Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 3 No. 1 Tahun 1988 >  KARUNIA DAN TUBUH KRISTUS > 
RELEVANSI KARUNIA-KARUNIA ROH BAGI TUBUH KRISTUS 

Semua karunia adalah demi kepentingan tubuh Kristus, pembangunannya, dan pelayanannya. Tidak setiap orang harus memakai karunianya dalam batas gereja lokal. Ketika Paulus menyebut 'tubuh Kristus', dia berbicara tentang gereja universal. Tentu saja kita mengalami gereja universal melalui gereja-gereja lokal di dalam kaitan dengan ruang dan waktu. Karunia penginjilan bisa beroperasi di dalam dunia, tetapi keuntungan akhirnya diperoleh gereja universal. Karunia pengajaran mungkin dipakai untuk penginjilan anak, atau pemahaman Alkitab di kampus-kampus, namun pada akhirnya tubuh Kristus memperoleh keuntungan darinya.

Semua karunia mempunyai tingkat supraalami melebihi pelayanan umum tanpa karunia tersebut. Misalnya, setiap orang Kristen bertanggung jawab untuk bersaksi, tetapi ada karunia penginjilan khusus. Setiap orang Kristen boleh dikatakan bertanggung jawab terhadap pengajaran sampai batas tertentu, namun ada karunia khusus mengajar. Setiap orang Kristen bisa mengucapkan kata-kata penghiburan kepada sesamanya, tetapi ada karunia menasehati. Setiap orang Kristen harus berpartisipasi di dalam memberikan persembahan yang pantas sesuai dengan berkat yang diterima, tetapi ada karunia membagi-bagikan.

Karunia-karunia rohani adalah supra alami karena diberikan oleh sumber yang supra alami dan bekerja dengan kuasa supra alami. Inilah perbedaan antara melayani Kristus di dalam kedagingan dengan melayani Dia di dalam kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus.

Semua karunia seharusnya dipakai dengan kerendahan hati, dengan semangat kesatuan, dan dengan kasih. Penempatan yang unik dari I Korintus 13 di antara pasal-pasal yang menekankan tentang karunia, yaitu pasal 12 & 14 - menyoroti mutlaknya 'agape' (kasih) di dalam menggunakan karunia-karunia roh. Tidak ada karunia roh yang pantas dihargai kalau tidak digunakan dengan kasih. Sebagai tambahan terhadap dinamika I Korintus 13, kami mengulangi kata-kata Petrus: "Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa" (I Petrus 4:8).

Semua karunia diperuntukkan demi pelayanan manusia. Atau supaya lebih jelas lagi dapat dikatakan bahwa semua karunia ada hubungan dengan cara kita melayani manusia. Kita mengajar manusia, kita menolong manusia, kita memimpin manusia. Di dalam gereja, kita harus mengakui saling ketergantungan sebagai tubuh. Karunia roh bukan milik si penerima, melainkan milik Kristus, dan setiap kita adalah pengurusnya.

Mungkin tidak ada kata-kata yang lebih baik untuk menyimpulkan pemahaman tentang karunia-karunia rohani daripada I Petrus 4:10-11.

'Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Alih Bahasa: Pdt. Henry Efferin.

Buku Asli: UNWRAP YOUR SPIRITUAL GIFTS, Kenneth O Gangel Victor Book Pu, Inc, 1983.

Keterangan: Tulisan ini merupakan terjemahan bagian terakhir/kesimpulan dari buku tersebut di atas (h. 112 - h. 117). Pada penerbitan PZ kali ini sengaja kami muat sebagai tambahan dan konklusi. Kami yakin pandangan Kenneth O Gangel cukup balans, Alkitabiah dan bisa membangun kebersamaan pemahaman baik oleh kelompok Non-Karismatik atau Karismatik.



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA