Kabar Baik Apa?
Topik : -Nats : Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh (Amsal 25:25)
Bacaan : Matius 28:1-10,16-20
Ada kabar baik apa hari ini? Kadangkala saya mengajukan pertanyaan itu kepada orang-orang yang saya kenal. Jika ia seorang kristiani, ia akan menjawab sambil tersenyum, "Sama seperti kemarin. Allah mengasihi kita." Kami bersukacita karena esok akan begitu pula.
Namun mereka yang tidak mengenal Kristus tidak dapat berbagi kabar baik seperti itu. Kita dapat memahami mengapa novelis pesimistis T.C. Boyle berkata, "Jika Allah tidak ada ... dan Anda tidak memiliki tujuan di dunia ini, maka bumi ini akan menjadi tempat yang sangat buruk, dikuasai oleh hal-hal yang tak terduga .... Sesungguhnya saya ingin mengabarkan hal yang jauh lebih baik, tetapi saya tidak memilikinya."
Walau kita mengalami berbagai kekecewaan pribadi dan melihat keburukan melingkupi dunia ini, kehidupan bukanlah serangkaian hal tak terduga. Allah adalah pemegang kendali yang utama, yang bahkan mampu memakai kemarahan manusia untuk memenuhi tujuan-Nya yang bijaksana dan penuh kasih.
Mengimani Pribadi yang mati di atas salib Kalvari dan bangkit dari kubur itu akan mencegah keputusasaan yang dalam. Iman kepada Yesus Kristus akan memberi alasan realistis untuk berharap.
Ketika Yesus bangkit, Dia meminta kepada dua wanita yang melihat-Nya agar memberitahu para murid-Nya bahwa Dia hidup. Kemudian Dia memerintahkan para pengikut-Nya memberitakan kabar baik itu kepada semua bangsa (Matius 28:9,10,19).
Itulah kabar baik yang membuat kita dapat bersukacita dan dapat kita beritakan kepada orang lain. Itulah jawaban untuk teka-teki tentang keberadaan kita di dunia --VCG
