Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 9 No. 1 Tahun 1994 >  PENELITIAN TENTANG SETAN DALAM PENANGANAN KLINIS DAN PELAYANAN PASTORAL > 
PENGUSIRAN SETAN DALAM SEJARAH GEREJA 

Pertimbangan teologis secara umum membenarkan bukti-bukti Alkitab mendukung pengusiran setan sebagai pengesahan pelayanan untuk gereja pada masa kini. Kekristenan menegaskan bahwa kekuatan dunia baik dan jahat selalu aktif dalam kehidupan manusia. Dunia dan isinya, meskipun pada awalnya diciptakan baik, telah dirusak oleh kejahatan. Pengusiran berhadapan dengan kehadiran si jahat dalam dunia secara serius, dan memberikan ungkapan akan harapan pembebasan melalui Kristus. Tema-tema demikian adalah mendasar dalam teologi kekristenan, pengusiran dapat dibenarkan secara teologis. Di sisi lain, baik penyangkalan terhadap realita kerasukan, dan pengurangan secara halus ajaran ini melemahkan dasar teologis.399

Menurut catatan tradisi gereja, bapa-bapa gereja pun menghidupkan praktek kerasulan dengan pengusiran sebagai kesaksian kebenaran Injil.400 Menurut Justin Martyr, Allah mengutus Yesus "untuk kebaikan orang percaya dan untuk mengalahkan si jahat". Dukungan terhadap pernyataannya adalah:

For many demoniacs throughout the entire world, and even in your own city, mere exorcised by many of our Christians in the name of Jesus Christ, who was crucified under Pontius Pilate, and our men cured them, and they still cure others by rendering helpless and dispelling the demons who had taken possession of these men, even when they, could not be cured by all the other exorcists, and exploiters of incantations and drugs.401

Pernyataan yang serupa diungkapkan juga oleh Irenaeus, Tertullian, Minucius Felix, Tatian, Origen, Cyprian, Chrysostom, Jerome dan Augustine. Peristiwa-peristiwa kerasukan dan pengusiran telah dilaporkan sejak abad pertengahan dan sesudahnya.402 Hal yang menarik, kaum reformator pun tidak mengadakan perubahan penting dalam sikap gereja terhadap kasus kerasukan.

Kepercayaan akan adanya realita kerasukan dan kemungkinan pengusiran tampaknya telah menjadi norma di antara orang-orang Kristen sampai abad ke 17. Karena sejak itu skeptisisme pun menganggap karakter supernatural dari kerasukan telah merembes masuk dalam wilayah Barat.

Jelaslah, bahwa roh jahat diakui sebagai realita yang menakutkan dan digambarkan mempunyai pengaruh terhadap masalah fisik maupun psikologis. Orang-orang Kristen pun dalam sejarah telah percaya akan keberadaan dan kekuatan roh jahat, meskipun aktivitas dan potensinya beragam diri waktu ke waktu.



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA