Mazmur 39:1-13
KonteksMazmur 73:1-28
Konteks[39:1] 1 Full Life : AKU HENDAK MENJAGA DIRI.
Nas : Mazm 39:2-14
Mazmur ini melanjutkan tema Mazmur Mazm 38:1-23 karena pemazmur masih menderita hukuman berat dari Allah. Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang menyebabkan penderitaan itu, "Aku remuk karena serangan tangan-Mu" (ayat Mazm 39:11). Ia ingin tahu berapa lama dirinya akan hidup dan berapa lama ia harus menderita hukuman langsung semacam itu dari Allah. Ia berdoa agar dirinya tidak mati terpisah dari Allah dan kemurahan-Nya (ayat Mazm 39:13-14).
[39:4] 2 Full Life : BATAS UMURKU.
Nas : Mazm 39:5-7
Daud berdoa agar Tuhan membantu dirinya menginsafi jangka hidupnya yang pendek di dunia ini (bd. ayat Mazm 39:12; 62:10; 144:4; Ayub 7:7). Hal ini harus menjadi pokok doa setiap orang percaya. Allah hanya memberikan kepada kita masing-masing jangka waktu yang pendek di bumi sebagai masa ujian untuk menentukan kesetiaan kita kepada Allah sementara kita hidup di tengah-tengah angkatan jahat yang menentang Allah dan firman-Nya. Kita dapat menghabiskan waktu kita untuk hidup bagi hal-hal duniawi, tanpa memikirkan bahwa rumah kita yang sesungguhnya adalah bersama Allah di sorga; atau kita dapat menghabiskan waktu di dunia ini sebagai seorang musafir, menolak cara-cara orang fasik, hidup menurut standar-standar Allah, mengabdikan diri kepada jalan-jalan-Nya, dan bersaksi tentang Injil Kristus supaya orang lain boleh diselamatkan. Semoga kita semua belajar menghitung hari-hari kita dengan benar (Mazm 90:12) dan mengetahui bahwa hanya apa yang dilakukan bagi Allah dan orang lain akan bertahan sampai kekal (lih. Luk 12:20; Yak 4:14).
[73:1] 3 Full Life : ALLAH ITU BAIK BAGI MEREKA
Nas : Mazm 73:1-28
(versi Inggris NIV -- Allah itu baik bagi Israel). Mazmur ini membahas masalah yang menggelisahkan: sekalipun Allah berdaulat dan adil, orang fasik sering kali makmur (ayat Mazm 73:3-12) sedangkan orang yang melayani Allah tampaknya lebih menderita (ayat Mazm 73:13-14). Pemazmur yang melayani Allah dengan setia (ayat Mazm 73:1,13) telah tawar hati ketika ia membandingkan penderitaannya dengan ketenteraman dan kebahagiaan yang dialami banyak orang fasik (ayat Mazm 73:2-3). Akan tetapi, keyakinannya kepada Allah dan jalan-jalan-Nya dipulihkan tatkala Allah menyatakan akhir yang menyedihkan dari orang fasik dan berkat sesungguhnya dari orang benar (ayat Mazm 73:16-28)
[73:17] 4 Full Life : AKU ... MEMPERHATIKAN KESUDAHAN MEREKA.
Nas : Mazm 73:17
Allah menunjukkan kepada pemazmur nasib orang fasik.
- 1) Penyataan ini menempatkan persoalan pemazmur baik dalam segi kekekalan (ayat Mazm 73:17-20) maupun berkat tertinggi bagi orang percaya (ayat Mazm 73:25-28). Pada akhirnya semua orang benar akan berhasil dan menang bersama Allah, sedangkan orang fasik akan binasa.
- 2) Dalam hidup kita yang singkat ini, jikalau kita menilai hal-hal hanya dari pandangan manusawi yang terbatas, sebatas dunia, maka kita pasti akan menjadi kecewa dan putus asa. Kita harus memiliki Firman Allah yang dinyatakan dan Roh Kudus untuk menyelesaikan perjalanan hidup ini dengan iman dan keyakinan akan kebaikan dan keadilan Allah.
[73:23] 5 Full Life : TETAPI AKU TETAP DI DEKAT-MU.
Nas : Mazm 73:23-28
Pemazmur menemukan sikap yang menuntun kepada kemenangan iman. Di dalam hidup ini dengan segala persoalannya, yang terbaik bagi kita adalah hubungan yang intim dengan Allah (ayat Mazm 73:28). Biarlah orang fasik menjadi makmur; pengharapan, harta, dan hidup kita adalah Allah sendiri -- senantiasa bersama kita, menuntun kita dengan firman dan Roh-Nya, menopang kita dengan kuasa-Nya (ayat Mazm 73:23-24), dan akhirnya menerima kita dalam kemuliaan sorga (ayat Mazm 73:24). Seperti rasul Paulus, semboyan kita apabila menghadapi aneka kekhawatiran hidup ini haruslah, "Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan" (Fili 1:21).