Resource > Belajar Sendiri Bahasa Yunani (Yoppi) >  Belajar Sendiri Bahasa Yunani Berdasarkan Injil Yohanes > 
BAB 03. KATA BENDA: PENJELASAN UMUM 

Bahasa Yunani, sebagaimana bahasa-bahasa Indo-Eropa pada umumnya, adalah bahasa fusional. Artinya bahwa kata-kata dalam kelas yang sama-khususnya kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti dan partisip-memiliki elemen-elemen bentuk yang tidak terpisahkan (yakni akhiran), yang melekat atau berfusi kepada kata-kata ini, yang membedakan karakteristiknya seperti gender, number dan kasus.

Jadi, sebuah kata benda (noun) bahasa Yunani pada dirinya sendiri memberikan informasi gramatikal yang sangat penting untuk dimengerti, yakni deklensi, gender, number dan kasus. Pada skema di bawah ini diberikan sebuah contoh, διδασκαλος, yang merupakan kata benda dengan pola deklensi kedua, bergender maskulin, tunggal dan berkasus nominatif. Seluruh unsur tersebut akan kita pelajari satu per satu.

_

Gb. 1 Skema Kata Benda

 A. Deklensi

Kata benda dalam bahasa Yunani dibagi ke dalam tiga kelompok deklensi (istilah lain: deklinasi) berdasarkan pola perubahan bentuk yang dialami kata benda mengikuti perubahan number dan kasusnya. Sebagai contoh, ανθρωπος, `manusia', adalah kata benda maskulin berakhiran -ος yang termasuk dalam kelompok deklensi kedua. Kata ini berdeklensi sebagai berikut (perhatikan perubahan akhirannya):

 

tg.

jm.

nom.

ανθρωπος

ανθρωποι

vok.

ανθρωπε

ανθρωποι

ak.

ανθρωπον

αvνθρωπους

gen.

αvνθρωπου

αvνθρωπων

dat.

αvνθρωπω

αvνθρωποις

Pola deklensi seperti ini berlaku juga bagi kata-kata benda maskulin berakhiran -ος yang lain. Misalnya, bentuk akusatif tunggal untuk kata αρτος `roti', adalah αρτον.

Tabel di bawah ini dapat digunakan sebagai pedoman umum bagi klasifikasi kata benda ke dalam kelompok deklensinya.

deklensi

akhiran kata benda

I

_η, _ης, _ια, _ρα, _(konsonan selain μ)α, _ας

II

_ος (maskulin, feminin atau ganda), _ον

III

_μα, _ηρ, _ωρ, _ων, _ις, _ευς, _υς, _ος (neuter)

Selain kata-kata benda dari ketiga kelompok deklensi di atas, terdapat juga sedikit kata benda nama diri (proper noun) yang tidak berdeklensi. Artinya, dalam kasus apapun bentuknya tidak berubah. Misalnya Ιvσραηλ, `Israel'. Dalam Tabel Kosakata, mereka dimasukkan ke dalam kelompok non-deklensi.

 B. Gender

Bahasa Yunani mengenal tiga macam gender untuk kata-kata yang berinfleksi (mengalami perubahan bentuk, misalnya kata benda, kata sifat, partisip), yakni maskulin, feminin dan neuter. Gender-gender tersebut seringkali erat kaitannya dengan jenis kelamin, misalnya πατηρ `bapak' sudah jelas berkelamin laki-laki. Namun ada banyak kata yang sulit bagi kita untuk menemukan alasan atas gender yang dikenakannya: Mengapa tangan bergender feminin, sedangkan kaki bergender maskulin? Dengan mempelajari etimologi kata yang erat kaitannya dengan keyakinan, sejarah dan kebudayaan bangsa Yunani kuno, mungkin kita akan menemukan jawabannya. Misalnya: sungai dan angin dianggap sebagai dewa-dewa dalam sejarah Yunani kuno. Karena itu kata-kata tersebut - bersama dengan nama-nama laki-laki - bergender maskulin, Sedangkan nama wanita, pohon, negeri, pulau, kota dan istilah-istilah abstrak (kata benda yang secara fisik tidak berujud) bergender feminin. Kata benda berkelamin neuter misalnya untuk kata-kata pengecil (mis: το παιδιον `anak') dan juga istilah-istilah abstrak.

Dilihat dari pengelompokan gender kata benda berdasarkan deklensinya, kebanyakan kata benda deklensi pertama bergender feminin, kebanyakan kata benda deklensi kedua bergender maskulin, dan kelompok kata benda deklensi ketiga lebih banyak diisi oleh kata-kata bergender neuter. Selain itu terdapat juga beberapa kata benda yang bergender ganda: maskulin/feminin atau maskulin/neuter, meskipun jumlahnya sedikit.

 C. Number

Terdapat dua kategori number dalam bahasa Yunani: tunggal (singular) dan jamak (plural). Kategori lain yang sudah dibatasi penggunaannya selama zaman Yunani klasik adalah dual (bahasa Ibrani menggunakan kategori ketiga ini). Bahasa-bahasa tertentu mempunyai kategori trial. Sebagaimana gender biasanya berkorelasi dengan jenis kelamin, kategori tunggal-jamak ini juga biasanya berkorelasi dengan jumlah yang sebenarnya: διδασκαλος artinya `guru', διδασκαλοι `para guru'.

Dalam sebuah klausa, biasanya predikat sesuai dengan subyeknya dalam hal number. Maksudnya jika subyeknya tunggal maka kata kerjanya juga berbentuk tunggal, dan jika subyeknya jamak, kata kerjanya juga berbentuk jamak. Namun terdapat beberapa pengecualian:

1. Jika subyek neuter jamak, kata kerjanya berbentuk tunggal. Salah satu kemungkinan alasannya adalah karena kata benda neuter secara alami dianggap sebagai kata benda kolektif, yang pada umumnya diperlakukan secara gramatikal sebagai kata benda tunggal.

    10:3 .... και τα προβατα της φωνης αυvτου αvκουει ....

....dan domba-domba mendengarkan suaranya ....

    _ αvκουει adalah kata kerja bentuk tunggal_.

Namun ada juga subyek neuter jamak yang kata kerjanya berbentuk jamak:

19:31 Οι ουνΊουδαιοι..ηvρωτησαν τον Πιλατον ινα κατεαγωσιν αυvτων τα σκελη ...

    Maka orang-orang Yahudi... meminta Pilatus supaya kaki orang-orang itu dipatahkan ....

_ κατεαγωσιν adalah kata kerja pasif bentuk jamak.

2. Kata benda tunggal yang bersifat kolektif (mis: οχλος `orang banyak', λαος `bangsa'), kadang-kadang berpredikat kata kerja jamak.

    6:22 .... ο οχλος.... ειδον οτι πλοιαριον αλλο ουvκ ην εvκει ειv μη εν ....

.... orang banyak.... melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain yang satu tadi ....

_ ειδον adalah kata kerja bentuk jamak.

    Namun pada umumnya konsisten:

    6:24 οτε ουν ειδεν ο οχλος οτιΊησους ουvκ εστιν εvκει ουvδε οι μαθηται αυvτου....

    Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus maupun murid-murid-Nya tidak ada di situ ....

    _ ειδεν adalah kata kerja bentuk tunggal.

3. Terdapat beberapa contoh kalimat yang tidak mengikuti pola normal:

    _ Dua subyek dengan satu kata kerja tunggal:

      2:2 εvκληθη δε και οΊησους και οι μαθηται αυvτου ειvς τον γαμον.

      Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

      _ εvκληθη adalah kata kerja pasif tunggal. Subyek: οΊησους dan οι μαθηται αυvτου.

      8:52 .... Έβρααμ αvπεθανεν και οι προφηται, ....

    .... Abraham telah mati dan juga nabi-nabi, ....

    _ Satu subyek dengan dua kata kerja tunggal dan jamak sekaligus:

      Luk 4:41 εvξηρχετο δε και δαιμονια αvπο πολλων κρ[αυγ]αζοντα ....

      Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: ....

    _ εvξηρχετο: kata kerja tunggal. κρ[αυγ]αζοντα: kata kerja jamak. Subyek: δαιμονια.

 D. Kasus

Istilah kasus pada awalnya didefinisikan sebagai variasi bentuk yang dimiliki sebuah kata benda. Dari sedikitnya 20 kasus yang ada, bahasa Yunani menganut sistem lima kasus: nominatif, vokatif, akusatif, genitif dan datif. Oleh beberapa ahli kasus vokatif digabung ke dalam nominatif, sehingga menjadi sistem empat kasus. Ada juga beberapa ahli yang memegang sistem delapan kasus, dengan tambahan kasus ablatif, lokatif dan instrumental, yang dalam sistem lima kasus digabungkan ke dalam kasus datif.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA