Yeremia 17:14-18
Konteks17:14 Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; r selamatkanlah s aku 1 , maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku! t 17:15 Sesungguhnya, mereka berkata kepadaku: "Di manakah firman TUHAN itu? Biarlah ia sampai! u " 17:16 Namun tidak pernah aku mendesak kepada-Mu untuk mendatangkan malapetaka, aku tidak mengingini hari bencana! Engkaulah yang mengetahui apa yang keluar dari bibirku, v semuanya terpampang di hadapan mata-Mu. 17:17 Janganlah Engkau menjadi kedahsyatan w bagiku, Engkaulah perlindunganku x pada hari malapetaka. y 17:18 Biarlah orang-orang yang mengejar aku menjadi malu, tetapi janganlah aku ini menjadi malu; biarlah mereka terkejut, tetapi janganlah aku ini terkejut! Buatlah hari malapetaka menimpa mereka, dan hancurkanlah mereka dengan kehancuran z berganda.
Yeremia 18:18-23
KonteksYeremia 20:7-18
Konteks[17:14] 1 Full Life : SEMBUHKANLAH AKU ... SELAMATKANLAH AKU.
Nas : Yer 17:14-18
Ketika berhadapan dengan penganiayaan dan pertentangan, Yeremia berdoa memohon kasih karunia Allah untuk membantunya melangsungkan pelayanan sebagai nabi. Umat itu dan nabi palsu telah mencela dan mengejek nubuat-nubuatnya karena belum digenapi (ayat Yer 17:15). Kendatipun penderitaan ini, Yeremia menolak untuk meninggalkan pelayanannya, melainkan terus mengharapkan kekuatan dan pertolongan dari Allah.
[20:7] 2 Full Life : YA TUHAN.
Nas : Yer 20:7-18
Yeremia mengungkapkan kepada Allah perasaan yang bertentangan berupa kesedihan yang sangat dan perasaan tertekan yang mendalam di satu pihak, namun iman serta kepercayaan yang gigih kepada Allah di pihak lain.
[20:7] 3 Full Life : ENGKAU TELAH MEMBUJUK AKU.
Nas : Yer 20:7
Yeremia menyatakan bahwa dirinya telah dipaksa untuk menjadi nabi oleh tekanan ilahi sehingga mengakibatkan dirinya dipermalukan dan dicemooh. Beritanya, yang belum tergenapi, terus ditertawai dan diejek, dan ia sendiri dipandang rendah oleh orang-orang senegerinya.
[20:9] 4 Full Life : FIRMAN ... SEPERTI API.
Nas : Yer 20:9
Bagaimanapun Yeremia berusaha, ia tidak bisa menahan berita ilahi di dalam dirinya. Ia sepenuhnya ikut merasakan murka ilahi terhadap dosa-dosa bangsa itu. Sang nabi merasa begitu menyata dengan Allah dan kepentingan-Nya sehingga ia harus memberitakan firman Allah, bahkan sekalipun hal itu mendatangkan rasa sakit dan penderitaan yang sangat hebat atas dirinya.
[20:14] 5 Full Life : TERKUTUKLAH HARI.
Nas : Yer 20:14-18
Penderitaan dan perasaan frustasi dan kegagalan Yeremia membuatnya ingin tidak pernah dilahirkan (bd. pasal Ayub 3:1-26); namun ia terus memberitakan firman Allah, karena ditopang oleh kasih karunia Allah pada saat-saat yang tersuram (ayat Yer 20:11-13).