Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 9 No. 1 Tahun 1994 >  ASTROLOGI: BERGUNA ATAU TIDAK? > 
BUKTI-BUKTI KETIDAKILMIAHAN ASTROLOGI 

Suatu pendapat yang menyatakan bahwa bintang-bintang atau planet-planet dapat mempengaruhi bentuk-bentuk kehidupan di bumi bukanlah pendapat yang tidak masuk akal dalam batasan-batasan tertentu. Kita mengetahui bahwa gaya tarik bulan berpengaruh pada pasang surut air laut. Perilaku kehidupan binatang-binatang serta tumbuh-tumbuhan tertentu seolah-olah tunduk pada gerakan-gerakan alam. Namun, hal-hal bahwa nasib seseorang ditentukan oleh posisi benda-benda langit pada saat hari kelahirannya.

Beberapa keberatan-keberatan pertimbangan ilmiah mengenai kebenaran astrologi ialah sebagai berikut:

1. Siapakah yang paling berotoritas? Para astrolog merupakan korban dari sistem yang telah mereka buat sendiri. Mereka tidak mempunyai otoritas yang obyektif untuk menjelaskan dunia kita. Jika segala sesuatu ditakdirkan oleh zodiak, lalu bagaimana dengan nasib para astrolog sendiri? Di mana berarti bahwa nasib merekapun ditentukan oleh sistem zodiak sendiri, bagaimana mungkin mereka dapat membuktikan kebenaran sistem ini secara tepat, jika mereka berada di bawah sistem yang sama?446

2. Premis yang salah. Astrologi didasari dengan suatu vrenis bahwa planet-planet mengelilingi bumi, teori ini dikenal sebagai teori geosentris; padahal teori tersebut sudah ditinggalkan sejak Copernicus membuktikan bahwa planet planet beserta bumi mengelilingi matahari, yang dikenal sebagai teori heliosentris. Suatu pernyataan yang didasari dengan premis yang salah, maka kesimpulan yang dihasilkan pasti juga salah.

3. Planet-planet yang tidak disebutkan. Suatu kesalahan yang sangat mendasar pada astrologi ialah dinyatakannya jumlah planet yang ada pada sistem galaksi kita sebanyak tujuh planet termasuk matahari dan bulan. Hal ini disebabkan karena pada zaman astrologi kuno, planet Uranus, Neptunus dan Pluto belum ditemukan, dan planet-planet tersebut baru ditemukan pada abad ke-18.447 Jadi, hal inipun juga merupakan premis yang salah.

4. Konsekuensi logis yang tidak masuk akal. Dengan berpijak pada teori astrologi, di mana nasib peruntungan seseorang ditentukan oleh posisi bintang pada tanggal lahirnya, tentu dapat ditarik kesimpulan jika terdapat dua orang atau lebih yang lahir pada tanggal yang sama, maka akan mempunyai nasib yang sama pula. Namun, pada kenyataannya tidak ada seorangpun yang mempunyai nasib yang sama persis dengan orang lain.

Kita melihat bahwa kebenaran astrologi adalah tidak ilmiah, lalu mengapa sampai hari ini banyak orang masih mempercayainya? Bisa jadi, astrologi telah menjadi falsafah hidup seseorang. Astrologi jadi, astrologi telah menjadi falsafah hidup seseorang. Astrologi menyatakan apa yang akan dialami seseorang, dan tentu saja, jika orang tersebut mempercayai hal itu, sehingga ia akan memandang hal-hal yang terjadi pada hari itu seakan-akan membuktikan akan kebenaran ramalan horoskopnya, apapun yang dikatakan menurutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang mempercayai astrologi membuka peluang empuk bagi Iblis untuk memangsanya.448

Suatu contoh yang sering terjadi, seseorang yang mempercayai ramalan horoskop mingguan, maka segala peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dalam minggu tersebut akan ia anggap sebagai bukti kebenaran ramalan itu. Sementara itu pada minggu yang sama, seseorang yang lain tidak membaca ramalan tersebut, dan baru membacanya setelah masa berlaku ramalan horoskop dalam minggu itu lewat, ia akar mendapatkan bahwa apa yang diramalkan horoskop tersebut tidak cocok dengan peristiwa-peristiwa yang ia alami.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA