Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 10 No. 2 Tahun 1995 > 
MULTIPLIKASI MURID KRISTUS 
Penulis: Philip Herianto685
 PENDAHULUAN

Surat 2 Timotius termasuk Surat-Surat Pastoral679, ditulis oleh Rasul Paulus kepada anak rohaninya, Timotius. Nada yang tersirat dalam surat ini sangat pribadi sifatnya, berlainan dengan surat-surat Rasul Paulus lainnya. Surat ini mencerminkan suatu keakraban yang sangat intim antara dua manusia yang jiwanya sudah menyatu satu dengan lainnya. Sangat tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa surat ini ditulis keluar dari kerinduan hati yang terdalam seorang ayah kepada anaknya.680 Karena hubungan yang sangat intim dalam surat ini, Uskup Handley Moule mengakui bahwa sulit sekali setiap kali membaca surat Rasul Paulus yang kedua kepada Timotius, tanpa Meneteskan air matanya.681 Ini dapat kita mengerti karena surat ini adalah dokanien yang mengharukan.

Surat ini ditulis Rasul Paulus saat detik-detik menjelang ajalnya di dalam penjara. Dan tempat ini hanya ada satu jalan keluar, yaitu kematian.

Dapat kita bayangkan. Rasul Paulus dengan rambut sang sudah putih dan janggut yang panjang duduk dibawah seberkas sinar dian. Dengan tangannya yang gemetar karena dinginnya penjara Roma ia mencurahkan seluruh isi hatinya kepada anak yang dikasihinya Timotius. Suasana inilah yang terpancar dari surat II Timotius ini.

Sebenarnya pekerjaannya sendiri sebagai rasul sudah selesai, sehingga Paulus dapat berkata "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik." Tetapi sekarang ia harus memikirkan masa depan dan kesinambungan 'harta yang indah' yang telah ia terima dari Yesus Kristus kepada generasi-generasi yang akan datang tanpa cacat cela dan penyimpangan. Itulah sebabnya ia harus memberikan perintah yang penting dan sangat serius ini kepada Timotius. "Apa yang telah engkau dengan daripadaku di depan banyak saksi. percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai yang juga cakap mengajar orang lain." (2Tim 2:2)

Perintah ini begitu mendesak karena ini merupakan surat terakhir yang ditulis oleh Rasul Paulus. Kata-kata yang terakhir ini mungkin ditulis beberapa minggu malahan barangkali beberapa hari sebelum ia mati syahid. Dapat kita katakan bahasa Rasul Paulus menulis II Timotius ini dibawah bayang-bayang maut,682

Tentang pentingnya meneruskan ajaran yang sehat dalam ayat ini, Dr. Ironside mengatakan:

The Christian is responsible not only to grow in knowledge of Word of God himself: but he is to pass on to others that which he has learned and these are in turn to pass it on to still others.683

Penulis membatasi tulisannya pada eksegesis Surat II Timotius 2:2.684 Ada makna teologis yang terkandung di dalamnya dan implikasinya untuk kita yang hidup di zaman ini.

 2 TIMOTIUS 2:2 : MULTIPLIKASI MURID KRISTUS

Dan yang kamu dahulu pernah dengar dariku melalui banyak saksi, hal-hal ini percayakanlah kepada orang-orang yang dapat dipercaya, yang juga akan mampu mengajarkan kepada orang-orang lain.686 (2Tim 2:2)

Dengan alasan kemudahan dalam mengeksegesis, ayat ini akan dibagi menjadi tiga klausa, yakni:

1. Dan yang kamu dahulu pernah dengar dariku melalui banyak saksi (kai ha ekousas par emou dia pollon marturon).

Dalam terjemahan LAI 'dan' tidak diterjemahkan. Padahal kata 'dan' menunjukkan adanya hubungan antara ayat pertama dengan ayat kedua. Setelah Paulus memberikan nasihat supaya Timotius tetap kuat/teguh oleh kasih karunia dalam anugerah Kristus687. selanjutnya ia diberitahukan jenis pelayanan apakah yang harus ia lakukan: Timotius harus meneruskan ajaran yang sehat kepada jemaat. Timotius harus mengajar orang-orang, kemudian orang-orang yang diajar dapat mengajar orang-orang lain lagi. Jenis pelayanan ini dinamakan "pelipatgandaan murid' atau 'multiplikasi rohani'.

Paulus berkata kepada Timotius, 'apa yang dahulu kamu pernah dengar dariku'. Apa yang didengar oleh Timotius dari Paulus? Ajaran yang sehat (2Tim 2:13)! Yaitu `harta yang indah', yang Paulus terima sendiri dari Kristus, bukan dari manusia; pengajaran-pengajaran Paulus yang berkaitan dan berdasarkan Injil Kristus.

Ucapan Paulus "kamu dahulu pernah dengar" yaitu ekousas (orang kedua. tunggal, Aorist Aktif Indikatif).688 Secara tata bahasa bentuk aorist `ekousas' dapat dimengerti sebagai sesuatu yang dahulu didengar Timotius pada saat bersama dengan Paulus dalam pelayanannya. lalu dikumpulkan menjadi satu.689 Ada juga yang mengatakan bahwa apa yang didengar oleh Timotius adalah menunjuk pada ringkasan formulasi dari pengajaran Paulus (Bdk. 1 Kor 15:3a; Rm 6:17b).690

Jadi dapat disimpulkan bahwa ucapan itu menunjuk bukan kepada seperangkat ajaran yang didengar Timotius pada suatu peristiwa khusus -- misalnya, peristiwa pembaptisan atau pentahbisannya -- melainkan kepada keseluruhan ajaran Paulus selama bertahun-tahun.691

Selanjutnya, Paulus mengingatkan Timotius bahwa ia telah menerima ajaran itu di depan banyak saksi. Kata depan 'dia' yang digabung dengan genetif dapat berarti melalui, di depan atau di hadapan. Perkataan di depan banyak saksi dapat menerangkan bahwa ia mendengarkannya di hadapan692 banyak saksi.

"Banyak saksi" (pollon marturon: Genetif, Maskulin, Plural, bdk. 1 Tim 6:12) dapat berarti para penatua (presbyter, 1 Tim 4:14), atau para pendengar pengajaran Paulus dari waktu ke waktu yang memberikan kesaksian tentang kebenaran itu dan yang juga mengetahui apa yang didengar oleh Timotius, orang-orang yang hadir pada saat pengangkatan dan pembaptisan Timotius, orang-orang percaya yang telah dibaptis (1 Tim 4:14, 6:12, 2Tim 1:6), dan juga termasuk Barnabas. ibu dan nenek Timotius dan semua orang yang beriman kepada Kristus.693

Menurut C.K. Barrett. seperti yang dikutip oleh A.T. Hanson, 'banyak saksi' dimaksudkan untuk memberikan kontras dengan pengajaran Gnostik yang rahasia dan esoterik itu.694

Dengan perkataan lain dapat kita simpulkan bahwa apa yang diajarkan Paulus kepada Timotius itu tidak berlangsung secara pribadi dan rahasia. Hunjukan kepada saksi yang banyak membuktikan bahwa iman rasuli itu bukanlah semacam tradisi rahasia, yang secara tersembunyi diteruskan kepada orang dalam (seperti menurut pengakuan para penganut paham Gnostik), sehingga sulit dibuktikan keasliannya. Iman rasuli merupakan sesuatu yang diajarkan di hadapan umum, yang kebenarannya dijamin oleh saksi-saksi yang banyak yang telah mendengarkannya dan yang karena itu dapat mengecek apakah ajaran Timotius sesuai dengan apa yang diajarkan Paulus atau tidak.695

2. Hal-hal ini percayakanlah kepada orang-orang yang dapat dipercaya, (tauta parathou pistois anthropois)

'Hal-hal ini' mengacu pada apa yang telah didengar oleh Timotius dari Paulus. Paulus memberi perintah agar Timotius mempercayakan ajaran yang telah diterimanya itu kepada orang-orang yang dapat dipercaya. Kata kerja berbentuk perintah "percayakanlah!" (parathou: 2nd, Sing, Imperatif Middle) berasal dari kata kerja dasar "mempercayakan" (paratithemi). Kata kerja ini sering dipakai untuk menggambarkan seseorang yang menyimpan uangnya di bank atau seseorang yang menyerahkan barang berharganya kepada orang lain dengan harapan bahwa orang lain itu dapat menjaganya dengan aman.696 (Bandingkan dengan pemakaian kata bendanya yakni "parathekes" dalam 2Tim 1:14). Kata 'parathou', juga dapat berarti to deposit (menyimpan), to commit (menjalankan) dan entrust (mempercayakan).697

Ini berarti sebelum Timotius mengajar, terlebih dahulu ia harus memilih orang-orang yang tepat untuk diajar, yaitu orang-orang yang dapat memelihara dan menjaga dengan aman `harta yang indah' yang dipercayakan kepadanya. Orang-orang yang tepat di sini disebut sebagai "orang-orang yang dapat dipercaya" (pistois anthropois: Datif, Plural, Maskulin). Kata sifat "pistos" dipakai di sini dalam arti "yang setia". Jadi mereka dapat dipercaya karena mereka setia kepada kebenaran.

Dengan demikian dapat kita katakan bahwa tugas yang dipercayakan untuk menjaga ajaran yang benar, tidak diberikan kepada setiap orang. Orang-orang yang, dimaksud Paulus harus pertama-tama pelayan-pelayan firman yang fungsi utamanya adalah mengajar, penatua-penatua Kristen yang tanggung jawabnya -- seperti penatua Yahudi di Sinagoge - adalah memelihara tradisi. Penatua yang demikian adalah "pengatur rumah Allah", sebab rumah Allah dan kebenaran-Nya dipercayakan kepada mereka Dan syarat utama mengatur rumah adalah, bahwa ia dapat dipercaya. Mereka harus orang-orang yang setia. Jelas mereka adalah orang-orang percaya yang dapat dipercaya.698

Untuk hal itu Timotius harus memilih orang-orang yang dapat dipercayai; dalam arti: mereka tidak akan menyelewengkan Injil dengan perbuatan mereka (mencari keuntungan. 1 Tim 6:5) maupun dengan pengajaran mereka (mengajarkan aliran sesat. 1 Tim 4:1-3).699

3. Yang juga akan mampu mengajarkan kepada orang-orang lain. (hoitines hikanoi esontai kai heterous didaxai)

Selanjutnya Rasul Paulus mengatakan bahwa Timotius harus mempercayakan 'harta yang indah' itu tidak saja kepada orang-orang yang dapat dipercaya saja tetapi juga harus mempunyai kualifikasi kemampuan untuk mengajar orang lain. Rupanya orang yang setia saja tidak cukup, tetapi harus mampu mengajarkan kebenaran yang diterimanya kepada orang lain. Karena faktanya bahwa tidak semua orang percaya dapat mengajar orang lain dengan baik. Dan tentunya kebenaran yang diajarkan harus sesuai dengan apa yang diterima dari Timotius, sesuai dengan apa yang Timotius terima dari Paulus, dan sesuai dengan apa yang Paulus terima dari Yesus Kristus.

Kata "didaxai" adalah dalam bentuk aorist 1 infinitif aktif yang berarti dapat mengajar (to teach), berbicara di depan pertemuan orang banyak dan dapat menegur (to admonish).700 Dari pengertian ini. rupanya seorang yang cakap mengajar juga harus berani menegur orang yang berbuat salah, demi untuk meluruskan kebenaran yang telah diselewengkan. Setiap pengajar selain ia mempunyai bakat kemampuan untuk mengajar, ia juga harus mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap kebenaran. Ia harus adalah orang yang berani membela kebenaran dan selalu mencari kesempatan untuk mentransmisikan kebenaran kepada orang lain.701

John R.W. Stott mengatakan bahwa kemampuan yang dicari Timotius pada orang yang kepadanya ajaran yang benar itu diteruskan terdiri sebagian dari integritas atau ketulusan watak, dan sebagian lain dari kecakapan mengajar.702 Mereka harus "didaktikoi", guru yang cakap: kata didaktikoi ini dipakai Paulus untuk calon-calon pejabat gereja dalam 1 Tim 3:2; 2Tim 2:24.

Pada akhirnya, dari ayat ini dapat kita simpulkan bahwa tugas Timotius bukanlah tugas yang mudah. Disamping ia harus mengajarkan kebenaran Injil Kristus dengan benar, ia juga harus mengajarkannya kepada orang-orang yang tepat. Dan orang-orang yang menerima pengajarannya juga harus dapat mengajarkannya kembali kepada orang lain, dengan demikian 'harta yang indah' itu dapat diteruskan dari generasi ke generasi.

 PENUTUP DAN APLIKASI

Sebagai penutup dari pembahasan ini, menurut saga, maksud yang ingin Rasul Paulus sampaikan melalui surat II Timotius 2:2 ini adalah apa yang kita sebut sebagai multiplikasi rohani atau pelipatgandaan murid. Rasul Paulus telah memuridkan Timotius, dan sekarang Timotius diperintahkan juga untuk melakukan apa yang telah Paulus lakukan pada dirinya, kepada orang lain. Dengan cara, semangat dan motivasi yang sama Timotius harus juga memuridkan orang lain. Perhatikan di sini bukan hanya sekedar mengajarkan kebenaran kepada orang lain, tetapi menjadikan orang yang kita ajarkan itu murid Kristus. Maka tidak heran Paulus menasihatkan Timotius untuk mencari orang-orang yang kepadanya akan dipercayakan `harta yang indah' itu adalah orang-orang yang setia, dapat dipercaya dan yang juga cakap mengajar orang lain. Karena pekerjaan pemuridan yang dilakukan Timotius tidak berhenti pada menghasilkan murid, tetapi juga memproduksi guru. Hal ini persis seperti yang dilakukan Paulus kepada Timotius, yaitu menjadikan dia sekaligus murid juga guru.

Dewasa ini kalau kita mau menengok ke dalam gereja-gereja Tuhan. bukankah hal ini yang sering diabaikan oleh para pemimpin-pemimpin gereja? Hampir boleh dikatakan bahwa program-program pembinaan di dalam rencana gereja sangat sedikit sekali. Kalaupun ada program-program pembinaan warga jemaat yang disusun hanya terbatas pada menghasilkan murid tetapi tidak menghasilkan guru yang mampu mengajar orang lain. Akibatnya di dalam gereja sangat sedikit sekali terdapat orang-orang yang dapat mengajar orang lain. Akhirnya pekerjaan mengajar jemaat hanya diembankan di pundak para hamba Tuhan.

Di lain pihak ada begitu banyak jemaat rang tidak bersedia diajar, apalagi dijadikan murid yang sanggup memuridkan orang lain. Mereka cukup seminggu sekali ke gereja, menyanyi, mendengar khotbah, memberi persembahan, lalu pulang. Cukup! Kalau orang-orang Kristen mempunyai sikap dan konsep ibadah yang demikian, bagaimanakah Injil Kristus dapat disebarluaskan? Gereja tidak mungkin bisa bertumbuh. Kebenaran Injil Kristus tidak mungkin dapat diteruskan dari generasi ke generasi. Mungkin generasi sekarang masih kuat dan bila mempertahankan kemurnian firman Tuhan tetapi apakah yang akan terjadi pada gereja Tuhan sesudah sepuluh, duapuluh tahun mendatang? Masih dapatkah Alkitab dipercaya dan diakui sebagai standar moral dan mempunyai otoritas yang tertinggi? Seiring dengan kemajuan zaman. bertambah juga aliran-aliran sesat, New age Movement pluralisme agama dan sebagainya. Cara-cara berpikir `ilah zaman' ini pada dasarnya sama dengan apa yang terjadi di zaman Paulus. Timotius diperintahkan untuk mempertahankan kemurnian kebenaran firman Tuhan dan mengajarkannya kepada orang-orang yang dapat dipercaya dan yang juga cakap mengajar orang lain, bagaimana dengan kita sebagai calon-calon hamba yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin gereja? Apakah perintah Rasul Paulus kepada Timotius juga berlaku untuk kita yang hidup pada zaman ini?

Akhirnya kita harus mengaminkan apa yang dikatakan oleh John Stott. bahwa pada zaman ini generasi baru dari Timotius-Timotius muda sangat diperlukan untuk memelihara keaslian Injil yang suci itu. memberitakannya dengan tegas. bersedia menderita demi Injil itu. dan siap sedia meneruskan Injil itu tanpa penyelewengan, murni dan utuh, kepada generasi yang akan datang.703



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA