24 Maret 2008

Pintu yang Terkunci

Topik : Kematian/Salib

Nats : Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada para penguasa Yahudi (Yohanes 20:19)
Bacaan : Yohanes 20:19-23

Takut. Patah semangat. Masa depan suram. Itulah gambaran perasaan kesebelas murid Yesus pada hari Paskah. Tak seorang pun bergembira. Tak satu pun percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Itu tak masuk akal, seperti dongeng-indah didengar, namun tak nyata. Tak heran, malam itu mereka merasa harus berjuang sendiri. Bersembunyi di balik pintu yang terkunci, karena takut pada semua orang. Maklum, penduduk sudah mengenali mereka sebagai antek-antek Yesus. Setelah Yesus dihukum mati, pasti selanjutnya giliran mereka dihabisi.

Namun, semua berubah saat Yesus tiba-tiba menampakkan diri. Dengan mata kepala sendiri, mereka melihat Tuhan! Apa akibatnya? Spontan ketakutan lenyap, diganti dengan sukacita dan damai! Semangat yang patah kembali pulih, karena kebangkitan Yesus membuktikan bahwa semua ajaran-Nya benar. Bahwa semua janji-Nya tergenapi. Bahwa mereka mengikuti Allah yang benar dan berada di jalan yang benar. Jika Yesus hidup, bukankah itu berarti Dia akan menemani mereka sampai kapan pun dan di mana pun? Mereka tidak perlu lagi berjalan sendiri!

Memang kita belum penah melihat Yesus muka dengan muka, seperti para murid. Namun, bukankah kehadiran-Nya nyata? Bukankah kita telah berkali-kali mengalami pertolongan-Nya? Persoalan hidup sering membuat kita mengunci diri dan gagal menyadari kehadiran Tuhan. Di hari Paskah ini, mari kita bangkit! Jangan biarkan ketakutan menguasai kita. Patahkan gembok keputusasaan. Ayo melangkah keluar dari balik pintu yang terkunci. Lihat, kita tidak sendirian. Yesus hidup. Dia hadir dan siap mendampingi kita menuju masa depan! -JTI



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA