Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 7 No. 1 Tahun 1992 >  DWI SIFAT DASAR KEILAHIAN DAN KEINSANIAN KRISTUS > 
PENGANTAR 

Pribadi Tuhan Yesus Kristus memang merupakan tokoh dan sosok sentral dalam seluruh sistem keyakinan Kristiani. Kekristenan tidak dapat dipisahkan dari nama, pribadi, sifat-sifat unik dan karya-karya-Nya. Seluruh eksistensi serta substansi iman Kristen tidak bisa tidak harus berpusat, berdasar, bergantung, dan bertumbuh di dalam, oleh dan melalui Tuhan sendiri. Tanpa Dia, Kekristenan hanyalah kulit tiada isi. Jadi Yesus, Sang Putra Allah yang lahir dan Nadir di bumi melalui peristiwa inkarnasi, menjadi berita pokok dari Injil, Kabar Baik dari Allah bagi umat manusia.

Karena itu tidaklah berlebihan juga tidaklah mengherankan bila dikatakan bahwa hidup atau matinya Gereja terletak di tangan Tuhan. Memang tak bisa disangkal bahwa semenjak abad-abad permulaan Gereja lahir, dogma ajaran tentang Yesus, Oknum kedua dari Allah Tritunggal senantiasa mendapatkan ujian dan serangan yang gencar. Berbagai macam bidat atau sekte/aliran yang menyimpang dari ajaran rasuli telah bermunculan dengan pandangan-pandangan mereka yang menyesatkan. Sekalipun mereka berpendapat bahwa mereka benar, namun dalam usaha mereka menjelaskan keunikan Kristus, mereka telah tersandung dan gagal memahami keyakinan yang ortodoks, murni dan benar tentang Kristus.

Dalam keduabelas butir pengakuan iman rasuli, separuh dari padanya memaparkan perihal Tuhan kita Yesus.164 Mulai dari sebutanNya, kelahiran-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya, penguburan-Nya, kebangkitan, kenaikan ke sorga sampai kedatangan-Nya kembali kelak ditegaskan secara runtut dan jelas. Karena itu tanpa sedikitpun keraguan, Gereja Tuhan perlu berpegang teguh pada pengakuannya ini di sepanjang sejarah perjalanannya.

Permasalahan dwi sifat dasar Kristus (the two natures of Christ) adalah salah satu isu Kristologis yang paling mengundang perdebatan. Bahkan D.K. McKim menyebutnya sebagai "Pertanyaan-pertanyaan mengenai Yesus yang paling penting berputar di sekitar pokok-pokok persoalan tentang humanitas (keinsanian) dan divinitas (keilahian)-Nya."165 PraeksistensiNya, kelahiran Yesus melalui anak dara Maria, sifat tanpa dosa, kelayakan dan keabsahanNya menjadi Juruselamat berpangkal pada pengertian yang tepat tentang siapakah Kristus Person theantropis (Pribadi Allah - Manusia) ini. Walaupun harus diakui bahwa tidaklah mudah dan sederhana untuk menerangkan keunikan-keunikan sifat di seputar Pribadi Kristus, namun kita tetap harus mencoba memahami misteri agung ini sampai pada limit kemampuan akal ciptaan manusiawi yang terbatas. Sebab itu, di dalam ketergantungan pada penyataan (wahyu) sorgawi kita benar-benar membutuhkan bimbingan dan penerangan Allah. Penyelidikan ini haruslah berangkat dari titik iman percaya, kemudian kita masih harus mengembangkan pengetahuan atau pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Demikianlah kita perlu terus-menerus bertumbuh dalam kasih karuniaNya sesuai dengan kehendakNya (2Pet 3:18).



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA