Ulangan 20:4
20:4 sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu
untuk berperang
bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan
kepadamu.
Yosua 5:13-15
Panglima Balatentara TUHAN
5:13 Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki
berdiri di depannya dengan pedang terhunus
di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?"
5:14 Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN
1 . Sekarang aku datang." Lalu sujudlah
Yosua dengan mukanya ke tanah,
menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"
5:15 Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.
" Dan Yosua berbuat demikian.
Mazmur 20:7
20:7 (20-8) Orang ini memegahkan kereta
dan orang itu memegahkan kuda,
tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah
kita.
Ibrani 2:10
2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah--yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan
--,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan
2 .
1 Full Life: PANGLIMA BALATENTARA TUHAN.
Nas : Yos 5:14
Yosua disadarkan akan kehadiran Allah yang tidak tampak bersama bala
sorgawi-Nya, siap untuk berperang bersama dengan umat-Nya yang setia (bd.
Kis 12:5-11; 18:9-10; 23:11; 27:23). Pengalaman Yosua mengajar kita
bahwa kita tidak sendiri dalam pergumulan kita di dunia ini. Ada
kuasa-kuasa rohani yang berperang demi kita dan ada yang menentang kita
(lih. Ibr 1:14). Kita memiliki Roh Kudus yang senantiasa mendampingi
kita sebagai penolong dan pelindung kita (Yoh 14:16-23).
2 Full Life: MENYEMPURNAKAN ... DENGAN PENDERITAAN.
Nas : Ibr 2:10
Ini tidak berarti bahwa Kristus harus disempurnakan secara moral dan
rohani. Yang disempurnakan adalah peranan-Nya sebagai pemimpin -- yaitu
yang berjalan lebih dahulu untuk membuka jalan bagi orang lain yang hendak
mengikuti. Ia hanya dapat menjadi Juruselamat yang sempurna bagi semua
orang percaya, apabila terlebih dahulu menderita dan mati sebagai manusia.
Ketaatan dan kematian-Nya membuat Dia berhak menjadi wakil yang sempurna
dari umat manusia yang berdosa sehingga dapat menanggung hukuman dosa atas
nama seluruh umat manusia.