Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 1 No. 1 Tahun 1986 >  PANDANGAN INJILI MENGENAI ALIRAN YANG MENGABAIKAN RASIO > 
PENUTUP 

Pertimbangan dan alasan penganut aliran Non Rasional perlu dievaluasi secara jujur, karena bila meneliti keadaan dan perkembangan zaman nyata bahwa segala kemajuan telah menjadikan manusia sendiri jenuh dan dikuasai kerutinan yang meletihkan dan membosankan. Semua ini membuat manusia ingin bebas dari semua hal yang menyangkut pemakaian rasio/produk rasio. Keinginan tersebut diwujudkan dalam bentuk pelampiasan emosi/perasaan. Tapi mengingat keterikatan antara rasio dan perasaan, maka manusia sebenarnya tidak dapat membebaskan diri sepenuhnya dari pemakaian rasio. Pada waktu mereka bersandar pada perasaan, sebenarnya mereka sedang mempergunakan rasio juga, tapi di alam khayal yang tidak meletihkan, yang dapat memberikan kepuasan dan pengharapan, namun sia-sia dan semu. Bila hal ini diterapkan dalam kehidupan beragama, maka sebenarnya mereka bukan sedang menghayati imannya, melainkan sedang mengisi diri dengan kesia-siaan.

Bila aliran Rasional menjadikan rasio hakim tertinggi bagi segala sesuatu termasuk kebenaran-kebenaran Alkitab, maka aliran Non Rasional sebenarnya juga telah menjadikan perasaan hakim tertinggi bagi hal yang sama. Dan bila yang pertama memaksa Alkitab masuk dalam kotak pemikiran manusia, maka yang kedua memaksa Alkitab masuk di dalam kotak pengertian yang diukur oleh perasaan manusia. Jadi menentang ekstrim yang lain, tetapi pada saat yang sama aliran ini jatuh pada ekstrim yang lain.

Untuk - lebih konkrit dalam memahami aliran ini; para pembaca dapat mempelajari artikel lain dalam jurnal ini dengan tema 'Gerakan Kharismatik'.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA