Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 3 No. 1 Tahun 1988 >  KARUNIA-KARUNIA ROH DALAM JEMAAT > 
KESIMPULAN 

I Korintus 12-14 jelas dimaksudkan Paulus sebagai batasan terhadap jemaat yang telah menyalahgunakan praktek-praktek karunia-karunia Roh. Pada masa kini kita harus hati-hati terhadap dua ekstrim yang sama mendukakan hati Roh. Bahaya pertama ialah terlalu terbuka bagi segala macam advontur rohani, sampai jatuh kepada kekacauan, perpecahan, peniruan, sugesti bahkan tipuan iblis. Bahaya kedua ialah tertutup pada pekerjaan Roh Kudus, sampai gereja menjadi seperti ban kehabisan "pneuma" (dalam bahasa Yunani dan Ibrani roh bisa juga berarti angin), sehingga tidak lagi berdampak dalam dunia ini.

Karena itu, para pimpinan gereja perlu banyak meneliti bagian-bagian Firman yang mengajarkan tentang Roh Kudus, peran dan karya-Nya dalam jemaat, dan menjelaskannya kepada warganya. Tidak semua Gerakan Karismatik salah dan sesat. Namun demikian, kebanyakan Gerakan Karismatik menekankan pentingnya pengalaman melampaui pentingnya doktrin. Hampir semua Gerakan Karismatik memiliki kecenderungan menafsirkan Alkitab dalam terang pengalamannya atau menjadikan Alkitab dukungan bagi pengalaman. Gejala ini sebenarnya senada dengan gejala filsafat eksistensialisme dan pragmatisme. Pada intinya, semua gerakan yang enggan menaklukkan diri pada wibawa Alkitab akan berakhir pada kesesatan. Karena itu, kita perlu menolong mereka yang mementingkan karismata agar berhati-hati dan sungguh-sungguh melandaskan pemahaman dan praktek kehidupan mereka atas kebenaran Alkitab yang dipahami secara benar dan cermat.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA