Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 8 No. 2 Tahun 1993 >  MEMPERSIAPKAN ANAK DAN REMAJA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI > 
BATASI NONTON TV, INTELEKTUALITAS NAIK 

Anak yang terlalu banyak menonton televisi lebih suka menuruti kata hatinya. Jika waktu menontonnya dibatasi, Intelektualitas si anak meningkat karena lebih suka memikirkan sesuatu. Demikianlah pernyataan guru besar IKIP Jakarta Prof Dr Conny Setiawan dalam makalahnya Dampak Siaran Televisi terhadap Pendidikan Anak di Jakarta kemarin.

Prof Conny mengutip hasil penelitian Greenfield pada 1989 yang mengatakan, setelah waktu menonton televisi si anak dibatasi, ternyata ada peningkatan IQ nonverbal pada diri si anak.

Melalui TV, ada kemunduran untuk mencernakan berbagai proses kognitif karena gerak visual menarik perhatian si anak dan memasuki pusat perhatian sehingga mudah diingat.

Karena itu, ujarnya, bila materi yang ditayangkan televisi sesuai dengan tingkat perkembangan si anak, hal itu akan menguntungkan perkembangan mentalnya, namun bila tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya, akan berpengaruh jelek terhadap perkembangan anak.

Selain itu, katanya, program yang ditayangkan televisi berpengaruh terhadap pendidikan anak. "Karena itu, acara yang mencakup banyak tindak kekerasan sebaiknya dijauhi," ujarnya.

Segi negatif lainnya ialah acara komersial yang menggunakan stereotipe pria wanita untuk menjual suatu produk. Iklan-iklan seperti itu bisa membawa si anak "terjerat" beberapa jenis barang tertentu.

Conny mengakui, televisi merupakan salah satu alat komunikasi yang bisa menjadikan seseorang selain mendengar suara-suara dari TV, juga memperagakan seperti yang ditayangkan televisi dengan menghasilkan dampak baik dan buruk.

"Jadi, TV adalah alat audio visual yang mempermudah orang menyampaikan dan menerima pesan, pelajaran atau informasi."

Karena itu, televisi dapat digunakan sebagai media pengajaran dan pendidikan, seperti yang sudah dilakukan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI).

Dari tayangan tersebut akan ada perubahan perilaku negatif atau peningkatan perilaku yang baik. Kebiasaan atau keterampilan

Kemampuan lain yang diharapkan dapat diperoleh anak dari menonton televisi adalah pemahaman terhadap ruang.

Namun, Conny mengingatkan kendati membawa dapat positif, televisi tidak bisa menggantikan kedudukan dan peran guru di sekolah. Televisi hanya merupakan alat pendukung untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam belajar.

Untuk itu, kata Conny program siaran TV dalam rangka menunjang pendidikan anak harus selektif, cermat dan dibuat tim multidisipliner (sosiolog, psikolog, pedagog, antropolog, ahli media dan teknolog) untuk mewujudkan dapat yang positif.351

Baik sejenak kita bahas hasil pengamatan Ibu Conny terkutip di atas tadi. Bagaimana tanggapan Anda?

Perkenankanlah saya menanggapi hanya atas salah satu ungkapan Ibu Conny, yaitu: "Karena itu, ujarnya, bila materi yang ditayangkan televisi sesuai dengan tingkat perkembangan si anak, hal itu akan menguntungkan perkembangan mentalnya, namun bila tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya, akan berpengaruh jelek terhadap perkembangan anak." Jadi, yang ingin saya soroti seraya melengkapinya dengan beberapa penjelasan tambahan ialah berkenaan dengan soal "tingkat-tingkat perkembangan manusia, termasuk sang anak".



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA