Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 3 No. 1 Tahun 1988 >  MANUSIA ROHANI > 
3. PELAYANAN MENURUT PIMPINAN ROH KUDUS 

Sejak mula pelayanan Yesus Kristus, Alkitab mencatat bahwa Dia menaati pimpinan Roh Kudus dalam setiap pelayanan-Nya. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan saat untuk melakukannya sesuai dengan kehendak Bapa, menurut pimpinan Roh Kudus.61

Tuhan Yesus dengan jelas memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia datang untuk melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Ada satu tujuan hidup yang sudah jelas. Yesus Kristus memandang hidup-Nya di dunia ini untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah ditetapkan oleh Bapa dalam diriNya.62 Di atas salib Kristus telah menyelesaikan pekerjaan itu dengan sempurna, dan Ia berkata: "Sudah selesai."63

Mempunyai satu tujuan hidup yang pasti dan mengerti pimpinan Roh Kudus dalam setiap pelayanan bagi Tuhan adalah hal yang utama dalam kehidupan seorang manusia rohani. Dapatkah seseorang mengetahui dengan pasti pelayanan apakah yang Tuhan percayakan kepadanya? Mungkinkah seseorang mengerti dengan baik sehingga ia dapat meyakini bahwa hal yang sedang dikerjakannya sekarang ini merupakan pimpinan Roh Kudus?

Jawabnya ada dalam Injil Yohanes 16:13,

"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran,"

Roh Kudus akan menyatakan pimpinanNya kepada setiap umat beriman, walau tidak setiap umat beriman mengerti dengan baik. Tetapi manusia rohani akan mengerti baik, sebab ia senantiasa mendengar suara Roh Kudus dalam saat-saat persekutuannya secara pribadi dengan Allah. Manusia rohani akan memiliki visi yang jelas dalam setiap pelayanan yang ia lakukan. Sama seperti pengalaman rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16:6-10, ketika Roh Kudus mencegah rasul Paulus untuk memberitakan Injil ke Asia. Rasul Paulus mengetahuinya dengan jelas. Juga ketika Roh Kudus menghendaki rasul Paulus untuk memberitakan Injil ke Makedonia, dengan jelas Paulus memahami dan taat. Rasul Paulus adalah manusia rohani yang setiap saat dalam pelayanannya bagi Tuhan mengetahui pimpinan Roh Kudus, sehingga sekali pun dalam pelayanannya ia dihadapkan dengan berbagai macam kesulitan bahkan aniaya, sama sekali ia tidak undur. Rasul Paulus sungguh meyakini bahwa pelayanan yang sedang dikerjakannya adalah pimpinan Tuhan di dalam hidupnya. Itulah sebabnya ketika tiba saatnya ia akan meninggalkan dunia ini dan kembali kepada Bapa di Surga, dengan penuh kemenangan ia berkata:

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."64

Demikian pula dengan Stefanus, di tengah hujan batu yang menimpa dan menghancurkan tubuhnya, dengan tabah ia menyerahkan nyawanya kepada Tuhan. Sebab ia tahu tugasnya di dunia ini telah selesai dan Tuhan Yesus telah menanti kedatangannya di dalam kemuliaan surgawi.65

Tidak setiap umat tebusan Kristus dipanggil untuk hidup melayani Tuhan sebagaimana rasul Paulus dan Stefanus, namun setiap umat tebusan dipanggil untuk hidup sesuai dengan rencana Allah yang khusus dalam hidup setiap pribadi. Tuhan Allah akan menyatakan rencana itu melalui Roh Kudus, sehingga setiap umat tebusan dapat mengerti bagaimana kehidupan, bakat, karunia dan kemampuan yang dimilikinya sebagai anugerah Tuhan boleh dipakai untuk memuliakan Tuhan, kita bukan hanya bersyukur karena pernah ada dalam sejarah tokoh-tokoh manusia rohani yang hidupnya dipakai Allah untuk menjadi berkat bagi sesamanya dan membawa banyak jiwa untuk Kerajaan Surga. Tetapi kita juga bertanya kepada diri kita masing-masing. Jika Tuhan pernah bertanya kepada Musa: "Apakah yang di tanganmu itu?"66 Maka hari ini Ia juga bertanya kepada kita: "Apakah yang ada padamu?" Dengan gentar Musa menjawab pertanyaan Tuhan: "Aku hanya memiliki tongkat ini, aku hanyalah gembala domba yang sederhana." Namun ketika tongkat itu diserahkannya kepada Tuhan, ia mampu membelah laut Teberiau dan membuka jalan kebebasan bagi umat Israel. Demikian juga ketika Musa sebagai gembala domba yang sederhana, ia menyerahkan dirinya untuk dibimbing ke mana Gembala Agung itu menuntunnya. Maka selama hampir empatpuluh tahun, Tuhan Sang Gembala Agung itu telah berkenan memakai Musa untuk menggembalakan umat Israel dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan.

Sekarang, apakah jawab kita kepada Tuhan? Rindukah kita menjadi seorang manusia rohani yang seumur hidup bersedia menaati kehendak Allah? Di dalam persekutuan yang indah dengan Tuhan setiap hari, kita siap untuk melayani Tuhan sesuai dengan seluruh kemampuan yang ada dalam diri kita demi kebesaran nama Tuhan dan demi keselamatan jiwa-jiwa yang belum mengenal kasih Tuhan.

Kita memang masih ada di dalam dunia ini, tetapi kita dipanggil untuk memberitakan berita Kerajaan Surga dan mempraktekkan kehidupan surgawi (pola Hidup Ilahi). Adakah panggilan-Nya kita jawab dengan segenap hati?



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA