Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 12 No. 2 Tahun 1997 >  TANTANGAN WANITA ABAD 21 > 
II. KUALITAS PENDIDIKAN WANITA 

Presiden Soeharto dalam memperingati Hari Ibu pada tanggal 22 Desember 1992 di Jakarta berpendapat bahwa ibu mempunyai peranan yang penting dalam merawat, mengasuh dan mendidik putra-putrinya. Oleh karena itu, jika ingin meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yang dibutuhkan ialah peningkatan kualitas ibu lebih dulu. Menurut Presiden Soeharto, pendidikan kaum wanita perlu lebih luas dibandingkan kaum pria, terutama mengenai pembentukan watak dan pribadi manusia (Suara Pembaruan, 22 Desember 1992).

Peningkatan kualitas pendidikan wanita menurut Presiden Soeharto mesti dilandasi nilai-nilai budaya Indonesia. Budaya Indonesia yang pluralistis amat kaya dengan nilai-nilai moral dan pendidikan. Kepala Negara mengatakan:

Sangat penting memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para ibu dan putri Indonesia sekarang, bagaimana cara mengasuh, merawat dan mendidik anak-anak mereka sejak dalam kandungan hingga usia sekolah (Suara Pembaruan, 22 Desember 1992).

Dikatakan pula bahwa bangsa Indonesia menjelang era tinggal landas, maka diperlukan peran serta semua lapisan masyarakat. Kaum wanita menduduki posisi yang penting pula, karena dari peningkatan kualitas wanita akan berdampak pula pada kualitas generasi selanjutnya.

Apa yang disampaikan oleh Presiden Soeharto tersebut memang baik dan ideal, tetapi hal ini bertentangan dengan kenyataan. Menurut Direktur Lembaga Demografi - UI, Dr. M. Djuhari Wirakartakusumah, hanya 40% penduduk desa mengenyam pendidikan SD, namun tidak tamat, dan prosentase yang besar adalah wanita. Penduduk yang belum menikmati pendidikan dasar (SD) sebesar 22,7%.

Kualitas pendidikan wanita menuntut pula perubahan pola pikir dan terbukanya peran wanita secara luas untuk mengembangkan diri. Perubahan pola pikir merupakan ciri masyarakat informasi yang senantiasa berubah. Perubahan pola pikir secara kritis, kreatif, inovatif dan tanggap terhadap perubahan zaman. Kaum wanita juga perlu diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan kaum pria di berbagai bidang.

Peningkatan kualitas pendidikan kaum wanita, menyangkut aspek pendidikan, karakter, skill dan pembangunan bangsa. Peningkatan kualitas pendidikan bagi kaum wanita mesti diimbangi dengan kesempatan dan keterbukaan, menerima mereka sebagai rekan kerja. Peningkatan kualitas pendidikan kaum wanita berarti memberikan hak kepada mereka untuk berkarya, dengan tanpa diskriminasi.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA