Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 9 No. 1 Tahun 1994 > 
MEMBEDAKAN KERASUKAN SETAN DAN SAKIT JIWA 
Penulis: Lukas Tjandra415

Nats Alkitab: Mrk 5:1-20; Luk 8:26-39

Pada masa Tuhan Yesus melayani di dunia ini, kegiatan setan lebih banyak berkiprah di daerah Galilea, Sidon, dan sekitarnya. Sedang orang dirasuk setan tidak pernah dijumpai di Yerusalem, ini suatu hal yang perlu diperhatikan. Karena di Yerusalem terdapat Bait Allah dan kota di mana raja bertakhta, maka sepertinya Iblis dan setan tidak berani mengadakan kegiatan di sana.

Pada waktu dahulu, di kota besar kebudayaan maju dengan pesat dan tempat di mana Injil telah disampaikan, di sana jarang ditemukan kasus orang dirasuk setan. Namun tempat di mana banyak orang dirasuk setan adalah tempat-tempat di mana kebudayaan masih terbelakang, daerah hutan belantara, tempat-tempat terpencil dan takhayul masih merajalela. Namun pada masa kini astrologi, ilmu nujum, perdukunan dan hubungan dengan setan sangat merajalela, karena manusia membuka pintu bagi setan, dengan sendirinya ia tanpa permisi akan hadir dan masuk ke tempat tersebut.

Bagaimana membedakan antara orang yang dirasuk setan (demon possession) dengan orang sakit jiwa (mental disease)? Alkitab Perjanjian Baru mencatat tentang hal setan lebih 80 kali, lebih dari sepuluh kali dicatat di dalam keempat kitab Injil. Dan di sana dibedakan antara orang yang dirasuk setan dengan orang yang sakit jiwa. Yaitu, Mat 4:24; 8:16; 10:8; Mrk 1:32; 6:13; 16:17-18; Luk 4:40-41; 9:1; 13:32, dan sebagainya.

Contoh paling konkrit, tercatat dalam Mrk. 7:31-37, di mana Tuhan Yesus menyembuhkan seorang bisu yang "sakit", dengan memasukkan jari tangan ke dalam telinganya dan dengan ludah-Nya meraba lidahnya, kemudian berkata "Terbukalah!" maka dengan segera orang itu menjadi sembuh. Namun dalam Markus 9, menghadapi seorang anak yang bisu tuli, Yesus mengetahui dengan jelas bahwa hal ini akibat dari kerasukan setan, maka Dia menghardik setan itu dan berkata: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu tuli, Aku perintahkan engkau keluar dari anak ini dan jangan memasukinya lagi!" Maka keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncangkan anak itu anak itu dengan hebatnya.

Orang sakit jiwa sangat menakutkan manusia, demikian pula halnya dengan orang yang dirasuk setan. Apabila kita tidak lebih dahulu membedakan, tetapi keliru memutuskan maka sulit untuk menolongnya, bahkan kalau dibiarkan terlalu lama akan mencelakakan orang tersebut. Oleh sebab itu langkah pertama yang terpenting adalah memeriksa dengan seksama. Di bawah ini ada sepuluh petunjuk yang bisa dipakai sebagai informasi untuk membedakan keduanya.

 LATAR BELAKANG

Orang sakit jiwa: Apabila seorang yang waras, tiba-tiba menjadi sakit jiwa atau gila, pasti mempunyai sebab yang mengakibatkannya. Ada banyak macam sebabnya. Misalnya faktor keturunan, cacat dalam kejiwaannya, keracunan alkohol, ketularan penyakit kelamin, virus menyerang otak, dan sebagainya. Atau pada masa kanak-kanak mengalami peristiwa yang nahas, mengguncangkan jiwanya dan ingatan tersebut tersimpan dalam alam bawah sadarnya yang kemudian muncul pada masa dewasa. Selain itu ada yang mengalami pukulan yang dahsyat, seperti kegagalan dalam studi, bangkrut dalam usaha, gangguan dalam emosinya, putus cinta, dan sebagainya. Hal-hal ini akan membuat orang tersebut tidak sanggup mengendalikan atau menetralisir emosinya yang mengakibatkan penyakit. Ada juga karena kecelakaan dan mengakibatkan goncangan yang dahsyat pada otaknya, karena suhu badan yang tinggi karena sakit dalam waktu yang cukup lama dan mengakibatkan syaraf otak yang mengalami gangguan atau juga karena mengalami histeris yang sangat dahsyat dan menjadikan dia terjangkit penyakit epilepsi yang akhirnya menyerang syaraf otaknya. Dengan kata lain kalau sakit jiwa diakibatkan kecelakaan maka pada umumnya orang yang sakit jiwa akan mengalami perubahan secara bertahap, dari gangguan ringan menjadi berat dan akhirnya menjadi lebih nyata.

Perlu ditambahkan, sering kali kita menyebut "orang gila" kepada orang yang sakit jiwa. Tetapi sesungguhnya orang gila adalah orang yang sakit jiwa bukan orang yang sakit syaraf. Istilah syaraf ialah neuro sedang jiwa adalah psyche. Syaraf otak dan jiwa atau psikis adalah dua macam istilah dan lingkup penyakit yang berbeda.

Sakit syaraf adalah singkatan dari sakit pada jaringan syaraf dan ini menunjuk kepada otak, sumsum dan jaringan syaraf sekitarnya. Karena tertular penyakit, terjadi benjolan, luka, kelainan dan kemunduran dan sebagainya yang mengakibatkan terjadi penyakit. Dari penyelidikan ditemukan bahwa penyebabnya adalah kerusakan pada jaringan dan kegunaannya; misalnya gejala pingsan, lumpuh, kejang, kesakitan, kegoncangan, salah bicara, kehilangan kontrol buang air besar dan kecil dan sebagainya. Istilah yang dipakai dalam dunia kedokteran adalah neurologi. Sedangkan sakit jiwa yang menunjukkan kepada ketidakjelasan dari pada susunan syarafnya, apakah karena pengaruh dari perubahan jasmaniah atau kimiawi, sedangkan penyakitnya mungkin berhubungan dengan penyakit kejiwaannya. Jenis-jenis penyakit tersebut adalah schizophrenia, mania, hysterical dissociative state, psychomotor epilepsy, dan sebagainya.

Pada kasus orang dirasuk setan sering kali terjadi secara mendadak, yaitu setan aktif masuk ke dalam tubuh jasmaninya. Namun disebut mendadak pun dapat dicari penyebabnya. Kebanyakan sebabnya adalah karena keluarga dari si sakit terlalu percaya kepada takhayul, sering bergaul dengan dukun-dukun, mencari berhala ke mana-mana dan menyembahnya, berhubungan dengan roh-roh setan, pernah terlibat permainan dengan setan pada masa kecil, atau sejak kecil diserahkan ke klenteng sebagai anak, dalam rumah penuh dengan berbagai jenis jimat serta keadaan rumah yang pengap dan gelap. Praktek berhubungan dengan setan bisa dilakukan melalui berbagai macam cara dan sering kali bermula dari rasa heran dan rasa ingin tahu atau mempunyai maksud yang lain, akan tetapi hal ini akan membuka pintu dan memberikan peluang untuk masuk ke dalam perangkap setan.

 KEADAAN SINAR MATA

Orang sakit jiwa: Karena sering tidak bisa tidur mengakibatkan orang tersebut kelihatan limbung, capai tidak bersemangat, bahkan mata tidak bersinar, sering bagai orang yang linglung, pandangan matanya mengarah ke suatu tempat dan tidak berpindah-pindah. Tetapi terkadang bola matanya berputar-putar ke sana kemari tetapi tidak terkendalikan. Atau putih mata terbalik, atau mata makin terbelalak, dan sebagainya.

Orang dirasuk setan: Ciri utama adalah cahaya mata menunjukkan sesuatu yang kejam, liar dan ganas, sangat menakutkan dan mendesakkan orang. Namun bagi orang Kristen yang memiliki hidup Kristus di dalamnya, dengan berani menatap matanya, karena yang jahat tidak dapat menang terhadap yang benar, maka dia akan menjadi gentar dan akan menurunkan pandangan matanya.

 KELAINAN DALAM PERKATAAN

Orang sakit jiwa: Suka berbicara, dapat berulang-ulang membicarakan hal yang sama berjam-jam lamanya tanpa merasa bosan. Senang memaksakan orang untuk mendengar ocehannya, sehingga orang merasa bosan namun sulit untuk menghindarinya. Kacau balau pembicaraannya, menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan, tidak dapat mengingat perkataan yang baru dikatakan, membuat orang merasa lucu terhadapnya. Kalau tidak dia akan berbicara diselingi menyanyi, tertawa sendirian. Bahkan dia akan berteriak dengan suara yang aneh. Akan tetapi dia tidak dapat berbicara dengan bahasa lain, bahkan sering kali dia lupa dengan bahasa asing yang pernah dia kuasai atau berkata-kata dengan sembarangan.

Orang dirasuk setan: Lebih suka menyendiri dan kurang mau berbicara, berteriak dan menjerit dengan suara yang menakutkan. Yang paling heran adalah bisa dengan tiba-tiba berkata-kata dengan bahasa yang sebelumnya tidak dikuasainya, bahkan ada yang dapat berbicara dengan lebih dari 25 macam bahasa asing. Yang pria bisa mengeluarkan suara wanita sedangkan yang wanita bisa mengeluarkan suara pria. Bahkan mereka bisa menirukan suara orang yang sudah meninggal dunia. Gejala yang demikian bisa menakjubkan orang.

 HALUSINASI

Orang yang sakit jiwa: Suara yang didengar kebanyakan adalah suara yang bersifat mekanik yang berulang terus menerus secara teratur atau kata-kata yang tidak bermakna yang tidak dimengerti orang lain. Gerakan selalu dipengaruhi oleh halusinasi yang dialaminya, sehingga sering menolak makanan yang diberikan, melukai diri sendiri bahkan orang lain. Suara yang didengar umumnya adalah suara keributan, suara ketok pintu yang berulang-ulang, suara pecahnya kaca dari tetangga atau suara dari dalam dirinya atau otaknya dan bukan suara dari luar tubuhnya. Tetapi sesungguhnya suara yang didengar, hal-hal yang dilihat dan perasaan yang dirasakan adalah sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau tidak terjadi.

Orang yang dirasuk setan: juga mendengar suara yang tidak didengar oleh orang lain. Kata-kata yang bersifat ancaman, perintah atau desakan. Tetapi kata-kata tersebut bukan tidak bermakna, sebaliknya mengandung arti yang dalam. Ini adalah pekerjaan setan karena dia mau menyangkal, menolak, memaki, dan menghujat nama Allah yang kudus dan menyerang hamba-hamba Tuhan, dan sebagainya.

 KONSEP DIRI

Orang yang sakit jiwa: Beranggapan dirinya besar dan terdesak untuk berkhayal. Seringkali mengira dirinya adalah seorang pahlawan, tetapi sering juga merasa seperti dikejar sesuatu yang mau mencelakakannya, merasa isi perutnya telah bernanah dan sebagainya. Sangat sensitif dan penuh kecurigaan, pada waktu berbicara dengan orang lain dia merasa diejek atau dijebak untuk mencelakakannya. Tidak mau orang mengatakan bahwa dia sakit syaraf tetapi sebaliknya mengatakan orang lain sakit syaraf. Juga bisa mencurigai dirinya dirasuk setan dan menceritakan dirinya dirasuk setan serta merasa takut karena hal itu penuh dengan ketakutan.

Orang dirasuk setan: Sering menjauhi manusia dan hidup sendirian. Markus 5 mencatat tentang orang yang karena dirasuk setan maka ia hidup di pekuburan. Seluruh keberadaannya seolah-olah telah kehilangan "aku" yang sebenarnya. Konsep dirinya kadang muncul kadang hilang, itu dikarenakan setan menguasai di dalam dirinya. Si "aku yang telah dirasuk setan itu tidaklah merasa ragu bahwa dirinya dirasuk setan, karena dirinya telah di bawah penguasaan dari si setan. Hal ini perlu diperhatikan.

 MENTAL YANG PECAH

Orang yang sakit jiwa: Banyak jenis sakit jiwa, seperti neurosis, break down, psikosis, dan lain-lain. Ada yang ringan, ada yang berat, yang terbanyak dan agak berat adalah schizophrenia. Gejalanya adalah kambuh secara berkala dan gerak-geriknya adalah selalu hampir sama dan berulang-ulang. Suatu ciri khusus dari penyakit ini adalah seolah satu orang yang telah terbelah dua, menjadikan dia dua orang yang berbeda "satu di kanan dan satu di kiri" saling berdesakan di dalam satu tubuh oleh sebab itu disebut "terpecahnya mental". Beberapa saat yang lampau dia menyebut dirinya sebagai raja, namun beberapa saat kemudian dia dia merasa dirinya seorang pengemis. Perubahan ini terus menerus terjadi dan sulit untuk menebaknya. Yang lebih berat dapat terpecah menjadi tiga bahkan empat bagian dan makin banyak makin kacau keadaannya.

Orang yang dirasuk setan: Sepertinya satu tubuh terdapat dua orang yaitu di luar dan di dalam. Dalam tubuhnya ada seseorang yang lain yaitu setan. Bukan dua karakter yang berubah ke kiri dan ke kanan, tetapi setan yang bersembunyi dalam dirinya. Suara yang keluar dari dalam sering tidak sama dengan orang tersebut, suaranya bagai jeritan hantu, membuat bulu roma berdiri. Lebih penting dari semuanya ini dalam dirinya kadang kali muncul bukan hanya satu "orang" tetapi bisa beberapa bahkan sekelompok oknum. Ini berbeda dengan orang yang terpecah mental atau karakternya.

 KEKUATAN YANG MELAMPAUI KEBIASAAN

Orang sakit jiwa: Pada saat kambuh penyakitnya, kekuatannya besar sekali, makin tinggi tingkat kegilaannya makin besar pula kekuatannya. Yang ringan penyakitnya tidak akan melukai orang lain, namun bagi yang berat saat dia mengamuk bisa melukai orang lain bahkan mencelakakan orang, lain.

Orang dirasuk setan: Ada yang tidak mempunyai kekuatan sama sekali bagai orang lumpuh, tetapi ada juga yang kekuatan sangat besar seperti orang yang dirasuk setan di Gerasa itu, yang tidak sanggup ditaklukkan oleh banyak orang, bahkan rantai besi sekalipun dapat diputuskannya. Dengan benda keras atau benda tajam ia melukai diri sendiri namun tidak merasa sakit, bahkan ia dapat juga melukai orang lain maka perlu hati-hati dengannya. Bandingkan dengan kasus orang membacok diri sendiri tapi mempan atau makan beling (pecahan gelas) dan seterusnya.

 GEJALA FENOMENA

Orang sakit jiwa: Kehilangan daya rasionalnya, menjadi orang yang bodoh, terdiam dan tidak bereaksi atau bergerak ke sana ke mari, suka menjerit dan berteriak, emosinya mudah berubah dan tidak terkendalikan, ketawa menangis tanpa terkendalikan, mimik wajah berubah, melakukan gerakan-gerakan yang tidak bermakna. Tidak dapat mengatur diri sendiri baik urusan berpakaian maupun makan minumnya.

Orang dirasuk setan: Tidak tentu kehilangan daya rasionalnya bahkan seringkali mempunyai kemampuan rasional yang menakjubkan. Semisal ia dapat mengungkapkan rahasia orang lain. Menyingkapkan dosa atau kesalahan orang yang tidak diketahui orang, juga dapat memberikan ancaman, dapat juga mengeluarkan kata-kata rohani untuk menegur orang yang kurang giat melayani Tuhan, kurang mengasihi Tuhan karena lebih mengasihi dunia, dan sebagainya. Bahkan seringkali menubuatkan hal-hal yang akan datang. Gerakannya aneh-aneh tidak menghiraukan cara berpakaian, tidak mempunyai rasa malu. Membuat orang mempunyai perasaan ngeri dan takut, seperti orang dirasuk setan dari Gerasa itu.

 ABNORMAL DAN TIDAK WARAS

Orang yang sakit jiwa kebanyakan adalah orang yang "abnormal". Sedangkan orang yang dirasuk setan adalah orang yang "tidak waras".

Orang yang sakit jiwa memiliki beberapa hal yang tidak normal (abnormal), yaitu:

a. Abnormal dalam perasaan fisik: Sebagian dari tubuhnya bisa terasa sakit, menjadi bengkak, merasa keram, seperti tersengat listrik dan sebagainya.

b. Abnormal dalam ingatan: Lupa siapa dirinya, lupa akan orang lain, tidak bisa mengingat masa lampaunya, bahkan lupa akan namanya sendiri dan siapa orang tuanya.

c. Abnormal dalam nalar pemikiran: Konsentrasi pikirannya hancur berantakan, kadang ia berpikir ke satu hal tetapi sudah berpindah ke hal yang lainnya yang tidak mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Pikirannya kacau balau sehingga sulit di tebak orang lain dan ia berbicara secara sembarangan.

d. Abnormal dalam gejolak emosi: Emosi tidak stabil, rasa cemas, tidak aman, mudah marah, frustasi, berkeinginan untuk bunuh diri.

e. Abnormal dalam gerakan: Dalam keadaan tegang, kaku, kejang, dsb.

f. Abnormal dalam kesadaran rasio: Terkadang merasa bimbang, terkadang dalam keadaan pingsan, kacau balau, takut tanpa alasan, senang bercampur aduk, dan sebagainya.

Orang yang dirasuk setan: Kehidupan, gerakan, tutur katanya, semuanya tidak seperti biasanya, oleh sebab itu disebut tidak waras. Abnormal dapat dipilah-pilah sesuai dengan jenisnya, tetapi tidak waras adalah lebih tidak normal dari abnormal. Berbeda satu dengan yang lain, berbeda antara satu setan dengan setan yang lain maka tidak bisa disamaratakan. Dalam Alkitab kita dapat melihat ada yang bisu tuli, ada yang gila, ada yang mulutnya mengeluarkan lidah dan buih, ada yang hidupnya di pekuburan menunjukkan ciri dan hal-hal lain yang tidak waras.

 CARA MENGUJINYA

Orang yang sakit jiwa: Ini merupakan poin terakhir tetapi bisa juga sebagai langkah untuk menentukan. Langsung menanyakan kepada dia apakah percaya kepada Yesus Anak Allah? Percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia? Percayakah dia kepada kuasa dari pada darah Tuhan Yesus? Percaya dan maukah menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadi? Mungkin pada masa lampau dia sama sekali belum pernah mendengar tentang nama Tuhan Yesus, sehingga dia sama sekali tidak mengenal. Dia terkadang seperti mengerti, tetapi juga tidak mengerti, terkadang seperti orang bodoh yang tidak mengerti apapun, karena dia telah kehilangan daya pikir dan pengertiannya. Apabila terus didesak dan ditanya, mungkin dia akan menangis, tertawa, berteriak dan membuat orang merasa lucu. Pada saat didoakan dia seakan tidak mengerti tetapi terkadang dia akan ikut berdoa, dan dia jarang sekali melawan.

Orang yang dirasuk setan: Dengan pertanyaan yang sama seperti tersebut di atas bila ditanyakan kepada orang tersebut, reaksinya sangat berbeda karena mereka mengenal siapa Yesus Kristus (bandingkan Kis 19:15) di bisa menghindar dan melarikan diri, takut kepada dua kata yaitu nama Tuhan dan darah Kristus. Kadang-kadang ia menunjukkan gejala mengamuk atau mengancam orang-orang yang menanganinya. bahkan dia bisa menggertakkan gigi dan melawan dengan keras, menghujat dan mengutuk. Kalau didoakan dia akan memberontak berteriak dan menjerit, lalu menjatuhkan diri, pura-pura mati dan sebagainya.

Bagi penderita yang lebih sulit dan berat, yaitu mereka yang pada mulanya hanya terkena penyakit yang ringan, lalu mencari dokter umum tidak disembuhkan, maka kemudian keluarganya mencari dukun, mencari "orang pintar", bersembahyang ke sana ke mari. Dengan demikian memberikan kesempatan kepada roh jahat dan menjadikan penderita dirasuk setan sehingga keadaan menjadi ruwet dan malah yang dihadapi kini adalah dua macam penyakit bercampur menjadi satu. Dengan demikian hal ini akan membuatnya lebih menderita seumur hidup. Hal-hal demikian adalah gejala-gejala yang sering kita temui. Haruslah kita berusaha mengobati dari sumbernya dengan memperhatikan kedua masalah tersebut bersama-sama. Di samping berdoa baginya juga perlu mencarikan dokter untuk mengobati penyakitnya, maka dalam waktu yang cukup lama diharapkan penyakit tersebut bisa disembuhkan.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA