Mazmur 13:1
KonteksMazmur 27:9
Konteks27:9 Janganlah menyembunyikan wajah-Mu r kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; s Engkaulah pertolonganku, t janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan u aku, ya Allah penyelamatku! v
Mazmur 69:17
Konteks69:17 (69-18) Janganlah sembunyikan wajah-Mu a kepada hamba-Mu, sebab aku tersesak; b segeralah c menjawab aku!
Mazmur 102:2
Konteks102:2 (102-3) Janganlah sembunyikan wajah-Mu l terhadap aku pada hari aku tersesak 2 . Sendengkanlah telinga-Mu m kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
Mazmur 143:7
Konteks143:7 Jawablah aku dengan segera, y ya TUHAN, sudah habis semangatku! z Jangan sembunyikan wajah-Mu a terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.
[13:1] 1 Full Life : KAULUPAKAN AKU TERUS-MENERUS?
Nas : Mazm 13:2
Pemazmur merasa muram dan kehilangan semangat; dia sedang dalam kesulitan besar, namun dia merasa bahwa Allah tidak hadir dan tidak bersedia untuk memberikan pertolongan praktis. Perhatikan khusus dua pelajaran penting
- 1) Doa orang benar mungkin tidak langsung dijawab karena Allah tampaknya tidak memperhatikan seruan kita. Perasaan ditinggalkan oleh-Nya ini mungkin terjadi pada saat-saat sakit, kebutuhan keuangan atau persoalan besar; mungkin melibatkan keluarga, pekerjaan, atau gereja. Pada saat-saat demikian kita harus berdoa memohon Roh Kudus memberikan kita kepastian bahwa kita masih akan bersukacita di dalam keselamatan Allah (ayat Mazm 13:6-7).
- 2) Jikalau kita sungguh-sungguh mencari pertolongan Allah melalui iman sejati dalam Yesus Kristus, maka penundaan Allah tidak berarti bahwa kita telah ditinggalkan oleh-Nya. Ia mungkin bahkan merencanakan untuk melaksanakan suatu maksud yang tidak kelihatan dalam kehidupan kita (bd. 2Kor 12:7-10; Ibr 12:10-11; Yak 1:2-4; 1Pet 1:6-7).
[102:2] 2 Full Life : PADA HARI AKU TERSESAK.
Nas : Mazm 102:3
Sementara mengalami kesesakan besar dalam hidup ini, bilamana hampir segala sesuatu menjadi kacau dan kita tidak berdaya untuk mengubah situasi, satu-satunya harapan kita ialah berseru kepada Allah dan meletakkan hidup dan keadaan kita dalam tangan-Nya (bd. Mazm 39:13; 54:4; 61:2; 64:2). Pemazmur melakukan hal ini dengan berseru kepada Tuhan memohon kemurahan dan campur tangan-Nya. Dia yakin bahwa Allah akan menjawab doanya dan tidak meninggalkan dirinya.