Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 10 No. 2 Tahun 1995 > 
YESUS BERJALAN DI ATAS AIR (YOH 6:18-21) 
Penulis: Andronikus Herijanto753

Peristiwa Yesus berjalan di atas air selain dalam Injil Yohanes terdapat pula dalam Injil Matius dan Markus. Di dalam ketiga kitab tersebut, peristiwa ini terjadi setelah peristiwa pemberian makan kepada lima ribu orang. Setelah mujizat itu, orang banyak ingin mengangkat Tuhan Yesus sebagai raja mereka. Namun, Tuhan Yesus tidak menerima itu sehingga Ia menyingkir ke gunung seorang diri. Ketika pari sudah malam, murid-muridNya pergi ke danau dan naik perahu menyeberang ke Kapernaum. Ketika mereka berada di tengah danau, tiba-tiba danau itu bergelora. Di danau Galilea memang sering terjadi angin kencang yang datang tiba-tiba. Ini disebabkan oleh keadaan geografisnya. Permukaan danau ini terletak lebih kurang 600 kaki di bawah permukaan laut.752 Ini berarti daratan di sekelilingnya lebih tinggi dari danau ini. Angin dingin dari tenggara sewaktu-waktu dapat bertiup ke danau ini, sehingga menyebabkan angin ribut.

Murid-murid sangat panik dengan gelombang laut yang begitu besarnya. Di tengah keadaan demikian. mereka melihat sesosok manusia sedang berjalan ke arah mereka. Ternyata sosok tubuh itu adalah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menenangkan mereka agar tidak takut. Sesudah mereka menaikkan Dia ke atas perahu. segera perahu itu sampai ke pantai yang mereka tuju.

 TANDA DAN PENGAJARAN

Pada umumnya setiap tanda dalam Injil Yohanes yang diadakan Tuhan Yesus diikuti oleh pengajaran (discourse) tertentu.754 Meskipun demikian ada tanda-tanda yang sulit untuk dipastikan memiliki pengajaran yang berkaitan dengannya Tanda yang sedang dibahas dalam bagian ini adalah salah satu diantaranya. Banyak penulis yang tidak membahas tanda ini dalam kaitannya dengan bagian lain sebagai pengajaran dari tanda ini.755 Namun Leon Morris berpendapat bahwa pengajaran yang berhubungan dengan tanda ini adalah Yohanes 7.756 Mengingat pentingnya pengajaran dalam memahami arti tanda, maka perlu kita melihat penjelasan Morris tentang hubungan kedua bagian ini. Ia mengatakan bahwa tanda ini dilatarbelakangi perjuangan murid-murid yang sedang berusaha keras melawan angin ribut dan bahaya yang dihadapi. Waktu itu hari gelap dan Yesus tidak datang kepada mereka (Yoh 6:17). Seolah-olah Yesus tidak hadir pada waktu yang genting itu. Tetapi Ia muncul dan mendemonstrasikan kedaulatanNya atas alam. Ia datang ke tempat di mana murid-murid-Nya berada. Mereka tidak mengenali Dia dan apa yang sedang Ia lakukan. Mereka takut dan salah mengerti. Hal ini berhubungan dengan pengajaran dalam pasal 7. Menurut Morris, rentetan kegagalan mengenal siapa Yesus dalam pasal 7 dimulai dari saudara-saudara-Nya yang menentang Dia: "...tampakkanlah diriMu kepada dunia" (Yoh 7:4). Sebuah tantangan yang muncul dari orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya (Yoh 7:5). Kegagalan untuk mengenal Yesus lebih ditekankan dalam pasal ini dibanding pasal-pasal sebelumnya. Permusuhan terhadap Yesus sedang meningkat dan ada ketidakpastian tentang Dia (7:12). Kemesiasan-Nva tidak jelas bagi orang banyak bahkan disamakan dengan suatu bahaya. Lalu Yesus muncul di kota dan memberitahukan bahwa pengajaran-Nya bukan berasal dari diri-Nya sendiri, melainkan dari Bapa (7:16). Yesus mengatakan bahwa pendengar-Nya tidak melakukan hukum Musa, sebab mereka mengatakan bahwa Yesus kerasukan setan dan berniat membunuhNya (7:20). Di sinilah muncul pikiran tentang ketersembunyian Kristus (hiddenness of Christ). Mereka tidak mengenal siapa Yesus. Orang-orang Yahudi menemui masalah yaitu mereka tahu dari mana Yesus datang. Sepengetahuan mereka, jika Kristus (Mesias) datang tak seorang pun yang mengetahui dari mana asal-Nya (7:27). Padahal jika mereka tahu dari mana Yesus datang, maka seharusnya mereka tahu bahwa Ia sungguh-sungguh Mesias. Sebaliknya mereka justru tidak tahu bahwa Ia adalah Mesias. Inilah cara Yohanes menunjukkan ketersembunyian Kristus. Menurut Morris. peristiwa dalam tanda ini memiliki kesamaan dengan peristiwa dalam pasal 7, yaitu keduanya mengungkapkan ketersembunyian Kristus.757

Apakah dengan adanya kesamaan ini dapat dipastikan bahwa pasal 7 merupakan pengajaran dari tanda ini? Menurut prinsip, sebuah pengajaran seharusnya merupakan penjelasan dari tanda, yaitu menjelaskan tentang apa sebenarnya yang Yesus ingin ajarkan melalui tanda tertentu. Menurut Carson, penjelasan Morris ini tidaklah cukup menjadi alasan bagi kita untuk menerima pasal 7 sebagai pengajarannya.758 Schnackenburg juga mengatakan bahwa mungkin pasai 7 bukan dimaksudkan oleh Yohanes sebagai pengajaran dari tanda ini.759 Di akhir uraiannya, Morris menyatakan bahwa bagian pengajaran ini (pasal 7) dipisahkan jauh dari tanda ini (6:16-21), sehingga hubungannya tidak sejelas tanda-tanda lain dengan pengajarannya. Mungkin kedua bagian ini tidak dimaksudkan untuk dihubungkan oleh Yohanes.760 Dengan melihat bahwa hubungan kedua bagian ini tidak memenuhi prinsip "hubungan tanda pengajaran", maka dapat kita simpulkan bahwa pasal 7 bukan merupakan pengajaran dari tanda ini. Kalau pasal 7 bukan pengajaran tanda ini, bagian mana atau pasal berapa yang merupakan pengajarannya? Agaknya tidak mudah untuk menetapkan secara pasti. Lagi pula tujuan utama tulisan ini bukan untuk menempatkan bagian pengajaran dari tanda ini, melainkan apa yang bisa kita pelajari dari tanda ini. Oleh karena itu kita akan melihat langsung pada peristiwa tanda ini untuk mempelajari arti tanda ini.

 ARTI TANDA

Berikut kita akan melihat arti dari tanda ini peristiwa Tuhan Yesus berjalan di atas air.

1. Ayat 19: "sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka".

Kalau kita meneliti ayat ini dalam bahasa aslinya, muncul pertanyaan berkenaan dengan kata Yesus berjalan di atas air. Hal ini sangat perlu untuk dijelaskan lebih dulu, karena menyangkut kebenaran mujizat ini. Kata berjalan di atas air dalam bahasa Gerika adalah {yunani} sama dengan kata yang digunakan pada Yoh 21:1.761 Sedangkan m + genetif sebenarnya diterjemahkan dengan by bukan on. Jadi secara hurufiah seharusnya diterjemahkan: Yesus berjalan di tepi pantai.762 Namun dalam ayat itu juga dikatakan bahwa mereka telah mendayung dua tiga mil (25-30 stadia). Menurut Josephus, danau itu lebarnya 40 stadia dan panjangnya 140 stadia Jadi mereka sedang berada di tengah-tengah danau.763 Kalau perahu itu sedang berada di tengah danau, apakah mungkin Yesus berjalan di tepi danau sekaligus juga menghampiri perahu itu? Dalam hal ini, konteks menjadi kriteria utama. Dengan demikian kita tidak perlu meragukan lagi bahwa ini adalah sebuah mujizat, yaitu Yesus benar-benar berjalan di atas air.

a. Yesus Raja Semesta Alam

Peristiwa ini sengaja diperlihatkan Yesus hanya kepada para murid-Nya. Inilah cara Yesus untuk menjawab kekecewaan yang sedang mereka rasakan ketika Ia menolak untuk dijadikan raja. Ia mendemonstrasikan ke-raja-anNya (His kingship), yaitu bahwa Ia berkuasa atas alam.764 Homer dalam hal ini mengatakan bahwa tindakan yang Yesus lakukan ini dimaksudkan untuk meyakinkan kembali murid-murid bahwa penerimaan mereka dalam hal Yesus sebagai Mesias tidak keliru. Fakta bahwa Ia menolak untuk dijadikan raja tidak berarti Ia bukan Mesias atau kuasa-Nya berkurang. Ia menunjukkan kepada para Murid bahwa Ia berdaulat dalam dunia ini. meskipun Ia menolak keinginan yang sesat/salah dari orang banyak.765 Maka dapat kita simpulkan bahwa melalui mujizat ini Yesus ingin menyatakan diri bahwa Ia adalah Raja semesta alam yang berkuasa atas alam

b. Nubuat tentang Kebangkitan

Menurut Smith, tanda ini juga memiliki tujuan untuk menyatakan nubuat yang besar. Yesus di sini sedang mengantisipasi tentang masa depan penderitaan-Nya dan kemuliaan yang akan mengikuti-Nya. Ia ingin memimpin dan mengarahkan pikiran murid-murid ke sana dan menyiapkan mereka untuk apa yang segera terjadi. Sejak kematian Yohanes Pembaptis. Tuhan Yesus memberitahukan terus tentang kematian dan kebangkitan-Nya. Mujizat memberi makan lima ribu orang adalah sebuah gambaran dari perjamuan akhir yang tidak lain merupakan nubuat tentang kematian-Nya. Sedangkan mujizat Tuhan Yesus berjalan di atas air adalah sebuah nubuat tentang kebangkitan-Nya. Mujizat ini ingin menunjukkan bahwa adalah tidak mungkin bagi tubuh yang fana untuk berjalan di atas air, tetapi hanya tubuh yang tidak fana yang bisa melakukannya. Maka adalah mungkin bagi-Nya -- Tuhan yang telah bangkit -- untuk melewati dinding rumah dan masuk ke rumah yang terkunci rapat. Ini mungkin bagi-Nya karena Ia memiliki kuasa Allah yang kekal, yang mana juga memampukan Dia untuk berjalan di atas air namun pada waktu itu murid-murid belum mampu memahami rahasia ini. Jika mereka memahami hal ini mereka bisa melihat keajaiban Tuhan dan mendapatkan jaminan ketika menghadapi permusuhan dari dunia, sebab dunia tidak berkuasa atas-Nya.766

2. Ayat 20: "Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut."

a. Yesus adalah Allah

Kata Aku ini dalam bahasa Gerika adalah Eycu Etpi. Kata Eyw yang digunakan secara absolut atau tanpa predikat ini terdapat juga dalam Yoh 8:24, 28, 58 dan 13:19. Pada bagian lain. kata ini mempunyai predikat, misalnya: Akulah Roti Hidup, Akulah Gembala yang baik. Tuhan Yesus dalam ayat itu sedang menunjukkan siapa Dia sebenarnya dengan maksud menenangkan murid-murid yang sedang ketakutan. Mengapa demikian? Karena penggunaan kata Eycu Etu memberikan indikasi adanya hubungan yang unik antara Tuhan Yesus dengan Allah dalam Perjanjian Lama. Kata ini tidak lain menunjuk pada nama Allah sendiri yaitu AKU ADALAH AKU atau AKULAH TUHAN, sebagaimana disebut dalam Kel 3:14; Yes 43:10-11, 45:5-6, 18, 21-22. Dengan demikian Tuhan Yesus ingin menyatakan bahwa Ia punya relasi dengan Allah Perjanjian Lama767 dan Ia mengidentifikasikan diri-Nya dengan Allah Perjanjian Lama. Dengan kata ini, Tuhan Yesus menghendaki murid-murid-Nya tahu bahwa Ia adalah Allah.768 Ia mengharapkan murid-murid-Nya tenang dan tidak takut. karena Allah sendiri yang menyertai mereka.

b. Keluaran Kedua

Kata Eyw Etut dapat dikaitkan dengan Ayb 9:8 dan Mzm 77:17, 20 yang menunjuk kepada kekuasaan Allah atas samudera raya. Mzm 77:17, 20 merupakan nyanyian yang mengingatkan kembali perbuatan Allah di masa yang lalu, yaitu perbuatan ajaib Allah dalam menuntun Israel menyeberangi Laut Teberau pada peristiwa Keluaran. Waktu itu, orang Israel dalam keadaan terjepit karena Firaun yang mengejar mereka. Di saat yang genting itu. Tuhan dengan kuasa-Nya membendung air laut Teberau sehingga mereka dapat berjalan di atas tanah kering. Allah yang menuntun mereka keluar dari Mesir juga adalah Allah yang memperkenalkan diri-Nya kepada Musa dengan nama AKU ADALAH AKU (dalam bahasa Gerika: cyto et tt). Tuhan Yesus menggunakan kata ini untuk memperkenalkan diri kepada murid-Nya, datang untuk menolong mereka yang tertekan dan terjepit. Penulis Injil Yohanes dalam bagian ini sedang menjabarkan sebuah peristiwa yang di dalamnya dia melihat Tuhan Yesus sebagai penyataan dari kedatangan Allah (the revelation of God's coming) kepada para murid dalam tekanan yang mereka alami. Di sini terlihat adanya kesamaan antara peristiwa Keluaran dengan peristiwa mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus. Ada teolog yang menamai peristiwa ini Keluaran Kedua.769 Apakah ini tidak alegoris? Menurut penulis, ini bukan alegoris tetapi tipologi, yaitu suatu peristiwa yang terjadi dalam Perjanjian Lama dan mendapat padanannya dalam Perjanjian Baru.

 KESIMPULAN

Dari uraian di atas tentang arti tanda Tuhan Yesus berjalan di atas air, penulis melihat adanya tiga hal yang ingin Yohanes kemukakan:

1. Tuhan Yesus adalah Allah

Ungkapan yang dipakai Tuhan Yesus, __hebrew__, menyatakan bahwa Ia adalah Allah yang sama dengan Allah dalam Perjanjian Lama. Yohanes ingin pembacanya mengetahui dengan benar bahwa Yesus bukan manusia biasa. Ia sebenarnya adalah Allah yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Israel serta menampakkan diri kepada Musa di padang gurun.

2. Tuhan Yesus berkuasa atas alam semesta

Melalui peristiwa ini. Tuhan Yesus ingin menunjukkan kepada murid-murid bahwa kekuasaanNya tidak terbatas pada kesanggupanNya untuk memberi makan 5000 orang dengan lima roti dan dua ikan. Ia juga berkuasa atas alam ini, bahkan melampaui hukum alam. Pembaca Yohanes diharapkan menyadari bahwa Tuhan Yesus berkuasa atas alam semesta ini dan apa yang terjadi di dalamnya.

3. Tuhan Yesus senantiasa memperhatikan murid-murid

Kedatangan Tuhan Yesus menemui murid-murid yang sedang mengalami kesulitan dan masalah yang hebat merupakan bukti penyertaan dan perhatian Tuhan Yesus kepada para murid. Walaupun mula-mula Tuhan Yesus tidak ada di tempat kejadian, sebenarnya Ia senantiasa memperhatikan mereka. Ketika mereka mengalami jalan buntu dan tidak tahu apa yang harus dilakukan di tengah-tengah bahaya yang mengancam. Tuhan Yesus datang memberi pertolongan.

Yohanes ingin pembacanya mengetahui bahwa jika mereka dipanggil Tuhan Yesus menjadi pengikut-Nya. maka dalam keadaan yang sangat bahaya sekalipun. Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan mereka. Ia tetap memperhatikan dan menyertai mereka, serta memberi pertolongan pada waktunya.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA