1 Samuel 8:7-9
Konteks8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah d perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, e tetapi Akulah yang mereka tolak 1 , supaya jangan Aku menjadi raja f atas mereka. 8:8 Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak hari Aku menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni meninggalkan g Daku dan beribadah kepada allah lain, demikianlah juga dilakukan mereka kepadamu. 8:9 Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah h kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka."
1 Samuel 8:19
Konteks8:19 Tetapi bangsa itu menolak t mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus u ada raja v atas kami;
1 Samuel 12:12
Konteks12:12 Tetapi ketika kamu melihat, bahwa Nahas, s raja t bani Amon, mendatangi kamu, maka kamu berkata kepadaku: Tidak, seorang raja harus memerintah u kami, padahal TUHAN, Allahmu, adalah rajamu.
1 Samuel 12:17-19
Konteks12:17 Bukankah sekarang musim menuai c gandum? Aku akan berseru d kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh e dan hujan. f Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan g yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu." 12:18 Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, h maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah i seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel. 12:19 Berkatalah seluruh bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah j untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan kami mati, k sebab dengan meminta raja bagi kami, kami menambah dosa kami dengan kejahatan ini."
[8:7] 1 Full Life : AKULAH YANG MEREKA TOLAK.
Nas : 1Sam 8:7
Hingga saat ini, pemerintahan Israel bersifat teokrasi, yaitu Allah sendiri yang memerintah Israel sebagai Raja. Ia memerintah melalui bimbingan langsung, melalui wahyu khusus dan Firman-Nya yang tertulis, dan melalui para pemimpin yang terpilih dan diurapi. Ketika Israel meminta pemerintahan monarki, raja-rajanya naik takhta karena keturunan dan bukan oleh pilihan Allah yang langsung; hal ini mengakibatkan pemerintahan oleh raja-raja yang jahat dan dursila sehingga menghalangi kepemimpinan Allah atas umat-Nya. Pada akhir sejarah, Allah kembali akan mengambil alih kepemimpinan langsung atas umat-Nya melalui Yesus Kristus dan "kerajaan-Nya itu untuk selama-lamanya" (Luk 1:33; bd. 1Tim 1:17; Wahy 20:4-6; Wahy 21:1-8).