Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 8 No. 2 Tahun 1993 >  PENGGEMBALAAN DAN ISU GLOBALISASI > 
TUGAS BERSAMA 

Mustahil kita rinci satu persatu berbagai macam tantangan yang sedang dan akan melanda kita. Tidak ada satu gerejapun yang sempurna. Gereja Tuhan, sebagai Tubuh Kristus, hanya satu; tetapi anggotaNya banyak. Bukan hanya jumlah tetapi bentuk, ragam dan tempat serta fungsinya!

Kesempurnaan gereja hanya ada di dalam Kristus, dalam kepenuhan kemuliaan-Nya. Tanpa kita belajar untuk saling lebih membuka diri, saling mendengar dengan baik, saling mencoba mengerti mengapa gereja yang satu sampai kepada keyakinannya dan gereja lainnya menjadi begitu berbeda; tanpa kita masing-masing mau membuka diri untuk saling mengakui kekurangan dan kelebihan diri kita atau gereja yang lain, dan bersedia untuk bukan hanya belajar tetapi juga saling mengakui, saling memberi dan menerima, mustahil ada gereja yang sanggup menjawab semua tantangan yang ada di depan mata kita.

Pernahkan kita mempunyai visi (mimpi) untuk membuat ini atau itu, melakukan ini atau itu, menjawab masalah ini atau itu, mengubah ini atau itu dan lain sebagainya, tetapi visi (mimpi) yang bagaimanapun indahnya, bahkan dibarengi dengan tekad dan komitmen serta pengorbanan yang sangat tinggi sekalipun, seringkali tidak dapat terlaksana secara penuh dan baik, apalagi sangat memuaskan. Entahkah kita kurang tenaga manusianya (yang cocok), entahkah dananya menjadi kendala, karena yang ada dan serba terbatas tadi masih harus dibagi-bagi, entahkah waktu, entahkah fasilitas lainnya yang kurang menunjang dan sebagainya.

Dapatkah gereja pada era globalisasi ini mampu menjawab tantangan pengangguran? Sumber Daya Manusia yang tepat di segala bidang dan lapangan pekerjaan? Pemakaian teknologi tinggi dengan segala dampaknya, termasuk yang negatif dan merusak lingkungan? Bagaimana pula dengan masalah humaniora yang kian tercecer? Bagaimana pula dengan sumber alam yang bukan saja kian terkuras tetapi yang juga menghasilkan masalah polusi? Bagaimana dengan berbagai macam penyakit yang mengancam keberadaan manusia, semacam AIDS? Dan kesejahteraan, kedamaian, dan keadilan? Bagaimana dengan masalah kemiskinan, bukan hanya yang bersifat materi dan ekonomis tetapi yang bersifat seni dan budaya, nilai-nilai moral etis? Kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan kedudukan serta kekuasaan? Dapatkah kita membendung arus materialisme dan sekularisme serta kebudayaan yang hedonistis?

Memang, rumah kita yang sebenarnya bukan di dunia ini. Tetapi kita semua masih akan hidup di dunia yang kian tua, gersang, tandus, panas, dan miskin. Untuk berapa lama? Kita tidak tahu. Tetapi kita pasti setuju dengan apa yang Paulus tinggalkan bagi kita:

"Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita adalah milik Tuhan" (Rm 14:7,8).

"...Jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah." (Flp 1:22)

Kiranya kita mau berusaha untuk membuka telinga dan membuka mata agar kita dapat bersiap-siap untuk memasuki dan merenda hari esok.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA