1 Korintus 8:1--9:27
Konteks[8:1] 1 Full Life : DAGING PERSEMBAHAN BERHALA.
Nas : 1Kor 8:1
Dalam pasal 1Kor 8:1-10:33 Paulus menangani pertanyaan jemaat Korintus mengenai daging persembahan berhala dan apakah dibenarkan untuk membeli atau makan daging itu dan ikut serta dalam pesta pora di kuil berhala (ayat 1Kor 8:10).
- 1) Dalam menangani pokok ini ia menyingkapkan suatu prinsip penting yang harus dipraktikkan oleh orang Kristen pada segala zaman. Prinsip ini berlaku untuk kegiatan yang diragukan, yang dapat mencobai beberapa orang percaya untuk berdosa dan membawa mereka kepada kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11). Roh Kudus, melalui Paulus, telah mengarahkan orang Kristen untuk selalu bertindak dengan kasih bagi orang percaya lain yang mungkin menuntut penyangkalan diri.
- 2) Penyangkalan diri berarti membatasi kebebasan diri dan menyingkirkan
segala kegiatan yang meragukan agar tidak mengganggu pikiran atau
melemahkan keyakinan tulus orang Kristen lain, yang mereka yakini
didasarkan pada prinsip-prinsip alkitabiah. Lawan dari penyangkalan diri
adalah mempertahankan hak pribadi untuk tetap terlibat dalam kegiatan
yang meragukan, tindakan yang mungkin akan mengajak orang lain untuk
ikut serta dan merugikan diri mereka sendiri (bd. Rom 14:1-15:3;
lihat cat. --> Kis 15:29;
lihat cat. --> 1Kor 9:19).
[8:2] 2 Full Life : BELUM JUGA MENCAPAI PENGETAHUAN.
Nas : 1Kor 8:2
Mereka yang melandaskan hak mereka untuk melakukan hal-hal tertentu pada "pengetahuan" dan "pengertian dewasa" yang mereka miliki, menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka tidak mengetahui sebagaimana seharusnya. Pengetahuan kita dalam hidup ini akan selalu tidak lengkap dan tidak sempurna. Sebab itu, tindakan kita pertama-tama harus didasarkan pada kasih bagi Allah dan orang lain. Jikalau kasih menjadi penentu pertimbangan kita, maka kita akan menolak untuk melibatkan diri atau mendorong kegiatan apapun yang mungkin akan menyebabkan orang percaya pun tersandung dan jatuh ke dalam kehancuran kekal. Mereka yang hidup menurut hukum kasih adalah mereka yang "dikenal oleh Allah" (ayat 1Kor 8:3). "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" (2Tim 2:19).
[8:12] 3 Full Life : ENGKAU PADA HAKEKATNYA BERDOSA TERHADAP KRISTUS.
Nas : 1Kor 8:12
Mereka yang dengan teladannya memimpin orang percaya lain ke dalam dosa dan kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11) tidak hanya berdosa terhadap orang itu, melainkan juga berdosa terhadap Kristus sendiri. Suatu dosa yang besar telah dilakukan; maksud kematian Kristus dianggap bernilai kecil dalam perbandingan dengan hasrat diri seorang yang berpusat pada dirinya sendiri
(lihat cat. --> Mat 18:7).
[atau ref. Mat 18:7]
[9:1] 4 Full Life : BUKANKAH AKU RASUL?
Nas : 1Kor 9:1
Paulus sendiri memberi teladan dari prinsip yang telah dipaparkan dalam pasal 1Kor 8:13
(lihat cat. --> 1Kor 8:1),
[atau ref. 1Kor 8:1-13]
dengan rela mengesampingkan hak-hak pribadinya agar tidak menghambat Injil Kristus (ayat 1Kor 9:12;
lihat cat. --> 1Kor 9:19).
[atau ref. 1Kor 9:19]
[9:14] 5 Full Life : HIDUP DARI PEMBERITAAN INJIL ITU.
Nas : 1Kor 9:14
Baik PL (Ul 25:4; bd. Im 6:16,26; 7:6) maupun PB (Mat 10:10; Luk 10:7) mengajarkan bahwa mereka yang terlibat dalam pemberitaan Firman Allah harus ditunjang oleh mereka yang menerima berkat rohani daripadanya
(lihat cat. --> Gal 6:6-10;
[atau ref. Gal 6:6-10]
[9:19] 6 Full Life : AKU MENJADIKAN DIRIKU HAMBA DARI SEMUA ORANG.
Nas : 1Kor 9:19
Paulus memakai dirinya sebagai teladan mengenai prinsip penyangkalan diri demi kepentingan orang lain ini
(lihat cat. --> 1Kor 8:1).
[atau ref. 1Kor 8:1]
Dia melepaskan haknya karena mempertimbangkan keyakinan orang lain (Rom 14:15-21), supaya dia tidak membatasi pelayanannya atau menghambat Injil (ayat 1Kor 9:12). Ini tidak berarti bahwa Paulus mengorbankan prinsip-prinsip Kristen atau berupaya untuk menyenangkan orang lain dengan maksud agar dihargai oleh mereka (Gal 1:8-10). Ia menegaskan kesiapannya untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan orang-orang yang ditolongnya, asal prinsip Kristen tidak dilanggar. Dia mengerti bahwa jika dia menyinggung orang lain dengan tidak memperhatikan keyakinan hati nurani mereka, pelayanannya kepada mereka demi kepentingan Kristus itu dapat betul-betul terhambat (ayat 1Kor 9:12,19-23;
lihat cat. --> 1Kor 8:1).
[atau ref. 1Kor 8:1]
Nas : 1Kor 9:24
"Hadiah", "mahkota yang abadi" (ayat 1Kor 9:25) menunjuk kepada kemenangan keselamatan yang kekal, sasaran yang indah dari kehidupan orang Kristen (bd. 1Kor 1:8; 4:5; 6:2,9-10; 15:12-19). Sasaran ini hanya dapat diraih dengan jalan menyerahkan beberapa hak kita demi kepentingan orang lain (1Kor 8:7-13) dan dengan meninggalkan hal-hal yang dapat menyebabkan kita ke luar dari perlombaan itu sama sekali (1Kor 10:5-22).
[9:24] 8 Full Life : LARILAH BEGITU RUPA, SEHINGGA KAMU MEMPEROLEHNYA!
Nas : 1Kor 9:24
Paulus melukiskan prinsip bahwa jikalau kita gagal menggunakan penguasaan diri, penyangkalan diri, dan kasih dalam hubungan kita dengan orang lain, kita sendiri akan ditolak oleh Allah
(lihat cat. --> 1Kor 9:27 berikutnya).
[atau ref. 1Kor 9:27]
[9:27] 9 Full Life : JANGAN AKU SENDIRI DITOLAK.
Nas : 1Kor 9:27
"Ditolak" (Yun. _adokimos_) mengandung gagasan "gagal dalam ujian". Paulus menggunakan istilah yang sama dalam 2Kor 13:5, di mana ia menyatakan bahwa Kristus tidak tinggal di dalam seorang yang "gagal dalam ujian" (Yun. _adokimoi_). Paulus tidak semata-mata menunjuk kepada hilangnya pahala pelayanan. Yang disadarinya ialah kemungkinan bahwa dia bisa gagal untuk memperoleh hadiah (yaitu, warisan) keselamatan yang terakhir (ayat 1Kor 9:24-25) jika dia berhenti hidup kudus, melaksanakan penguasaan diri dan bertahan dalam kesukaran-kesukaran bagi Kristus (ayat 1Kor 9:25-27).