Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 8 No. 2 Tahun 1993 >  RENDAH DIRI: KAITANNYA DALAM HIDUP DAN PELAYANAN > 
KESIMPULAN 

Tugas seorang pelayan Tuhan, terutama hamba Tuhan, sangatlah tidak mudah dan banyak perangkap yang tersebar di mana-mana yang dapat menjeratnya jika ia tidak berhati-hati. Tidak ada profesi apapun di dunia ini yang secara segera memberi tempat kedudukan yang begitu penting kepada seseorang, selain dari pada kursi hamba Tuhan. Kehormatan yang diberikan jemaat kepada pelayan Tuhan biasanya melambangkan rasa hormat mereka kepada Tuhan sendiri. Kehormatan yang mendadak dan besar ini dapat pula menelan seorang pelayan Tuhan, jika ia tidak berhati-hati. Terutama jika ia memiliki rasa penghargaan diri yang lemah dan pasif bergantung. Tanpa disadarinya, ia dapat masuk ke dalam perangkap percaya diri dan kesejahteraan yang sebetulnya semu.

Max Lucado (1992), seorang hamba Tuhan yang melayani di Texas, tatkala ditanya oleh majalah Leadership, mana yang lebih berbahaya bagi seorang hamba Tuhan, sukses atau kegagalan, tanpa ragu-ragu ia menjawab, sukses! Alasannya sederhana tapi tepat, tatkala kita terlalu sering menerima pujian betapa hebatnya pelayanan kita, cepat atau lambat kita mulai mempercayai komentar orang bahwa kita sungguh-sungguh hebat. Tuhan tidak pernah keliru menciptakan manusia - semua sesuai dengan rencana-Nya - tapi kitalah yang acapkali berpikir bahwa Tuhan keliru menciptakan kita. Kita sering mengira bahwa kita seharusnya menjadi seperti si A atau si B dan kita pun menganggap seolah-olah karya Tuhan atas diri kita belumlah lengkap atau komplit. Akibatnya, kita senantiasa berupaya memperbaiki diri dan memperbaiki diri.

Saya harap pembaca mengerti bahwa saya di sini bukan mencanangkan bahwa memperbaiki atau memajukan diri itu keliru. Itu bukan maksud saya. Yang saya tekankan di sini adalah suatu sikap hidup yang tidak pernah puas menerima keadaan diri seadanya. Jadi saya kira, yang penting adalah keseimbangan antara menerima karya dan karunia Tuhan atas diri kita dan menggunakan kesempatan yang ia berikan untuk mengasah karunia-karunia-Nya itu. Untuk mengakhiri risalah ini, perkataan bijaksana dari St. Francis de, Sales mungkin bermanfaat bagi kita semua: "Jangan mengharapkan menjadi siapa-siapa selain dirimu sendiri, dan usahakanlah menjadi dirimu itu sesempurna mungkin."



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA