Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 16 No. 2 Tahun 2001 >  PERANAN ROH KUDUS TERHADAP DOA ORANG PERCAYA: STUDI SURAT-SURAT PENGGEMBALAAN > 
PENDAHULUAN 

Timotius adalah seorang pemuda yang berasal dari perkawinan campur antara orang Yahudi (ibunya) dan orang Yunani (ayahnya). Ketika Rasul Paulus melakukan penginjilan di Listra (kini Turki), Timotius bertobat dan akhirnya mengikuti Rasul Paulus dalam perjalanan penginjilannya. Surat-surat Paulus kepada Timotius dan Titus ditulis ketika Paulus ingin menyampaikan nasihat-nasihatnya kepada kedua orang ini, melalui tulisan-tulisan yang berisi konsep-konsep yang dalam yang dapat digunakan dalam pelayanan mereka. Ini sebabnya mengapa kedua surat ini disebut sebagai (surat-surat penggembalaan).1772

Wesley L. Duewel menuliskan dengan tegas bahwa iblis gemetar ketika melihat anak Allah yang paling lemah berlutut. Ia menyatakan bahwa hal ini akan terjadi bila setiap orang Kristen dengan sungguh-sungguh hati berdoa atau melakukan tugas doa. Doa ini bukan saja harus dilakukan secara teratur, namun dilakukan dalam persekutuan-persekutuan (kelompok atau banyak orang).1773 Pelayanan para hamba Tuhan tidak akan berhasil dengan baik bila tidak disertai atau dilakukan dalam doa. Dengan demikian doa memegang peran penting akan keberhasilan suatu pelayanan. Wesley bahkan menyatakan bahwa doa seorang Kristen dapat membantu membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Ini terjadi ketika doa seorang Kristen terjawab. Dunia akan tercengang bahwa doa yang dinaikkan dalam nama Yesus Kristus sungguh sangat besar kuasanya.1774

Hal Roh Kudus banyak diungkapkan oleh Yesus kepada para murid-Nya sebelum Ia disalibkan. Ia menjelaskan secara rinci tentang Roh Kudus dalam Yoh 14 dan 16. Roh Kudus merupakan Penolong (oknum yang berpribadi). Ia adalah Roh Kebenaran yang akan selalu menyertai anak-anak Tuhan. Roh Kudus akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 14:15-17; 16:7-8).1775 Alkitab lebih lanjut menuliskan karunia-karunia Roh secara mendetail dalam 1 Kor 12-14.1776

Namun Rasul Paulus juga memperingatkan bahaya impartasi, yaitu suatu paham yang menyatakan bahwa orang-orang tertentu memiliki suatu kemampuan tertentu untuk memberikan baptisan Roh Kudus, seperti diuraikan oleh Leonard Bay sebagai berikut:

Impartation is the belief that certain "special" people have a "special ability" to "impart" the Baptism of the Holy Spirit, the gift of tongues as well as other gifts, and special endowments of power to others. The idea that modern prophets/teachers can dispense spiritual gifts to believers is a misinterpretation of Scripture. The apostle Paul's exhortation to Timothy is often used to substantiate this teaching: "For this reason l remind you to fan into flame the gift of God, which is in you through the laying on of my hands" (2 Tim. 1:6). The gift that Timothy had is clearly stated to be a "gift of God." The laying on of hands merely symbolized the recognition of that gift from God to Timothy.1777

Tulisan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Apakah tugas-tugas pelayanan penggembalaan yang dituliskan dalam surat-surat penggembalaan? Sejauh mana peran Roh Kudus atas doa orang percaya yang melayani Tuhan? Bagaimana relevansi Roh Kudus dan doa terhadap pelayanan penggembalaan pada masa kini?



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA