Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 3 No. 1 Tahun 1988 >  KARUNIA-KARUNIA ROH DALAM JEMAAT > 
KARUNIA BERNUBUAT 

Di kalangan penafsir ada dua pendapat berbeda tentang nubuat. Yang pertama mengartikan nubuat sebagai uraian Firman atau khotbah. Artinya, karunia ini kini diberikan pada para pengkhotbah. Kedua, mengartikan karunia nubuat sebagai kata-kata yang membeberkan rahasia-rahasia kehidupan dan masa depan seseorang. Artinya semacam kemampuan meramal.

Tafsiran pertama agak sulit diterima sebab Paulus menganjurkan supaya sebanyak orang memiliki karunia nubuat. Bila nasehat ini benar-benar dipraktekkan, dalam satu pertemuan semua orang berkhotbah, apa yang terjadi? Kekacauan! Tafsiran kedua pun sulit diterima. Sebabnya, dalam PL dan PB sedikit petunjuk bahwa nubuat ditujukan untuk masalah-masalah pribadi. Semua nubuat adalah menyangkut bangsa (Israel) dan Mesias. Sebab kedua, kanon Alkitab sudah selesai. Allah menginginkan supaya anak-anak-Nya menggumuli masalah-masalah kehidupannya sehari-hari dalam prinsip pemahaman Alkitab yang dipelajarinya. Allah ingin agar masalah-masalah kita diputuskan sendiri dengan akal yang diterangi Firman.

Ada dua petunjuk dapat kita gunakan untuk menafsir arti nubuat di sini. Pertama tujuan nubuat (1 Kor 14:3) ialah untuk membangun, menasihati, dan menghibur. Demikianlah sifat isi nubuat yang Paulus maksudkan. Kedua, kemungkinan disampaikan dalam konteks jemaat atau persekutuan rumah tangga (I Kor. 16:19).

Bagaimanakah karunia nubuat ini dapat kita miliki, bila Paulus menganjurkan agar kita berusaha memperolehnya? Yesaya 50:4-6 memberi kita petunjuk bahwa faedah kenabian terjadi bila orang bersangkutan mendisiplin diri "mendengar Firman Tuhan" tiap hari. A.W. Tozer pernah memberi nasehat berikut: "Dengarkanlah orang yang mendengarkan Allah." Jelas dari sini bahwa karunia nubuat ini sulit dipahami sebagai ramalan atau kemampuan-kemampuan untuk membeberkan rahasia orang dsb. Karunia ini adalah penyampaian nasehat-nasehat Firman Tuhan kepada jemaat dengan dampak membangun, menasehati, dan menghibur. Yang pertama menunjuk pada dampak pembangunan kehidupan jemaat. Jelas tidak ada tempat bagi nubuat-nubuat privat. Yang kedua menunjuk pada fungsi supervisi seperti yang dilakukan Roh Kudus (istilah yang digunakan ialah paraklesis dekat dengan parakletos = Roh Penghibur). Yang ketiga membawa dampak peredaan ketakutan atau menenangkan orang yang sedang dalam tekanan hidup.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA