Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 11 No. 1 Tahun 1996 >  REMAJA, PERMASALAHAN DAN PENANGANANNYA > 
BEBERAPA HAL YANG PENTING UNTUK KONSELOR 

a. Adanya kepercayaan

Syarat pertama untuk hubungan antara konselor dengan konseli (orang yang dibimbing) adalah adanya kepercayaan. Konseli hanya akan datang dan menceritakan masalahnya pada orang atau konselor yang ia percayai. Oleh sebab itu, penting bagi seorang konselor untuk dapat dipercaya. Sebelum datang pada konselor, seorang yang ingin dibimbing telah memperhatikan kehidupan konselor. Ia akan mencoba-coba pada pertemuan pertama dan mungkin masih ragu-ragu hingga pertemuan selanjutnya. Bila suatu saat mereka mendapati konselor tidak dapat dipercaya, mereka akan berhenti. Menjadi konselor yang dapat dipercaya berarti dapat menyimpan rahasia. Dapat dipercaya juga berarti memiliki kualitas-kualitas pribadi dan sikap yang positif selama proses konseling.

b. Hubungan yang baik

Yang remaja butuhkan adalah konselor yang sungguh-sungguh mempedulikan, menghargai mereka sebagai pribadi, menerima apa adanya, percaya akan kualitas positif yang mereka miliki. Pada intinya, memiliki kasih yang tidak bersyarat (lihat sub bab "Prinsip-Prinsip Umum). Remaja yang dihargai akan memandang dirinya berharga dan orang yang memandang dirinya berharga akan melakukan hal-hal yang berharga pula. Hubungan yang baik dengan konselor dan waktu konselor yang diberikan membuat remaja yakin bahwa mereka benar-benar berharga.

c. Mendengarkan

Manusia cenderung lebih senang berbicara daripada mendengarkan. Ketika mendengar pun ia cenderung mendengar menurut keinginan sendiri, tidak sungguh-sungguh mendengarkan orang yang sedang berbicara itu. Kecenderungan ini harus dikendalikan dalam proses konseling. Yang penting dalam konseling bukanlah berbicara atau memberi nasihat -- justru itu harus dikurangi -- tetapi mendengar dengan baik. Mendengar dengan baik berarti memusatkan perhatian pada konseli, membiarkan dia berbicara, tidak berusaha mencari tahu hal-hal yang ingin konselor ketahui serta dapat menangkap apa yang sebenarnya ingin konseli katakan. Konselor dapat memberikan respon yang tepat, misalnya dengan mengangguk, bertanya lebih lanjut, mencocokkan maksud sebenarnya dengan apa yang kita tangkap dan sebagainya. Konselor jangan sibuk dengan dirinya sendiri, misalnya berpikir bagaimana pandangan konseli terhadap dirinya, komentar apa yang harus dikatakan. Konselor juga tidak perlu memaksa konseli untuk berbicara. Biarkan ia sendiri merasa leluasa untuk berbicara.

d. Empati

Empati adalah salah satu syarat untuk menjadi konselor yang baik. Empati tidak sama dengan simpati, yang berarti perasaan mengasihani. Empati berarti dapat menempatkan diri pada kedudukan konseli, dapat mengerti apa yang dia rasakan, dapat melihat dari sudut pandangnya walaupun belum tentu menyetujui tindakannya. Namun empati tidak berarti larut dalam masalahnya. Dengan empati, konselor tidak akan cepat menghakimi, tidak akan menganggap masalah konseli kecil. Ada bahaya kalau konselor terlalu melibatkan diri secara emosional. Hal itu tidak baik bagi konselor maupun konseli. Konselor harus dapat memisahkan dirinya sendiri dari permasalahan tersebut dan melihatnya sebagai objek yang harus dipecahkan. Sikap seperti ini yang membuat konselor dapat menjadi konselor yang baik tetapi tidak menjadi pusing.

e. Tujuan akhir konseling

Membimbing remaja bukan berarti mengambil keputusan untuk dia dan selalu siap membantu dalam setiap permasalahannya. Tujuan akhir konseling adalah menjadikan konseli seorang yang dapat berdiri sendiri dan bergantung hanya pada Tuhan (bukan pada konselor). Ada bahaya jika remaja ingin bergantung pada konselor dan juga ada bahaya jika konselor ingin agar konseli tetap bergantung padanya. Ada konselor yang merasa dirinya berharga bila ia dibutuhkan, jadi sebenarnya konselor yang membutuhkan konseli! Hal ini harus dihindarkan. Proses konseling tidak akan berlangsung selamanya dan suatu saat harus dihentikan, walaupun di saat perlu konseli dapat menghubungi konselor kembali. Ingatlah bahwa konselor tidak mempunyai hak untuk membuat keputusan bagi konseli. Keputusan apapun yang diambil ada pada konseli sendiri. Konselor hanya boleh memberikan bahan-bahan pertimbangan. Hidup konseli adalah tanggung jawabnya sendiri di hadapan Tuhan.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA