23 Januari 2007

Lari dari Allah

Topik : Penyerahan Diri

Nats : Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3)
Bacaan : Yunus 1:1-10

Mengapa orang melarikan diri dari Allah? Apakah karena kemarahan, kekecewaan, keputusasaan, ketidaktaatan, atau jaring-jaring pemberontakan yang ditenun dari hasrat diri sendiri?

Kitab Yunus menceritakan suatu kisah tentang seorang nabi yang menolak panggilan dari Allah untuk menyampaikan firman-Nya kepada orang-orang di Niniwe. Di pasal yang pertama (ayat 3,10), kita membaca bahwa Yunus dengan sengaja pergi ke Tarsis untuk melarikan diri dari Tuhan. Ia tahu dengan pasti tujuan kepergiannya, serta alasannya. Setelah diberi kesempatan yang kedua (3:1,2), Yunus pun menyampaikan pesan Allah, tetapi ia menanggapi dengan marah saat Tuhan mengasihani kota yang bertobat tersebut (3:10-4:2).

Kitab itu diakhiri dengan pembicaraan antara Tuhan dan Yunus tentang belas kasihan-Nya: "Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe" (4:11). Akan tetapi, di situ tidak ada pertanda bahwa sang nabi yang bersungut-sungut itu mengubah kelakuannya. Orang Niniwe bertobat, tetapi Yunus tidak.

Kisah Yunus selayaknya membuat kita jujur tentang perasaan kita terhadap Tuhan. Apakah kita menyimpan kekesalan atas kemurahan hati-Nya terhadap orang-orang yang menurut kita pantas mendapat hukuman? Apakah kita sudah lupa bahwa Allah telah mengampuni kita? Apakah kita siap menaati panggilan-Nya dan memercayakan hasilnya kepada Dia?

Kisah Yunus menyoroti reaksi kita kepada Allah dan mengukur kesediaan kita untuk memercayai-Nya saat kita tidak dapat memahami jalan-Nya --DCM



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA