Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 10 No. 1 Tahun 1995 >  AMBISI YANG DIKUDUSKAN > 
KESIMPULAN 

Kita sudah melihat bahwa ambisi Yabes adalah ambisi yang disucikan bagi Allah. Ambisinya secara manusia sulit terwujud oleh fakta adanya hambatan fisik dan manusiawi. Namun karena dia tidak bercita-cita membangun kerajaan-Nya sendiri, maka Tuhan memberkati ambisinya. Ambisinya dikuduskan.

Di dalam kuliah manajemen ada motto "to make the impossible possible" (membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin). Artinya, manajemen berupaya untuk menghapus kata "tidak" dari, rangkaian kata mungkin. Jika manusia saja begitu optimis terhadap sesuatu yang tidak mungkin, masakan kita pesimis mengharapkan ada perubahan yang lebih baik dalam hidup kita? Bukankah Allah kita jauh lebih besar dari para manajer? Allah adalah manajer dari alam semesta. Ia meninggikan mereka yang rendah, juga merendahkan mereka yang tinggi.

Ada orang suka mempersalahkan masa lalunya. "Saya dilahirkan dari keluarga yang berantakan, maka jadilah saya seperti ini.""Saya dibesarkan di dalam latar keluarga ini, maka kalau saya seperti sekarang ini, itulah saya.""Saya pernah mengalami kegagalan, maka saya memiliki cap gagal ini sepanjang hidup saya.""Sebelum saya masuk ke seminari saya sudah begini, jangan persalahkan saya kalau saya begini."

Kita lupa bahwa di samping masa lalu ikut mempengaruhi kita sekarang, masa depan kita juga ditentukan dari apa yang kita buat pada masa kini. Kita bukan orang yang terbelenggu oleh masa lalu. Oleh karena itu, kita bisa dan bahkan wajib untuk memberikan reaksi yang bertanggung jawab pada masa kini. Demi nama Tuhan Yesus, biarlah belenggu-belenggu masa lalu putus dan kita menjadi orang yang diberkati dan baru. Demi pengampunan Allah kita juga tidak perlu selalu mengingat-ingat.kegagalan orang pada masa lalunya, sehingga kita suka menyebabkan seseorang seperti terpidana seumur hidup.

Dan yang lebih penting dari itu semua adalah kita sendiri, yakni bagaimana kita sendiri memandang diri kita sendiri. Orang lain boleh berkata apa dan menilai kita, namun yang lebih menentukan masa sekarang dan depan kita adalah bukan apa pandangan orang lain terhadap kita, melainkan apa pandangan kita sendiri terhadap pandangan orang lain itu. Kalau yang lain menilai kita buruk, tetapi kita tidak membiarkan diri terkotak dalam kategori itu dan kita bisa membuktikan bahwa kita tidak seburuk itu, maka kita menjadi orang yang merdeka. Tuhan kita sanggup mengubah nasib kita menjadi lebih baik.



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA