Lukas 5:24-25
Konteks5:24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia 1 n berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 5:25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.
Lukas 7:47-50
Konteks7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih 2 . Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih." 7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni. v " 7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" 7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, w pergilah dengan selamat! x "
[5:24] 1 Full Life : ANAK MANUSIA.
Nas : Luk 5:24
"Anak Manusia" adalah ungkapan yang paling disukai Yesus untuk menyebut diri-Nya; rupanya Dan 7:13 menjadi latar belakang bagi pemakaian ungkapan ini oleh Yesus. Daniel memakai sebutan ini untuk menggambarkan seorang yang ia lihat di dalam sebuah penglihatan, "seorang seperti anak manusia" datang dengan awan-awan dari langit, yang diberikan kerajaan yang kekal
(lihat cat. --> Dan 7:13).
[atau ref. Dan 7:13]
Jadi, Yesus mengungkapkan kebenaran bahwa Dialah Mesias yang dinubuatkan, yang diutus oleh Allah. Yesus memakai istilah ini
- (1) sebagai suatu pengganti untuk kata "Aku" (Mat 11:19);
- (2) ketika mengajukan pernyataan yang penting (Mat 20:28; Mr 10:45);
- (3) ketika menubuatkan kematian-Nya di salib (Luk 9:44; Mat 17:22; Mr 8:31);
- (4) ketika berbicara mengenai kebangkitan-Nya (Mat 17:9);
- (5) ketika menunjuk kepada peristiwa kedatangan-Nya kembali dengan kemuliaan ke bumi (Mat 24:27; Mr 13:26; 14:62);
- (6) ketika berbicara mengenai peranan-Nya dalam penghakiman (Mat 13:41).
[7:47] 2 Full Life : IA TELAH BANYAK BERBUAT KASIH.
Nas : Luk 7:47
Kasih yang sesungguhnya dan kesetiaan kepada Yesus harus datang dari kesadaran yang dalam mengenai keberdosaan masa lalu kita, kasih-Nya yang dinyatakan ketika Ia menyerahkan nyawa-Nya di salib, dan keyakinan batin bahwa kita sekarang telah diampuni dan diperdulikan. Iman yang tidak didasarkan atas landasan ini, tidak akan bertahan.