Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 10 No. 1 Tahun 1995 > 
AMBISI YANG DIKUDUSKAN 
Penulis: Yonky Karman527

Dan Yabes itu dihormati lebih dari pada saudara-saudaranya, Ibunya menamakannya Yabes, "Karena aku melahirkan dengan sakit." Namun Yabes berseru kepada Allah Israel, "Berkati ... kiranya engkau memberkatiku,525 dan melipatgandakan perbatasanku, dan tangan-Mu menyertaiku, dan oleh kemalangan aku tidak sakit."526 Dan Allah mengabulkan apa yang dimintanya.

(1 Taw 4:9-10)

Di dalam salah satu dialog dari karya Shakespeare, seorang pujangga besar Inggris, Cardinal Wolsey berkata kepada Cromwell, "Cromwell, kuperintahkan untuk mencampakkan jauh-jauh ambisi; oleh dosa itu para malaikat jatuh." Ambisi adalah keinginan yang kuat disertai dengan usaha untuk mencapainya. Dalam kutipan di atas tadi, ambisi dianggap membuat orang jatuh dalam dosa. Maka tidak heran kalau ada hamba Tuhan yang memiliki motto "Jangan menuntut hal-hal yang besar, yang penting adalah kesetiaan kepada Tuhan dalam pelayanan."

Tetapi lain halnya dengan William Carey, bapak misi modern. Ia mempunyai motto "Harapkan perkara-perkara yang besar dari Allah dan lakukan perkara-perkara yang besar bagi Allah." Baginya, ambisi malah bisa dikuduskan untuk Tuhan. Jadi bagaimana kita harus bersikap terhadap ambisi? Bolehkah seorang Kristen berambisi? Samakah berambisi dan ambisius? Kita akan menjawab hal ini dari perenungan kita atas tokoh yang bernama Yabes.

 YABES

Yabes termasuk suku Yehuda, sukunya raja Daud.529 Sebelum nama Yabes disebut, beberapa nama sudah disebutkan, namun tanpa komentar apa-apa. Tetapi ketika sampai pada nama Yabes, penulis Kitab Tawarikh tidak bisa tidak harus berkomentar. Meskipun komentar yang tertuang dalam dua ayat termasuk singkat, namun tetap hal ini mengundang rasa ingin tahu kita. Apa keistimewaan Yabes?

Keistimewaan Yabes dijelaskan melalui asal-usul namanya.530 Nama Yabes berhubungan erat dengan apa yang terjadi di dalam hidupnya (etiologi).531 Di dalam hidup Yabes terjadi peristiwa penting. Ibunya melahirkannya dalam kesakitan. Kita tidak tahu persis bagaimana keadaan Yabes, namun rupanya hidupnya akan akrab dengan sakit dan tidak memiliki masa depan yang cerah. Hal ini jelas karena ibunya memberinya nama "Yabes," yang mencirikan hidupnya yang akan dekat dengan sakit.532 Namun Yabes berdoa supaya hal itu tidak terjadi dan Tuhan menjawab doanya. Perlu diketahui bahwa tekanan pada doa merupakan karakteristik kitab Tawarikh.533 Namun yang menarik di sini adalah bahwa setelah doanya dikabulkan, hidupnya menjadi kebalikan dari namanya. Yabes menjadi "lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya," karena ia "berseru kepada Allah Israel .... Dan Allah mengabulkan permintaannya itu."534 Tadinya Yabes ditakdirkan akan akrab dengan kesakitan, namun karena Tuhan menjawab doanya, hidupnya berubah total. Anak kesedihan sekarang malah memperoleh kebahagiaan yang lebih besar dari pada saudara-saudaranya. Doa, sekalipun isinya sederhana, ternyata bukan perkara kecil. Karena Allah, kepada siapa manusia berdoa, adalah maha besar dan maha mulia.

 DOA YABES

Yabes pertama-tama memohon supaya Allah memberkatinya (divine blessing). Memang itulah janji pertama Allah kepada Abraham.

"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur, dan engkau akan menjadi berkat." (Kej 12:2)

Namun yang lebih menarik adalah cara Yabes meminta Allah memberkatinya. Ia meminta seakan-akan mau meyakinkan Tuhan bahwa tanpa Tuhan memberkati dia, dia tidak akan bisa hidup. Ia minta supaya dirinya sendiri diberkati. Bukan benda, harta benda atau usahanya.

Kadang kita mendengar orang berdoa supaya Tuhan memberkati media massa dan sarana-sarana penginjilan. Orang juga berdoa supaya diberi sehat dan kaya. Sebenarnya di belakang semua itu ada yang lebih penting lagi. Apabila ada alat dan sarana yang baik, namun manusia yang memakainya tidak siap, alat itu tidak efektif digunakan. Kalau orang memiliki tubuh yang sehat, namun justru dengan itu ia melakukan lebih banyak dosa, sayang sekali. Di sinilah kita berbicara tentang kualitas sumber daya manusia. Bila kualitas sumber daya manusianya rendah, tetap saja tidak banyak gunanya. Maka kita perlu berdoa, supaya kita diberkati menjadi manusia-manusia yang berkualitas.

Bicara tentang sumber daya manusia, apakah itu? Prof. Dr. Slamet Iman Santoso mengatakan dengan cara demikian.536

Kalau manusianya baik, maka barang rusak akan diperbaiki. Kalau orangnya rusak, maka barang baik akan dirusak, sesuai dengan seleranya yang rusak.

Orang bodoh, mau tidak mau, sengaja atau tidak sengaja, sadar tidak sadar, akan tertipu oleh orang pintar. Orang pintar, dalam menghadapi soal ruwet-bundhet, dapat menemukan jalan keluar yang sederhana... Orang bodoh, dalam menghadapi soal sederhana, menyebabkan soalnya menjadi ruwet-bundhet.

Orang pintar tapi tidak jujur, merupakan bahaya besar. Akan menjadi white collar-criminal. Tidak bisa ditangkap, oleh karena mempergunakan lubang-lubang dalam rangka perundang-undangan. Orang bodoh dan tidak jujur, menjadi penjahat yang sering ditangkap.

Orang pintar, tahu tentang apa yang diketahuinya. Dan tahu pula tentang apa yang belum atau tidak diketahuinya. Oleh karena itu, seorang pintar tidak malu untuk bertanya. Seorang bodoh, hanya tahu apa yang diketahuinya. Tetapi tidak tahu apa yang tidak diketahuinya. Oleh karena itu ia tidak pernah bertanya.

Melihat pentingnya kualitas sumber daya manusia itu, sewajarnya kita selalu berdoa agar kita diberkati untuk menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tugas dan peran kita.

Di dalam doanya Yabes memohon berkat Allah. Pengertian berkat di dalam PL bisa berwujud materi, namun juga bisa berarti keadaan tidak di bawah kutuk Allah. Permohonan supaya diberkati ini diikuti dengan permohonan perluasan daerah, kehadiran kuasa Allah dan akhirnya, perlindungan Allah. Ketiga hal ini sangat diperlukan bagi suksesnya sebuah kelompok suku pada zaman dulu.

Yabes memohon Allah supaya memperluas daerahnya (divine enlargement). Pada waktu Yosua sudah lanjut usia, Allah berfirman kepadanya,

"Engkau telah tua dan lanjut umur, dan dari negeri ini masih amat banyak yang belum diduduki." (Yos 13:2)

Lalu Tuhan menyebutkan beberapa daerah dari Filistin, Sidon sampai daerah orang Amori.

Perluasan daerah bagi orang Israel bukan sekadar untuk memenuhi nafsu menguasai negeri orang lain. Mereka memperluas daerahnya agar bangsa-bangsa lain mengenal Allah Israel yang hidup dan berkuasa, seperti di dalam Mzm 2:8.

Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.

Perhatikan kesejajaran antara "bangsa-bangsa" dan "ujung bumi." Pesan Tuhan Yesus yang terakhir kepada murid-murid-Nya yaitu

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." (Mrk 16:15)

Rasul Paulus belum puas, sampai ia membawa Injil ke Roma (bdk. Rm 1:10, 15:32), bahkan kalau bisa sampai ke Spanyol (Rm 15:28).

David Brainerd memiliki ambisi seperti ini ketika ia berkata,

Saya tak peduli di mana atau bagaimana saya hidup, atau kesukaran apa yang saya tanggung, yang penting saya dapat memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. Ketika saya tidur, saya memimpikan hal itu dan ketika saya terjaga, hal pertama yang saya pikirkan adalah memenangkan jiwa bagi Kristus.

George Whitefield juga mengatakan hal yang senada,

Jika Allah tidak memberikan saya jiwa-jiwa, saya percaya bahwa saya pasti mati.

Dari semua di atas jelas ada unsur "serakah," yaitu belum merasa puas kalau orang lain belum mengenal Tuhan yang benar.

Yabes menyadari bahwa perluasan daerah tidak akan nyata tanpa kuasa Allah. Maka ia memohon supaya Allah menyertainya dengan tangan-Nya (divine enablement). Di dalam PL tangan melambangkan kuasa dan kekuatan. Yabes menyadari betapa perlunya Tuhan memampukan dia untuk melayani dengan baik.

"Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita." (Mzm 60:14)

"Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami." (Yes 26:12)

Ketika Yesus mengutus para murid-Nya, Ia menjamin mereka dengan kuasa yang diperlukan.

"KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepada-Mu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:18-20).

Tanpa dilengkapi dengan kuat kuasa Tuhan, niscaya kita tidak akan mampu melakukan pekerjaan Tuhan. Hidup kita pun tidak akan bisa berbuah lebat. Padahal firman Tuhan menegaskan,

"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (Yer 17:7-8)

Tanpa kekuatan ekstra dari Tuhan, kita tidak akan memiliki pelayanan yang menerobos.

Akhirnya, Yabes memohon supaya Allah melindunginya dari malapetaka (divine environment). Pada waktu kita mau melayani dengan sungguh-sungguh, tidak jarang ada tantangan dari luar maupun dalam. Yang lebih memprihatinkan, orang yang tidak kita sangka bisa berubah menjadi orang yang mau mencelakakan. Ini adalah suatu konsekuensi dari hidup di dunia. Maka kita perlu berdoa agar kita dibebaskan dari tangan-tangan jahat. Ini bukan doa yang egois, melainkan realistis.

Untuk hidup di dunia asal menurut arus dunia ini, tidak sulit. Tetapi itu akan menjadi tidak mudah, kalau kita mau hidup sesuai dengan tuntutan suara hati dan apa yang kita tahu benar. Orang seperti itu akan mengalami banyak tantangan, baik dari dalam maupun dari luar. Pada 10 Desember 1994 pengacara Surabaya, Trimoelja D. Soerjadi, memperoleh anugerah "Yap Thiam Hien, karena perjuangannya untuk hak asasi manusia yang tak mengenal lelah. Pada upacara itu ketua Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia, Goenawan Muhammad, mengomentari tentang Trimoelja sbb,

Ia menanggung risiko. Ia diancam. Ia di intimidasi secara fisik dan mental. Tapi ia bertahan. Inilah pertanda sedih dari zaman kita: hanya untuk menjadi manusia, kita memerlukan sejenis mukjizat.537

Memang betul "untuk menjadi manusia, kita memerlukan sejenis mukjizat." Kalau tidak, ketika kita menyuarakan kebenaran, kita akan kalah. kita dicelakakan oleh orang lain yang merasa ambisi dan kepentingannya terhalang oleh kita. Di sini Yabes memohon sesuatu yang secara manusiawi sulit dihindari. Kesakitan, keadaan buruk dan penderitaan akrab dengan manusia. Tapi Yabes berharap kepada Allah Israel.538 Dialah Allah yang hidup, yang campur tangan pada waktu lalu, namun juga sekarang sampai selama-lamanya.

Pada waktu Pdt. Jesse Jackson menjadi wakil partai Demokrat berkampanye untuk jabatan presiden Amerika Serikat, orang menganggap dia tidak tahu diri dan pasti gagal. Masalahnya, di dalam sejarah negara itu tidak pernah ada presiden berkulit hitam dan Jesse Jackson berkulit hitam. Memang ia gagal, namun ia memiliki motto yang bagus untuk perjuangannya.

If you run, you might lose,

If you do not run,

you are guaranteed to lose.

Sesungguhnya hidup di dunia, tak ada pilihan lain dari maju atau mundur. Bila kita sudah mulai maju, risiko mundur juga ada. Orang jatuh cinta memiliki risiko patah hati atau orang sukses berisiko gagal. Memang orang yang tidak pernah mencoba, kelihatannya lebih aman karena tidak memiliki risiko gagal, namun sebenarnya ia sudah kalah. ia pasti tidak dapat apa-apa. Kita berusaha sambil mengharapkan Tuhan melindungi kita dari mala petaka yang tak kita inginkan. Itu saja.

 KESIMPULAN

Kita sudah melihat bahwa ambisi Yabes adalah ambisi yang disucikan bagi Allah. Ambisinya secara manusia sulit terwujud oleh fakta adanya hambatan fisik dan manusiawi. Namun karena dia tidak bercita-cita membangun kerajaan-Nya sendiri, maka Tuhan memberkati ambisinya. Ambisinya dikuduskan.

Di dalam kuliah manajemen ada motto "to make the impossible possible" (membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin). Artinya, manajemen berupaya untuk menghapus kata "tidak" dari, rangkaian kata mungkin. Jika manusia saja begitu optimis terhadap sesuatu yang tidak mungkin, masakan kita pesimis mengharapkan ada perubahan yang lebih baik dalam hidup kita? Bukankah Allah kita jauh lebih besar dari para manajer? Allah adalah manajer dari alam semesta. Ia meninggikan mereka yang rendah, juga merendahkan mereka yang tinggi.

Ada orang suka mempersalahkan masa lalunya. "Saya dilahirkan dari keluarga yang berantakan, maka jadilah saya seperti ini.""Saya dibesarkan di dalam latar keluarga ini, maka kalau saya seperti sekarang ini, itulah saya.""Saya pernah mengalami kegagalan, maka saya memiliki cap gagal ini sepanjang hidup saya.""Sebelum saya masuk ke seminari saya sudah begini, jangan persalahkan saya kalau saya begini."

Kita lupa bahwa di samping masa lalu ikut mempengaruhi kita sekarang, masa depan kita juga ditentukan dari apa yang kita buat pada masa kini. Kita bukan orang yang terbelenggu oleh masa lalu. Oleh karena itu, kita bisa dan bahkan wajib untuk memberikan reaksi yang bertanggung jawab pada masa kini. Demi nama Tuhan Yesus, biarlah belenggu-belenggu masa lalu putus dan kita menjadi orang yang diberkati dan baru. Demi pengampunan Allah kita juga tidak perlu selalu mengingat-ingat.kegagalan orang pada masa lalunya, sehingga kita suka menyebabkan seseorang seperti terpidana seumur hidup.

Dan yang lebih penting dari itu semua adalah kita sendiri, yakni bagaimana kita sendiri memandang diri kita sendiri. Orang lain boleh berkata apa dan menilai kita, namun yang lebih menentukan masa sekarang dan depan kita adalah bukan apa pandangan orang lain terhadap kita, melainkan apa pandangan kita sendiri terhadap pandangan orang lain itu. Kalau yang lain menilai kita buruk, tetapi kita tidak membiarkan diri terkotak dalam kategori itu dan kita bisa membuktikan bahwa kita tidak seburuk itu, maka kita menjadi orang yang merdeka. Tuhan kita sanggup mengubah nasib kita menjadi lebih baik.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA