Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 9 No. 2 Tahun 1994 >  PENCIPTAAN DI DALAM TEOLOGI PERJANJIAN LAMA > 
TEMPAT PENCIPTAAN DI DALAM ALKITAB 

Pada waktu kita melihat urutan tindakan Allah seperti yang tercantum di dalam PL (canonical approach), kita mendapati bahwa Allah pertama-tama menyatakan diri di dalam sejarah umat-Nya sebagai Pencipta, "Pada mulanya Allah menjadikan langit dan bumi" (Kej 1:1). Dengan ini pembaca PL diajak untuk mengenal dan mengalami dulu Allah sebagai pencipta. Namun karena kejatuhan manusia ke dalam dosa (Kej 3), dibutuhkan lagi pernyataan diri Allah secara khusus seperti yang kemudian nyata di dalam pemanggilan terhadap Abraham (Kej 12). Sejak itu mulailah sejarah penyelamatan di dalam sejarah umat Allah.

Kita tidak diciptakan untuk diselamatkan, melainkan kita diselamatkan agar kembali kepada maksud semula dari penciptaan. Tujuan akhir dari karya Allah adalah ciptaan, bukan keselamatan. Seperti peristiwa pertama dari sejarah menurut Alkitab adalah penciptaan, peristiwa terakhir ialah penciptaan langit dan bumi yang baru (Why 21:1).505 Dengan demikian sejarah sekular dan sejarah keselamatan tidak dimengerti sebagai dua realitas terpisah, melainkan keselamatan berlangsung di dalam sejarah dunia ini. Allah menyatakan diri melalui penciptaan dan di dalam dunia ciptaan (bdk. Mzm 19:2; Rm 1:20). Namun karena kejatuhan manusia ke dalam dosa, dibutuhkan lagi pernyataan diri Allah secara khusus. Itulah yang terjadi di dalam sejarah penyelamatan. Kisah pemanggilan Abraham (Kej 12), misalnya, ditempatkan di dalam sejarah dunia umum (Kej 1-11). Allah menyelamatkan supaya manusia dan dunia berdosa dipulihkan seperti maksud penciptaan yang semula.



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA