayer with thanksgiving, being on special part of religious worship, is required by God of all men. (WCF xxi. 3)

Man by his fall having made himself incapable of life by that (legal) covenant, the Lord was pleased to make a second, commonly called the covenant of grace: wherein he freely offered to sinners life and salvation bv,Jesus Christ, requiring of them faith in him, that they may be saved, and promising to give unto all those that ordains unto life, his Holy Spirit, to make them willing and able to believe. (WCF vii. 3) The ministry of the Gospel testifies that whosoever believes in Christ shall be saved, and excludes none that will come unto him. (LC 63)

Allah adalah Allah untuk setiap orang, Pencipta sekaligus Bapa dari semua orang, bukan hanya dari kaum pilihan. Oleh karena itu, wajarlah Allah mengasihi setiap orang, bukan hanya kaum pilihan. Jadi, kasih Allah kepada semua orang berasal dari fakta bahwa Ia adalah Pencipta dan Bapa untuk seluruh umat manusia.1244

Meskipun semua manusia berdosa, Ia tetap mengasihi mereka. Ia sabar dan penuh rahmat terhadap mereka. Kasih Allah ini diwujudkan dengan berkat-berkat pemeliharaan, firman tertulis maupun tidak tertulis, dan karya Roh Kudus secara umum. Bila Allah memerintahkan orang berdoa, Ia siap mendengar dan menjawab doa untuk menyelamatkan. Shedd menyebut kasih dan keinginan Allah antara lain sebagai "unlimited love and compassion of God toward all men as men, as his creatures,""God's universal compassion and readiness to forgive,""a common benevolent and merciful relation to thein all,""God 's universal benevolence,""common grace and universal benevolence of God,""gracious and fatherly interest in their soul's welfare."

Dalam kaitan kasih Allah dengan semua orang, Allah ingin mengampuni setiap orang tanpa kecuali kendati dosa mereka. Untuk mendapat pengampunan dan keselamatan, orang harus percaya kepada Kristus yang telah menjadi kurban bagi dosa-dosa semua orang. Pengurbanan ini betul-betul cukup untuk menanggung dosa-dosa seluruh manusia, karena Kristus menanggung dosa seluruh dunia.1245 "The Scriptures plainly teach that God so loved the world that he gave his only-begotten Son to make expiation for the sins of the whole world" (hal 44). Demikianlah, dasar pengurbanan Kristus adalah universalitas kasih Allah.6

The sacrifice of Christ for sin is ample for the forgiveness of every man. (hal 24)

To preach the duty of immediate belief in the Lord Jesus Christ as obligatory upon every man in connection with the doctrine ... that God feels compassion for only the elect, and that Christ's sacrifice is not sufficient for all, would be contradictory. (hal 24f)

What is the use of showing every man his need of Christ, if Christ's sacrifice is not sufficient for every man? (hal 26)

Karena syarat diampuni adalah bertobat dan percaya kepada Yesus, wajar kalau semua orang mendapat panggilan untuk percaya dan bertobat. Demikianlah, Injil sebagai kabar baik keselamatan dalam Kristus harus diberitakan kepada semua orang supaya mereka percaya dan selamat. Dalam pemberitaan Injil, orang dibuat melihat kebutuhannya akan Kristus dan keharusan percaya kepada-Nya. Jika percaya, mereka akan diselamatkan. Melalui pemberitaan Injil, Allah menyatakan kasih-Nya kepada orang berdosa baik kaum pilihan maupun bukan.1246

Namun dalam pemberitaan Injil Roh Kudus bekerja secara efektif hanya dalam diri kaum pilihan. Ia melahirbarukan dan mendorong mereka sehingga mereka mau dan mampu datang kepada Kristus. Sedangkan dalam diri kaum bukan pilihan, Ia hanya menginsyafkan mereka akan dosa dan kebutuhan mereka akan Kristus. Mereka tidak dibuat lahir baru, melainkan dibiarkan saja berespon menurut kondisi mereka sebagaimana adanya. Akibatnya dalam belenggu dosa, mereka tidak dapat bekerjasama dengan dorongan Roh Kudus untuk percaya kepada Kristus (hal 94).

B. Predestinasi Ganda

Menurut Shedd, doktrin predestinasi ganda merupakan salah satu karakteristik dari doktrin tentang ketetapan Allah dalam WS selain doktrin tentang kedaulatan Allah atas dosa (hal 31, 38).1247 Predestinasi memiliki dua sisi yakni Allah memilih sebagian dan melewatkan lainnya. Allah memilih sejumlah orang berdosa untuk diselamatkan (election) dan sebagian lain dibiarkan tidak selamat (preterition).

Skema predestinasi Shedd adalah Infralapsarianisme. Predestinasi secara logis dan bukan kronologis, datang sesudah ketetapan tentang penciptaan dan ketetapan untuk mengizinkan manusia jatuh ke dalam dosa.1248 Dengan skema ini, tidak dapat dikatakan bahwa sejumlah manusia diciptakan untuk binasa, sehingga juga tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Allah menyebabkan seseorang binasa.

Akibat kejatuhan, setiap manusia menjadi berdosa dan melakukan dosa. Maka manusia layak menerima hukuman yang adil dari Allah yakni maut. Namun Allah mengasihi setiap orang berdosa, sehingga Ia tidak langsung menghukum. Ia memberi mereka anugerah umum supaya manusia bisa percaya dan bertobat (bdk. Kis 14:17; 17:26f; Rm 2:4f). Namun sayang, manusia terus menolak anugerah umum dan lebih condong kepada dosa daripada kepada Allah (bdk. Kis 7:51). Anugerah umum tidak cukup efektif untuk mengatasi keberdosaan manusia.

Lalu dalam kedaulatanNya,1249 Allah menetapkan untuk memberikan anugerah khusus kepada sejumlah orang sedemikian rupa sehingga mereka mau, mampu percaya, dan bertobat (election). Sebaliknya, Ia membiarkan lainnya tetap tinggal dalam dosa karena penolakan mereka akan anugerah umum (preterition). Ketika Allah memilih atau membiarkan, keduanya berhubungan dengan keberlangsungan dosa dalam hidup manusia. Bedanya begini. Ketika Allah memilih, pemerintahan dosa di stop dan muncul kekudusan dalam kehidupan kaum pilihan. Ketika Allah membiarkan, dosa tetap berlangsung dalam kehidupan kaum bukan pilihan.1250 Jadi, Allah bukan pencipta dosa, melainkan pencipta kekudusan.

Allah membiarkan sebagian orang tidak memperoleh anugerah keselamatan dalam kedaulatan-Nya. Shedd melihat Alkitab mengajarkan demikian. Nabi Yesaya diperintahkan Allah untuk menyatakan bahwa sebagian Israel tidak memperoleh keselamatan (Yes 6:9f). Tuhan Yesus dengan mengutip Yesaya membenarkan hal itu (Mat 13:14f; Yoh 12:38-40). Lagi, Yesus menyatakan Kapernaum, Khorazim, dan Betsaida bersalah karena tidak bertobat, padahal mereka telah menyaksikan banyak mujizat Yesus (Mat 11:20-26). Akibatnya, mereka akan dihukum bahkan lebih berat dari Sodom yang tidak pernah menyaksikan mujizat Yesus. Mereka disebut "orang bijak dan orang pandai," namun Allah menyembunyikan hal-hal mengenai keselamatan dari mereka. Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih (Mat 22:14; Luk 17:34-36). Yesus berduka atas kekerasan hati dan penolakan orang-orang Yerusalem atas diri-Nya, dalam keadaan itu Ia menyatakan penolakan Allah terhadap mereka (Mat 23:35-38). Jadi, Yesus sering menghubungkan penolakan orang terhadap diriNya dengan rencana kekal Allah.

Singkatnya, Allah memilih atau membiarkan, keduanya adalah ketetapan Allah. Hanya ketika Allah memilih, itu merupakan tindakan (action) yang mengambil manusia dari keberdosaannya untuk memulai kehidupan yang kudus, sementara ketika Allah melewati. Allah tidak bertindak apa-apa untuk menyelamatkan (in action) dan membiarkan mereka terus hidup dalam dosa. Allah memutuskan untuk tidak mencegah kehendak bebas manusia dari kecenderungannya untuk menolak Allah (hal 55f). Kedua sisi dari predestinasi adalah Allah memilih (sisi positif) dan Allah membiarkan (sisi negatif). Keduanya tidak sama (hal 40).1251

Shedd juga menegaskan bahwa dalam predestinasi ganda Allah tidak memihak siapapun. Allah bertindak adil, tidak memandang status dan kondisi, dan tidak berpihak kepada sekelompok orang. Dipandang dari perspektif hak kewajiban, dalam predestinasi ganda Allah sama sekali tidak wajib untuk menyelamatkan. Yang ada "hanya" anugerah. rahmat Allah, yang tidak layak diterima seorangpun (hal 50).



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA