Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 12 No. 1 Tahun 1997 >  PROBLEM KEMATIAN SEBAGAI TANTANGAN PENGINJILAN DALAM MASYARAKAT MODERN > 
VI. PENUTUP 

Semua upaya manusia untuk mengecilkan, mengurangi, menindas, atau menanggulangi "hidup menuju kematian" pasti gagal tatkala diperhadapkan dengan realitas kematian. Sebaliknya, kebangkitan Kristus adalah realitas sejarah yang total beda, dan dengan sia-sia maut mencoba melawan kebangkitan itu. Tentu saja kematian adalah titik balik yang menentukan dari hidup. Secara imanen kematian menyatakan diri lewat kemerosotan tubuh dan putusnya komunikasi antarpribadi. Namun di seberang kematian, ketika iman menjadi sesuatu yang nampak, menanti perjumpaan pribadi dengan Kristus yang bangkit. Itu adalah penggenapan hidup kekal yang sudah dialami oleh iman, penggenapan dari kebertubuhan baru pada akhir zaman, sewaktu Allah menjadi "semua di dalam semua." Kierkegaard mengungkapkan pengharapan ini dengan puitis di batu nisannya. "Hanya sebentar, dan akan menang, maka semua pergumulan akan lenyap. Kemudian aku bisa menyegarkan diri dengan air hidup dan tak pernah berhenti berbicara, `Selamanya, selamanya, bersama Yesus."



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA