Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 1 No. 1 Tahun 1986 > 
PENGANTAR REDAKSI 

Dewasa ini, banyak sekali konotasi yang diberikan kepada pengertian tentang "injili". Ada yang mengerti itu sama dengan Alkitabiah. Yang lain, menghubungkannya dengan prioritas kegiatan untuk PI. Ada juga yang mengaitkannya dengan bentuk-bentuk pengalaman kharismatis seperti yang ada di dalam kitab Kisah Para Rasul. Atau, pengertian "injili" diidentikkan dengan sistim aliran kristiani (teologia) tertentu. Memang istilah ini lebih banyak dimengerti secara grambyangan, lebih-lebih dengan adanya ungkapan Injil sepenuh. Apa itu Injil yang penuh dan kalau tidak penuh, hal mana yang kurang?

Sebenarnya masalah perdebatan mengenai apa itu Injil, sudah setua istilah itu sendiri. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia sudah mensinyalir bahwa ada orang yang "bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus". Ada "Injil lain" yang sebenarnya bukan Injil seperti yang ia beritakan selama ini. (Galatia 1:6-9). Dengan kata lain, pada waktu itu Gereja menghadapi pandangan yang tidak menurut Injil (baca: Alkitab kanonis) atau tidak Injili.

Namun, mengingat ruang dan waktu yang serba terbatas, tidak akan dibahas secara panjang lebar definisi pandangan Injili; lagi pula begitu luas dan pluralitisnya permasalahan yang dapat didekati oleh Injil: maka untuk lebih mudahnya dipakailah semacam pendekatan penidakan, yaitu pandangan Injili bukan ini dan juga bukan itu. Hal ini tercermin dari judul-judul tulisan yang agak berbau konfrontatif. Tentu saja, terbitan kali ini tidak diharapkan akan memberikan gambaran yang komplit dan njlimet tentang pandangan Injili. Selain itu dalam rangka kaitannya dengan era pembangunan yang sedang bangsa Indonesia jalani, tidaklah berlebihan kalau masalah-masalah sekitar pembangunan mendapat sorotan pula. Dengan demikian setelah membaca terbitan ini, pembaca diharapkan akan memiliki pernahaman yang tepat mengenai apa itu pandangan Injili.

Sejauh ini, tentunya di antara pembaca setia ada yang bertanya-tanya, mengapa terbitan kali ini memakai nomor satu lagi. Ya, satu memang bisa berarti permulaan yang baru dari rentetan selanjutnya. Beberapa alasan perlu dikemukakan di sini. Pertama, majalah sudah memiliki format yang tetap. Kedua, susunan redaksi juga sudah lengkap. Ketiga, yang lebih menggembirakan, keluarnya izin terbit dari pihak kepolisian. Ini berarti jangkauan jurnal ini dapat lebih luas daripada sebelumnya. Inilah beberapa catatan perkembangan maju yang telah dicapai.

Akhir kata, sewaktu jurnal ini sampai di tangan Anda, segala puji dan hormat hanya bagi Allah, Yahweh Yireh. Karena "tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmatNya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaanMu!" (Ratapan 3:23).



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA