Pengkhotbah 1:11-12
1:11 Kenang-kenangan dari masa lampau
tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Pengejaran hikmat adalah sia-sia
1:12 Aku, Pengkhotbah,
adalah raja atas Israel di Yerusalem.
Pengkhotbah 2:14
2:14 Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka semua.
Pengkhotbah 5:17
5:17 (5-16) Malah sepanjang umurnya ia berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan.
Pengkhotbah 6:9
6:9 Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Pengkhotbah 7:10
7:10 Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu
lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.
Pengkhotbah 8:11
8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.
Pengkhotbah 10:16
10:16 Wahai engkau tanah, kalau rajamu seorang kanak-kanak
,
dan pemimpin-pemimpinmu pagi-pagi sudah makan!
Pengkhotbah 11:4
11:4 Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur
; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
Pengkhotbah 12:12
12:12 Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Pkh 1:11 1:12 2:14 5:17 6:9 7:10 8:11 10:16 11:4 12:12
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)