TB NETBible YUN-IBR Ref. Silang Nama Gambar Himne

  Boks Temuan

Yeremia 9:1-7

Konteks
9:1 Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata 1 , j  maka siang malam aku akan menangisi k  orang-orang puteri bangsaku l  yang terbunuh! 9:2 Sekiranya di padang gurun m  aku mempunyai tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, n  suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia. o  9:3 Mereka melenturkan lidahnya seperti busur; dusta p  dan bukan kebenaran merajalela dalam negeri; sungguh, mereka melangkah dari kejahatan kepada kejahatan, tetapi TUHAN tidaklah mereka kenal. q  9:4 Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, r  dan janganlah percaya kepada saudara s  manapun, sebab setiap saudara adalah penipu t  ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah. u  9:5 Yang seorang menipu yang lain, v  dan tidak seorangpun berkata benar; w  mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; x  mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat. 9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! y  Mereka enggan mengenal TUHAN. 9:7 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku mau melebur z  dan menguji a  mereka, sebab apakah lagi yang dapat Kulakukan terhadap puteri umat-Ku?
Seret untuk mengatur ukuranSeret untuk mengatur ukuran

[9:1]  1 Full Life : MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.

Nas : Yer 9:1-26

Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan

(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA